Advertisement

Promo November

BEDAH BUKU: Pertumbuhan Anak Ideal Harus Perhatikan Aspek Psikis

Media Digital
Rabu, 13 November 2024 - 23:37 WIB
Arief Junianto
BEDAH BUKU: Pertumbuhan Anak Ideal Harus Perhatikan Aspek Psikis Masyarakat antusias mengikuti kegiatan bedah buku di Balai RT05/RW02 Tambakbayan, Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman pada Rabu (13/11/2024). - Catur Dwi Janati

Advertisement

SLEMAN—Program bedah buku yang diinisiasi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY bekerja sama dengan DPRD DIY terus merambah ke sejumlah desa.

Menargetkan peningkatan literasi dan minat baca masyarakat, dalam agenda bedah buku yang digelar di Tambakbayan, Babarsari, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Sleman, DPAD DIY mengajak masyarakat mewujudkan pertumbuhan anak ideal.

Advertisement

Anggota DPRD DIY, Anton Prabu Semendawai, mengungkapkan untuk mendukung pertumbuhan anak yang ideal, orang tua harus memperhatikan dua hal, yakni aspek fisik dan psikis, atau jiwa dan raga. “Jadi kalau untuk anak ideal itu tidak hanya dari gizinya saja, tetapi dari psikis juga penting,” kata Anton, Rabu (13/11/2024).

Kedua aspek untuk menopang tumbuh anak ideal ini pula yang coba dibahas lewat kegiatan bedah buku berjudul Mendukung Pertumbuhan Anak Ideal. Dengan Gizi Sehat Atasi Stunting di Balai RT05/RW02 Tambakbayan, Babarsari, Caturtunggal.

Kegiatan ini berupaya meliterasi masyarakat akan pentingnya membentuk pertumbuhan anak yang ideal. “Di buku ini juga ditulis terkait dengan masalah psikis anak. Jadi, [kesehatan] psikis anak dimulai atau yang paling utama dari keluarga dulu,” katanya.

Selain keluarga, lingkungan terkecil di sekitar rumah juga berdampak pada pertumbuhan anak. Jika lingkungan sekitar anak baik, maka lingkungan tersebut berpotensi akan menjadi tempat pertumbuhan anak yang baik. “Kondisi sosial masyarakat setempat juga memengaruhi pertumbuhan anak yang ideal. Jadi, psikis dibangun dari orang tua, keluarga dan dari masyarakat sekitar,” katanya.

Sementara dari sisi fisik, rencana program makan bergizi gratis diharapkan mampu mengoptimalkan tumbuh kembang anak yang ideal. Paling tidak, aspek kecukupan gizi anak bisa terpenuhi melalui program ini. “Makanan bergizi sudah lengkap, artinya dari kalori, protein dan susu. Semoga anak-anak yang masih sekolah kecukupan makanannya bisa bergizi,” katanya.

Apabila program ini merambah ke anak balita dan ibu hamil, harapannya angka stunting atau tengkes juga bisa ditekan. “Harapannya, program Indonesia Emas 2045 dapat terwujud,” katanya.

Di lain sisi, adanya program makan bergizi gratis dapat membuat rumah tangga bisa menyisihkan uangnya. Uang ini dapat disimpan atau dibelanjakan pada sektor lain sehingga menggerakkan ekonomi. “Kalau program makan bergizi bisa berjalan maksimal, pasti ekonomi dari wilayah ikut terangkat,” kata Anton.

Kabid Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan DPAD DIY, Muhamad Rosyid Budiman, menjelaskan kegiatan bedah buku ini merupakan agenda kerja sama antara DPAD DIY dan DPRD DIY.

Kegiatan ini hadir ke ruang di lingkungan masyarakat untuk meningkatkan literasi dan minat baca warga.

Di sisi lain, tema yang dibedah berkorelasi dengan program yang diusung pemerintah, yakni makanan bergizi gratis. “Harapannya, bapak ibu bisa mengikuti acara ini sampai selesai sehingga mendapatkan informasi, manfaat, dan mendapatkan ilmu yang berguna khususnya dalam upaya penanganan stunting,” ujarnya. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Sudah Dibuka 4 Hari, Lapor Mas Wapres Diserbu Ratusan Aduan Masyarakat

News
| Kamis, 14 November 2024, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Berwisata ke Labuan Bajo, Ini Rekomendasinya

Wisata
| Kamis, 14 November 2024, 07:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement