Catat Tanggalnya! Disbud Agendakan Lagi Gelaran Warisan Budaya Tak Benda
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kebudayaan (Disbud) Gunungkidul akan menggelar acara yang menampilkan sejumlah Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Gunungkidul di Obelix Sea View, pada 7 Desember 2024 mendatang. Acara tersebut merupakan upaya mengenalkan potensi warisan di Bumi Handayani dengan tujuan akhirnya adalah kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan warisan sebagai industri kebudayaan.
Kepala Disbud Gunungkidul, Chairul Agus Mantara mengatakan setiap tahunnya, potensi WBTB yang ditampilkan selalu berbeda dan bergantian.
Advertisement
Pada 2023, Disbud menghadirkan WBTB kuliner wader liwet. Agus menjelaskan pengolahan wader liwet melalui tahapan yang cukup panjang, mulai dari penangkapan ikan hingga menambahkan bunga pisang. Duri ikan wader ini juga lunak. Wader liwet merupakan sajian khusus untuk tamu. Selain kuliner, gelar WBTB akan menampilkan seni pertunjukan tayub.
Dalam mengembangkan potensi budaya di Bumi Handayani, Disbud mendasarkan pada tagline Gambyongan atau Greget Ambangun Budaya Ngudi Harjaning Panggesang. Melalui tagline tersebut, Disbud berupa menjadikan potensi budaya sebagai sumber kesejahteraan masyarakat.
“Dalam industri kebudayan kami dorong jadi potensi industri. Kami ajak stakeholder yang terlibat dalam pembangunan. Gunungkidul sedang menuju ke industri kebudayaan,” kata Agus dalam gelar wicara bertajuk Gelar WBTB dari Gunungkidul Untuk Indonesia di Uthy Bakery and Resto, Playen, Senin (18/11/2024).
Agus mengaku Disbud juga menangkap peluang di mana masyarakat modern memiliki kencenderungan untuk mengurangi makanan daging berlemak dan minuman manis. Sebab itu, dia mencoba untuk mengembangkan potensi tradisi sambelan yang di dalamnya mencakup unsur sayur-sayuran.
Staf Bidang Warisan Budaya Disbud Gunungkidul, Hadi Rismanto mengatakan promosi menjadi kunci pengembangan industri kebudayaan. Dia memberi contoh ketika gelar WBTB 2023 di mana Disbud menghidangkan 400 pack wader liwet. Hidangan tersebut langsung habis. Pemborongnya adalah wisatawan manca negara. “Setelah kami promosikan, jadi banyak orderan. Bahkan wader liwet dapat menjadi sarana diplomasi budaya,” kata Hadi.
Meski begitu, wader liwet tidak masuk list hidangan dalam gelar WBTB 2024. Hadi mengaku perlu pergantian item WBTB setiap tahun. Adapun tujuh WBTB yang akan disajikan di Obelix Sea View pada Sabtu (7/12/2024) yaitu aneka kuliner, Sayur Lombok Ijo, dan Gudeg Bonggol Gedhang. Selain itu ada juga seni pertunjukan, di antaranya Gunung Gentong, Kethek Ogleng, Rinding Gumbeng, dan Tayub.
BACA JUGA: 25 Karya Budaya di DIY Kembali Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda, Berikut Daftarnya!
Ketua Dewan Kebudayaan Gunungkidul, Warsilah mengatakan WBTB seperti kuliner perlu dikenalkan ke generasi muda. Pengenalan ini akan berhilir kepada pemahaman dan pemanfaatan. “Ada nilai tambah untuk kegiatan pariwisata. WBTB juga dapat dikolaborasikan. Tujuannya adalah memajukan Gunungkidul,” kata Warsilah.
Ketua DPRD Gunungkidul, Endang Sri Sumiyartini mengatakan Dewan terus mendukung pengembangan potensi budaya di Gunungkidul. Pengembangan dapat dilakukan secara sisi kebijakan. “WBTB jadi minat wisatawan masuk ke Gunungkidul. Bukaan Cupu Kyai Panjala itu juga jadi daya tarik. Harapan dari pengembangan WBTB itu masyarakat Gunungkidul semakin sejahtera,” kata Endang.
Herbalis sekaligus pelestari WBTB, Yuniari mengatakan pelestarian minuman berbahan dasar empon-empon dapat dilakukan dari pekarangan. Dia memberi contoh Wedang Gunungkidulan yang terdiri dari kunir, asem, temu lawak, sereh, dan jahe. Bahan baku ini dapat ditemukan dan dibudidayakan mudah di pekarangan. “Wedang Gunungkidulan ini kemudian kami olah dan kemas kekinian dan rasa kami sesuaikan dengan lidah masyarakat era modern, generasi z. Biar semua bisa menerima. Kalau semua orang bisa menerima, pendapatan bertambah,” kata Yuniari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BUMN Dukung Upaya BP Haji Tingkatkan Kualitas Pelayanan Haji
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Pengelolaan Sampah di Bantul Diklaim Serap 200 Tenaga Kerja
- Pakar UGM Sebut Pengenalan Pendidikan Seksual Penting untuk Lindungi Anak dari Potensi Pelecehan
- Dinkes Bantul Klaim Tak Ada Penderita Leptospirosis yang Meninggal Dunia Tahun Ini
- BPBD Jogja Tambah 9 EWS Otomatis di Tiga Aliran Sungai, Ini Tujuannya
- TPST Disebut Mampu Menyerap Ratusan Tenaga Kerja
Advertisement
Advertisement