Advertisement

Promo November

Sultan Ground Kerek Perekonomian Warga

Media Digital
Kamis, 31 Oktober 2024 - 21:02 WIB
Maya Herawati
Sultan Ground Kerek Perekonomian Warga Paniradya Pati Paniraya Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho, menunjukkan hasil panen melon di atas Tanah Kasultanan, Kamis (31/10 - 2024). – ist

Advertisement

JOGJA—Pemanfaatan tanah Kasultanan atau Sultan Ground salah satunya digunakan untuk kesejahteraan warga. Di Soka Binangun, Kalurahan Merdikorejo, Kapanewon Tempel, tanah Kasultanan digunakan untuk kebun melon green house sistem hidroponik yang mengerek ekonomi warga.

Panen perdana melon dari green house dilaksanakan pada Kamis (31/10). Green house budi daya melon di wilayah tersebut dibangun di atas Sultan Ground.

Advertisement

"Ini menjadi gambaran bahwa tanah yang selama ini dipergunakan atau yang di hak anggaduh-kan kepada Kalurahan sangat mungkin dioptimalkan," kata Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho pada Kamis (31/10/2024).

Sultan Ground yang dimanfaatkan untuk pertanian menggerakkan berbagai sektor di Soka Binangun. Keberadaan green house dengan budi daya ini dapat menggerakkan tiga sektor sekaligus yakni sektor pangan, sektor ekonomi, dan sektor wisata edukasi. "Optimalisasi tanah Kalurahan ini menjadi bagian pilihan untuk mendukung kegiatan-kegiatan pemerintahan maupun juga mendukung aktivitas yang ada di masyarakat," ungkapnya.

Aris menambahkan Sultan Ground yang dikelola dengan benar dan optimal dapat menjadi solusi untuk pengentasan kemiskinan hingga pengurangan pengangguran. Apalagi dalam proses budi daya melon, sumber daya manusia yang ada di sekitar juga dapat diberdayakan. "Karena kami punya PR berkaitan dengan kemiskinan dan juga pengangguran. Kami berharap dengan semakin banyak kalurahan yang menggunakan tanah kalurahannya maupun tanah yang lain pemberdayaan masyarakat miskin semakin banyak," jelas Aris.

Apabila skema pemanfaatan Sultan Ground yang optimal semacam ini dapat diterapkan di seluruh wilayah DIY, Aris optimistis kemiskinan di DIY bisa ditangani. "Insyaallah kalau itu dilakukan, kami tidak yakin ada kemiskinan di DIY," ungkapnya.

Pemanfaatan Sultan Ground di DIY, kata Aris, sebenarnya beragam. Ada yang digunakan untuk beternak, budi daya ikan, bertani, usaha, wisata dan masih banyak lagi. Pemanfaatan tanah kasultanan secara optimal juga diharapkan turut bisa membantu upaya reformasi kalurahan.

"Dengan begitu apa yang menjadi bagian visi misi dari Bapak Gubernur berkaitan dengan reformasi kalurahan bisa tercapai," ucap Aris.

Aris berharap keberhasilan pemanfaatan tanah Kasultanan di Soka Binangun bisa menginspirasi wilayah lainnya.

BACA JUGA: Telat Bayar PBB, 91 Kalurahan di Gunungkidul Kena Denda

Bergeraknya sektor ekonomi, pangan bahkan potensi ekowisata di Soka Binangun, kata Aris sekaligus menjawab bagaimana tanah Kasultanan bisa dimanfaatkan secara baik untuk pemberdayaan masyarakat.

"Kami menunjukkan fungsi, kami mengembalikan lagi bahwa sebenarnya ketika kemudian ada hal anggaduh kasultanan atau kadipaten itu adalah dalam rangka mendukung penyelenggaraan pemerintahan di kalurahan," ujarnya.

Petani Milenial

Perwakilan Kelompok Sari Manggala, Badriyanto, mengatakan adanya green house ini juga berdampak positif pada keterlibatan petani milenial. Badri mencatat ada tujuh petani muda yang ikut mengelola green house yang dibangun di atas tanah kasultanan ini. "Karena di sini sistem pengelolaannya enggak perlu kotor, terus kami tiap hari enggak perlu nyangkul, kami di dalam bersih. Jadi mereka tertarik," ungkapnya.

Jika sepintas disaksikan dari luar, memang tak terlihat ada kebun melon. Namun ketika memasuki bangunan green house, ratusan tanaman melon berjajar. Satu green house berisi 750 tanaman dengan estimasi 1-1,5 kilogram buah tiap tanamannya.

Di Soka Binangun ada dua green house sehingga mampu memproduksi hingga 1,5 ton melon sekali panen. Melon di sini juga punya keunggulan. "Dari kemanisan ini test brix-nya di atas 14, jadi ada tesnya itu di atas 14 tingkat kemanisan. Yang kedua itu enggak ada pestisida,” jelasnya.

Masyarakat pun ikut menikmati panen perdana melon tersebut. Dibekali gunting, pengunjung asyik sendiri memilah-milah melon yang dianggapnya paling lezat. Tak lupa berfoto menjadi ritual yang seakan wajib dilakukan.  (***)

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno

News
| Kamis, 21 November 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement