Advertisement
Selama Semester I 2025, Sleman Miliki 8.181 Objek Investasi Baru

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sleman mencatat ada 8.181 objek investasi baru sejak awal 2025 hingga 23 Juni 2025. Dari jumlah itu, sektor Usaha Mikro dan Kecil (UMK) mendominasi.
Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Muda, Eni Sulistyawati, mengatakan ada 8.142 objek investasi sektor UMK dan 39 non-UMK dengan rincian penanaman modal asing (PMA) ada tiga dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) ada 36. Dengan begitu, jumlah nomor induk berusaha (NIB) yang telah dikeluarkan ada 8.181.
Advertisement
BACA JUGA: Satlantas Polresta Sleman Limpahkan 139 Sepeda Motor Barang Bukti Tilang ke Kejari Sleman
Khusus PMA, dua objek investasi berada di Kapanewon Depok dan satu di Kapanewon Mlati. Ketiganya bergerak di sektor perdagangan dan pariwisata. “Kalau realisasi investasi triwulan dua belum ada. Triwulan dua baru dibuka pelaporannya tanggal 1 sampai 10 Juli 2025. Kemungkinan datanya keluar di akhir Juli 2025,” kata Eni dihubungi, Kamis (26/6/2025).
Adapun target investasi dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk Kabupaten Sleman pada 2025 sekitar Rp2,5 triliun. Menurut Eni, Proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Jogja - Solo akan sangat membantu dalam menambah nilai investasi di Bumi Sembada.
Pasalnya, realisasi investasi PSN Tol Jogja - Solo dapat menyentuh Rp1 triliun. Sedangkan, rata-rata realisasi investasi di Sleman non-PSN berada di range Rp1 triliun hingga Rp1,3 triliun.
Disinggung mengenai daya tarik, Sleman terus memberi kemudahan bagi investor untuk menanamkan modal mereka. Pemberian insentif dan potongan pajak bagi investor juga memicu pertumbuhan investasi di Sleman dengan mengacu pada Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Sleman Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pemberian Insentif Dan Kemudahan Investasi.
Adapun enam wilayah yang menjadi lokasi favorit objek investasi ada Kapanewon Depok, Gamping, Sleman, Mlati, Ngaglik, dan Ngemplak.
Di lain pihak, Ketua Tim Kerja Perumahan Formal Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Sleman, Agung Yuntoro, mengatakan pihaknya juga memiliki peran dalam menarik investor masuk ke Bumi Sembada.
Salah satu program yang dapat menarik investor masuk adalah pembangunan rumah bersubsidi. Agung mengaku sempat bertemu salah satu investor yang berencana membangun rumah bersubsidi di Sleman. “Mendatangkan investor juga tidak mudah,” kata Agung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

3 Orang Tewas di Pesta Rakyat Garut, Polisi Selidiki Unsur Kelalaian di Balik Tragedi Rangkaian Pernikahan Putra Dedi Mulyadi
Advertisement

Agenda Wisata di Jogja 19-31 Juli 2025, dari Pertamax Turbo Drag Fest 2025, Gamelan Festival, KAI Bandara Night Fun Run hingga Tour De Merapi
Advertisement
Berita Populer
- Catat! Ada Ratusan Layang-Layang Hiasi Langit Pantai Parangkusumo pada JIKF 2025, 26-27 Juli 2025
- Ada Materi tentang Narkoba dalam MPLS untuk Pelajar di Sleman
- Mobil Nissan Tabrak Pejalan Kaki dan Empat Kendaraan di Jalan Parangtritis Km 24 Bantul, Dua Orang Patah Tulang
- Bus Sekolah Ramai Peminat, Dishub Berencana Tambah Dua Unit Layani Rute Baru
- Ditawari Jadi Staf Dapur di Thailand, Perempuan Warga Jogja Malah Dibawa ke Kamboja, Dipaksa Jadi Penipu Online
Advertisement
Advertisement