Advertisement

Promo November

BEDAH BUKU: DPAD DIY Pahamkan Warga soal Stunting dan Pencegahan

Media Digital
Jum'at, 08 November 2024 - 22:47 WIB
Arief Junianto
BEDAH BUKU: DPAD DIY Pahamkan Warga soal Stunting dan Pencegahan Pelaksanaan bedah buku Stunting Penanganan dan Pencegahannya di Pedukuhan Kurahan 3, Kalurahan Margodadi, Kapanewon Seyegan, Sleman, Jumat (8/11/2024). - David Kurniawan

Advertisement

SLEMAN—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) bekerja sama dengan DPRD DIY menggelar bedah buku berjudul Stunting Penanganan dan Pencegahan di Pedukuhan Kurahan 3, Kalurahan Margodadi, Kapanewon Seyegan, Sleman, Jumat (8/11/2024).

Program ini tak hanya untuk meningkatkan minat baca tetapi juga sebagai edukasi masyarakat tentang pencegahan stunting.

Advertisement

Narasumber bedah buku, Mini GK, mengatakan masyarakat harus mengetahui ciri-ciri dari stunting dan upaya pencegahannya dikarenakan anak terkena stunting bisa terganggu perkembangan maupun daya pikir yang dimiliki sehingga akan berpengaruh di masa depan.

“Paling penting, warga harus tahu apa itu stunting, yakni kondisi gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis yang ditandai dengan tinggi badan anak di bawah standar,” kata dia kepada peserta bedah buku, kemarin.

Pencegahan stunting bisa dilakukan sejak masa kehamilan dengan rutin memeriksakan kondisi kehamilan. Selain itu, terus makan-makanan bergizi dan minum obat penambah darah. “Sejak ibu-ibu hamil sudah harus mulai dicegah sehingga tidak terjadi kelahiran stunting,” ungkapnya.

Mini mengakui upaya pencegahan juga berlanjut sampai bayi berusia dua tahun. Oleh karena itu, asupan makanan pada bayi harus benar-benar diperhatikan. Gizinya harus terpenuhi agar bayi tumbuh dengan sehat serta diberikan ASI ekslusif.

Untuk pemenuhan gizi tidak harus mahal karena di sekitar rumah ada seperti telur, sayur mayur, ikan lele ataupun nila.

Anggota DPRD DIY, Anton Prabu Semendawai, mengatakan program bedah buku digelar untuk meningkatkan minat baca di masyarakat. Dia tidak menampik persentase warga membaca di DIY merupakan tertinggi di Indonesia tapi juga masih butuh peningkatan.

Tujuan kedua dilaksanakan bedah buku untuk memberikan edukasi masyarakat. Anton mengakui buku yang dibahas disesuaikan dengan kondisi terkini dan bisa dibaca secara ringan.

Kepala Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Informasi DPAD DIY Zulfa Kurniawan mengatakan program bedah buku dilakukan sebagai upaya mempertahakan predikat DIY sebagai daerah dengan minat baca tertinggi di Indonesia.(***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Temukan 1,3 Ha Tanah Milik Negara Berstatus Liar, Begini Komentar Menteri Nusron

News
| Jum'at, 08 November 2024, 22:27 WIB

Advertisement

alt

Minat Berwisata Milenial dan Gen Z Agak Lain, Cenderung Suka Wilayah Terpencil

Wisata
| Senin, 04 November 2024, 10:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement