Advertisement
Mubeng Beteng Keraton Ngayogyakarta, Waktu, Rute dan Syaratnya

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Hajad kawula Dalem Mubeng Beteng atau atau berjalan kaki mengelilingi Beteng Keraton tanpa bicara dalam rangka menyongsong Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah dan Tahun Baru Jawa 1 Sura tahun Dal 1959 akan digelar pada Kamis (26/6/2025) malam ini.
Dilansir dari Wisata Budayaku, portal database wisata budaya milik Sekolah Vokasi UGM, tradisi mubeng beteng juga disebut dengan tradisi tapa (tapa atau bertapa) bisu atau puasa berbicara.
Advertisement
BACA JUGA: Berikut Larangan dan Pantangan Saat Malam 1 Suro
Bagi para penganut Kejawen (kepercayaan tradisional masyarakat Jawa), malam 1 Suro merupakan malam yang cocok untuk melakukan ritual yang bisa digunakan untuk mengintropeksi diri.
Ada beberapa kegiatan yang biasanya dilakukan di waktu malam 1 Suro. Keraton Surakarta dengan ritual jamasan (memandikan) pusaka-pusaka kraton termasuk mengirab kerbau bule, Kyai Slamet. Sementara Kraton Jogja dengan jamasan dan mubeng beteng.
Pihak Keraton Ngayogyakarta mempersilahkan masyarakat untuk mengikuti kegiatan Mubeng Beteng ini dengan ketentuan yang sudah berjalan. Berikut ulasannya.
Hajad Kawula Dalem Mubeng Beteng dalam rangka memperingati Tahun Baru Jawa Dal 1959 akan dimulai pukul 23.00 WIB. "Keberangkatan akan dimulai dari Bangsal Ponconiti, Kompleks Kamandungan Lor (Keben), Keraton Yogyakarta," tulis dalam akun Instagram Keraton Nyayogyakarta.
Sebelum pemberangkatan tradisi Mubeng Beteng, terlebih dulu akan dilakukan pembacaan Macapat selepas Isya di lokasi yang sama.
"Bagi Sahabat yang hendak mengikuti agenda tersebut, Sahabat diharapkan dapat saling menjaga kenyamanan, keheningan, ketertiban, berbusana rapi, serta tidak mengenakan celana pendek," tulisnya.
Rangkaian Hajad Kawula Dalem akan disiarkan secara langsung melalui Instagram dan TikTok Kraton Jogja.
BACA JUGA: Makna Sebenarnya Kirab Malam 1 Suro di Solo, Tak Ada Unsur Mistis
Rute Mubeng Beteng
Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, Mubeng Beteng ini selalu ramai diikuti ribuan masyarakat dari berbagai daerah. Rute yang dilalui, yakni dari Keben Kompleks Kraton menuju arah Ngabean melewati Jalan Kauman dan Jalan H. Agus Salim.
Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju ke Pojok Beteng Kulon melewati Jalan KH Wahid Hasyim dan Jalan Suryowijayan. Peserta kemudian melanjutkan jalan kaki ke timur menuju Pojok Beteng Wetan, melewati Jalan MT Haryono dan Plengkung Gading. Dari Pojok Beteng Wetan, rombongan Mubeng Beteng kemudian akan berjalan kaki ke utara, melewati Jalan Brigjen Katamso.
Setelah itu peserta akan berjalan menyusuri Beteng Kraton, melewati Jalan Ibu Ruswo menuju Alun-Alun Utara dan kembali lagi ke Keben Keraton.
Orang yang mengikuti mubeng beteng tidak boleh saling berbicara karena momen ini merupakan momen yang sangat pas dan tepat untuk mengintropeksi diri dan merefleksikan diri menjadi lebih baik, serta mengingat kesalahan masa lalu yang pastinya tidak akan dilakukan di kemudian hari. Ritual Lampah Budaya Mubeng Beteng diikuti oleh abdi dalem, prajurit kraton juga masyarakat umum.
Tradisi mubeng beteng sebenarnya tidak hanya berada seputaran benteng Keraton Kasultanan Yogyakarta, tetapi juga ada mubeng kuthagara dan mancanegara. Mancanegara yang dimaksud adalah daerah di luar wilayah kasultanan tetapi masih di wilayah Kerajaan Yogyakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gara-gara Utang Rp12.000, Satu Keluarga Terlibat Keributan hingga Terjadi Aksi Penganiayaan, Begini Ceritanya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Jogja-Solo Hari Ini Kamis 26 Juni 2025: Stasiun Tugu, Lempuyangan, Maguwo, Ceper, Srowot, Klaten Delanggu hingga Palur
- Jadwal SIM Keliling Bantul Hari Ini Kamis 26 Juni 2025: Di Kalurahan Wukirsari Imogiri
- Jadwal SIM Keliling Kulonprogo Kamis 26 Juni 2025: Di Kantor Kapanewon Nanggulan
- Jadwal DAMRI Tujuan ke Bandara YIA Kulonprogo Hari Ini Kamis 26 Juni 2025
- Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini Kamis 26 Juni 2025: Dari Stasiun Palur, Jebres, Balapan, Purwosari hingga Ceper Klaten
Advertisement
Advertisement