Advertisement
Jiffina 2025 Digelar Saat Ramadan, Tanpa Stan dari Kementerian Akibat Efisiensi Anggaran

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Jogja International Furniture & Craft Fair Indonesia (Jiffina) kembali digelar pada saat bulan Ramadan tepatnya 5-8 Maret 2024 di Jogja Expo Center (JEC). Jika tahun-tahun sebelumnya banyak dukungan stan dari Kementerian, namun pada event tahun ini diperkirakan tidak ada. Mengingat pemerintah pusat sedang melakukan efisiensi anggaran.
Wakil Ketua Organizing Committee Jiffina 2025 Endro Wardoyo mengakui akibat efisiensi anggaran, kemungkinan tidak ada stan dukungan dari sejumlah kementerian seperti tahun-tahun sebelumnya. Padahal dukungan stan dari Kementerian tersebut biasanya dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk turut serta dalam pameran tersebut.
Advertisement
"Sebenarnya dampak [efisiensi anggaran] ini tidak hanya ke kami, tetapi ke pelaku UMKM yang biasanya bisa difasilitasi ikut pameran [Jiffina] oleh pemerintah pusat, saat ini tidak bisa ikut," katanya, Senin (24/2/2025).
BACA JUGA : Pameran Furniture dan Kerajinan Bertaraf Internasional di Gelar di Jogja Expo Center
Meski demikian, khusus untuk pemerintah daerah masih siap membuka stan dukungan meski jumlahnya dikurangi. "Daerah tetap membuka tetapi agak dikurangi, misalnya biasanya 100 persen, sekarang hanya 60 persen akibat efisiensi anggaran," ujarnya.
Meski demikian, Endro bersama timnya di Jiffina tidak patah semangat. Ia tidak harus mengandalkan dari pemerintah namun berusaha membidik kalangan swasta dari dalam dan luar negeri. Timnya meyakini, Jiffina sebagai pemegang lisensi pameran internasional di Indonesia, mampu mendatangkan buyer dan peserta pameran sesuai target untuk menghidupkan perekonomian lewat furniture.
Direktur Jiffina Yuli Sugianto optimistis meski di tengah kebijakan efisiensi anggaran Jiffina akan memberikan dampak positif. Karena segmen yang disasar lebih luas secara internasional. Adapun pameran ini akan diikuti sekitar 300 peserta dari Jawa dan Bali. Menariknya beberapa peserta sengaja mengikuti pameran keran sebelumnya sudah berkomunikasi dengan buyer.
"Beberapa peserta ini ada yang sebelumnya sudah komunikasi dengan buyer, akhirnya mereka ikut pameran dan di Jiffina ini kemudian peserta atau produsen furniture ini kemudian bertemu dan menjalinkan komitmen transaksi," ujarnya.
Jiffina 2025 ditarget menghadirkan sekitar 5.000 buyer baik dari skala nasional maupun internasional. Mereka tidak hanya berkesempatan menyaksikan pameran namun juga melakukan tour ke beberapa destinasi wisata yang relevan. Selain itu melihat langsung tempat produksi furniture melalui program visit factory, di mana pembeli dapat mengunjungi pabrik peserta pameran selama acara berlangsung.
"Visit factory ini menjadi kelebihan dari Jiffina, buyer bisa melihat langsung bagaimana barang itu diproduksi, sehingga bisa melihat prosesnya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kejagung Ungkap Modus Oplos BBM dari Kasus Dugaan Korupsi di Pertamina
Advertisement

Menikmati Gua-Gua yang Tidak Boleh Dilewatkan saat Berwisata ke Turki
Advertisement
Berita Populer
- Meski Sudah Lapor Polisi, SD di Karangmojo Gunungkidul Dibobol Maling Dua Kali dalam Rentang Seminggu
- Pemkab Bantul Masih Utang Sewa Tanah SSA Selama 1,5 Tahun, Segini Besarannya
- Satpol PP Jadi Garda Depan Tangani Sampah Liar di Jogja
- Sambut Ramadan, Warga Miliran Gelar Ruwahan dan Doa Lintas Agama
- Pembangunan Jalan Masuk TPST Dingkikan dan Hanggar ITF Niten Dalam Tahap Persiapan
Advertisement
Advertisement