Advertisement

Promo November

Sebulan 4 Kasus Bunuh Diri di Kulonprogo, Penyebabnya Putus Cinta hingga Himpitan Ekonomi

Triyo Handoko
Minggu, 27 Oktober 2024 - 18:17 WIB
Sunartono
Sebulan 4 Kasus Bunuh Diri di Kulonprogo, Penyebabnya Putus Cinta hingga Himpitan Ekonomi Foto ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Dalam sebulan terakhir di Bumi Binangun terdapat empat kasus bunuh diri. Dari empat kejadian yang dicatat Polres Kulonprogo itu, tiga korban meninggal dunia dan satu orang bisa diselamatkan sepanjang Oktober ini.

Kasi Humas Polres Kulonprogo, AKP Triatmi Noviartuti menjelaskan kasus pertama terjadi di Kapanewon Wates yang korbannya warga luar wilayah. Korban diduga mengakhiri hidup karena terhimpit ekonomi setelah mendapat pemutusan hubungan kerja (PHK).

Kasus bunuh diri selanjutnya berhasil digagalkan yang terjadi di Kapanewon Galur. Korbannya adalah seorang gadis yang diduga karena sakit hati terkait urusan asmara.

Novi menerangkan upaya gadis itu berhasil digagalkan warga setelah diketahui korban tergeletak dengan sejumlah luka di lengannya. "Langsung dibawa ke rumah sakit dan bisa diselamatkan," terangnya.

Perwira Polres Kulonprogo ini menyebut dua kasus lain bunuh diri menggunakan metode yang sama yaitu menabrakan diri di kereta. Keduanya dilakukan di lokasi berbeda, pertama di jalur rel yang berada di Kapanewon Temon sedangkan lainnya di Kapanewon Sentolo. "Keduanya meninggal dunia di tempat kejadian," papar Novi.

Tiga jenazah kasus bunuh diri itu semuanya diserahkan keluarga untuk dimakamkan. "Yang meninggal justru banyak warga luar daerah yaitu dua orang dari Bandung dan Magelang, sedangkan satu orang dari Kulonprogo," jelasnya.

Sementara itu Dinas Kesehatan Kulonprogo mencatat sepanjang 2024 hingga September kemarin terdapat tiga kasus bunuh diri. Dua kasus terjadi pada Maret, sedangkan satu kasus pada September.

Kepala Dinkes Kulonprogo, Sri Budi Utami menerangkan alasan tiga kasus bunuh diri itu antara lain penyakit yang menahun tidak sembuh, lalu himpitan ekonomi, dan depresi. "Upaya meminimalisir kejadian seperti itu kami lakukan dengan memperkuat kesehatan jiwa," terangnya.

Sri Budi menyebut Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa juga sudah kerap berkoordinasi dengan berbagai pihak. Terutama melibatkan pamong wilayah, seperti lurah untuk mengencerkan kesadaran kesehatan jiwa ini.

Strategi utama tim ini, jelas Sri Budi, adalah kesehatan jiwa berbasis masyarakat dan rehabilitasi sosial. "Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan, agar saling memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya, memberikan ruang paling tidak untuk curhat dan lainnya, sehingga ini tugas bersama agar meningkatkan kesehatan jiwa di Kulonprogo," tandasnya.

Catatan Redaksi:

Berita ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan hal serupa. Bila Anda atau teman Anda menunjukkan adanya gejala depresi yang mengarah ke bunuh diri, silakan menghubungi psikolog atau layanan kejiwaan terdekat. Anda juga bisa menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno

News
| Kamis, 21 November 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement