Antisipasi Cuaca Ekstrim, BPBD Kulonprogo Usulkan Perpanjangan Masa Tanggap Darurat Bencana
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Badan Penangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo mengusulkan perpanjangan status Tanggap Darurat Bencana di Bumi Binangun hingga 30 November mendatang. Pengajuan dilakukan pada Jumat (1/11/2024) karena status tersebut sudah berakhir pada 31 Oktober kemarin.
Selain memperpanjang masa tanggap darurat bencana, BPBD Kulonprogo juga memperluas cakupan penanganan. Sebelumnya status ini hanya berkaitan dengan kekeringan, kini diperluas hingga bencana hidrometeorologi.
Advertisement
Kepala BPBD Kulonprogo, Taufik Prihadi menjelaskan, sebelum mengusulkan perpanjangan status ke Pemkab pihaknya juga menggelar musyawarah kepada pamong kewilayahan di seluruh Bumi Binangun.
"Beberapa waktu lalu kami menjaring aspirasi dan sosialisasi kebencanaan juga dengan pamong kapanewon sampai kalurahan, hasilnya masih terdapat ancaman kekeringan karena hujan belum merata, di sisi lain koordinasi dengan BMKG menunjukan adanya potensi cuaca ekstrem ," kata dia, Jumat.
Ancaman cuaca ekstrem tersebut, jelas Taufik, terjadi pada pekan awal November ini. Dalam pertemuan dengan pamong kewilayahan dari seluruh Kulonprogo itu juga disampaikan untuk mulai memantau kondisi lingkungan agar mengantisipasi banjir, longsor, atau pohon tumbang.
Taufik mengimbau agar masyarakat mulai melakukan pemangkasan pohon yang berisiko tumbang saat musim hujan. "Kami juga sudah mengimbau agar saluran-saluran air mulai dibersihkan agar tidak ada genangan yang dapat menyebabkan banjir atau longsor," terangnya.
Koordinasi dengan berbagai pihak juga sudah dilakukan BPBD Kulonprogo untuk mengantisipasi cuaca ekstrem seperti dengan PLN Wates untuk turut memantau jaringan listriknya. "Kami juga sudah bersurat dengan DLH agar mulai memantau pohon yang berisiko tumbang agar dipangkas terutama di jalan-jalan besar," tuturnya.
BACA JUGA: Pemkab Kulonprogo Bikin Gugus Tugas Tanggap Darurat Penyakit Ikan
Sementara Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kulonprogo, Budi Prastawa juga sudah menyiapkan berbagai perlengkapan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem. "Kami lakukan pengecekan alat-alat evakuasi, seperti gergaji mesin dan lainnya agar saat dibutuhkan dapat beroperasi normal," katanya.
Pemantauan ke wilayah-wilayah rawan bencana, sambung Budi, juga dilakukan seperti di kawasan pesisir selatan terdapat ancaman eceng gondok di saluran air yang berpotensi menyebabkan banjir. "Karena kondisi eceng gondoknya banyak sehingga perlu ditata dengan alat, ini sudah kami sampaikan ke BBWSO juga karena kewenangan mereka.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kemenkomdigi Sebut Langkah Pemberantasan Judi Online Didukung Penuh Prabowo
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Cegah DBD, Masyarakat Bantul Diminta Gencar dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk
- Tiga Toko Miras Kulonprogo Ditutup, Instruksi Bupati Disusun untuk Pengendalian
- Seluruh Paslon Pilkada Kulonprogo Bikin Komitmen Pembangunan Ramah Difabel
- Dosen Bioteknologi UNISA Bagikan Tips Dekontaminasi Residu Pestisida pada Buah lewat Cara Sederhana
- Janji Lebih Profesional, APSI Segera Bentuk Kode Etik Satpam
Advertisement
Advertisement