Program Makan Bergizi Gratis Butuh Kolaborasi Lintas Sektoral
Advertisement
JOGJA—Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) DIY kembali menggelar Diseminasi Konten Positif yang kali ini mengangkat tema Program Makan Bergizi Gratis untuk Pelajar.
Program yang menyasar anak sekolahan ini diulas dari beragam sudut pandang, mulai dari kacamata legislatif hingga ahli gizi. Beragam elemen dinilai punya peran penting terhadap kesuksesan program ini.
Advertisement
Anggota DPRD DIY, Stevanus Christian Handoko mengungkapkan program makan bergizi gratis menjadi bentuk usaha untuk mewujudkan misi pembangunan sumber daya manusia.
Program makan bergizi gratis menurut Stevanus tidak bisa berjalan sendirian tanpa kolaborasi berbagai macam lini dari pemerintah pusat, provinsi hingga kabupaten/kota. "Kenapa program ini sangat penting, kami memperhatikan untuk mencapai Indonesia Maju, Indonesia Unggul salah satu kuncinya SDM yang ada pada tingkatan unggul," kata Stevanus, Selasa (19/11/2024).
Untuk menunjang keberhasilan program tersebut, pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota lanjut Stevanus punya perannya masing-masing.
Dukungan Pemda DIY terhadap program makan bergizi yakni dengan alokasi anggaran berkisar di angka Rp42 miliar atau 2,5% dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). "Kabupaten/kota juga sama diminta untuk melakukan kegiatan yang sama, mengalokasikan anggaran dengan besaran berbeda-beda sesuai kekuatan PAD masing-masing," ujar dia.
Sementara dalam ketugasan legislatif dalam fungsi anggaran, DPRD disebut Stevanus juga telah menyetujui program ini. "Secara umum kami di DPRD kemarin terkait RAPBD kami semua setuju bahwa Rp42 miliar ini nanti akan dialokasikan," imbuhnya.
Perwakilan Persatuan Ahli Gizi DIY, Nugraheni Tri Lestari membedah alasan mengapa kelompok pelajar diberlakukan berbeda dengan menjadi sasaran program makan bergizi gratis ini. Makan bergizi gratis yang menyasar anak sekolah tak lain tak bukan kata Nugraheni karena di rentang usia tersebut merupakan masa pertumbuhan anak.
"Karena di masa [sekolah] ini merupakan pertumbuhan fisik. Anak bisa menjadi bertumbuh, bertambah berat badannya, bertambah tinggi badannya adalah di masa-masa ini," jelasnya.
Bukan berarti pasca sekolah tidak bertumbuh, akan tetapi pada usia sekolah tersebut Nugraheni menjelaskan jika terjadi nilai pertumbuhan yang berarti atau signifikan.
"Anak akan bertumbuh tinggi sampai puncaknya itu kurang lebih di remaja akhir sampai di masa-masa SMA dan mulai tumbuh secara cepat itu sejak dia lahir sampai usia emasnya sekitar 3-5 tahun," kata dia.
Pertumbuhan kecerdasan otak juga menjadi sasaran penting untuk dioptimalkan, di mulai dari janin sampai dengan remaja. Meskipun perjalanan pertumbuhan ketika menginjak usia sekolah tidak akan secepat ketika saat masih janin atau pada masa emasnya.
"Sehingga suplai makanan yang bergizi, suplai makanan yang baik juga harus diberikan di masa-masa ini," tegasnya.
Dampak Ekonomi
Kepala Bidang Sosial Budaya Bappeda DIY, Andreas Bayu Nugroho menjelaskan dalam pelaksanaannya Dinas Dikpora DIY yang akan mengelola program makan bergizi ini. Selanjutnya secara teknis program ini akan dikelola oleh sekolah.
"Desainnya sendiri memang belum pasti, apakah nanti akan seperti apa, namun hendaknya penyediaan makan bergizi ini tidak hanya bertujuan memberikan makanan saja tapi juga bisa menjadi pengangkutan perekonomian di wilayah sekitar," kata Andreas.
Harapannya, usaha-usaha kecil di sekitar sekolah seperti kantin atau pelaku usaha makanan di sekitar sekolah bisa terdampak secara perekonomian lewat adanya program ini.
"Terkait dengan dukungan anggaran bahwa memang daerah harus menyediakan 2,5 persen dari PAD atau setara Rp42 miliar dan ini memang sudah dicadangkan untuk ini, serta tidak mengurangi program kegiatan yang sebelumnya sudah direncanakan. Jadi murni diberikan untuk penyediaan makan bergizi.”
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo DIY, Riris Puspita Wijaya Kridaningrat menambahkan, Diskominfo DIY memilih tema makan bergizi gratis dalam Diseminasi Konten Positif kali ini lantaran tema itu memang tengah hangat dibicarakan serta perlu beragam masukan dari masyarakat.
"Kami memilih tema yang memang saat ini sedang banyak menjadi banyak perbincangan terkait kebijakan presiden yang baru, pak Prabowo terkait untuk pemberian makanan bergizi gratis, utamanya untuk pelajar," ungkapnya.
"Karena DIY ini adalah Kota Pelajar, tentunya kebijakan ini perlu kita sambut bersama nanti agar dapat berjalan lancar di DIY.”
Pemda DIY, lanjut Riris harus bersiap diri untuk menyiapkan berbagai hal yang menyangkut program ini. Baik itu persiapan secara anggaran maupun persiapan secara teknis.
Diseminasi Konten Positif ini sekaligus menjadi media untuk pemerintah menampung beragam masukan dari masyarakat terkait program makan bergizi gratis. "Momen ini bisa kita gunakan untuk menghimpun masukan tentunya dari masyarakat.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Upayakan Iuran BPJS Kesehatan untuk Pekerja Migran
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadi yang Terbaik di ADWI 2024, Pengelola Desa Wisata Krebet Tak Menyangka
- RSUD Morangan Kini Punya Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan
- Bawaslu Sleman Ajak Semua Pihak Menjaga Situasi Kondusif Menjelang Pilkada
- Penerapan Teknologi Komunikasi Pemkot Jogja Jadi Rujukan Wilayah Lain
- Sambut Pilkada 2024, UKDW Gelar Mimbar Suara Warga bersama Cawalkot Jogja
Advertisement
Advertisement