Advertisement
Pabrik Es Portable Senilai 1,5 Miliar di Girikarto Akan Diuji Coba Pekan Depan

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pembangunan pabrik es balok portable sedang berlangsung di Padukuhan Warak, Kalurahan Girikarto, Panggang. Pabrik es senilai Rp1,5 miliar ini akan diuji coba pekan keempat November 2024.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunungkidul, Wahid Supriyadi mengatakan penyiapan lahan telah pihaknya lakukan sejak Oktober 2024. Adapun pembangunan konstruksi fisik sejak awal November 2024.
Advertisement
“Besok Senin 25 November, aliran listrik dan air akan tersambung. Kerja samanya dengan PT. PLN dan PDAM Tirta Handayani,” kata Wahid dihubungi, Sabtu (23/11).
Wahid menambahkan DKP Gunungkidul juga masih menunggu mesin produksi es balok. Dengan mempertimbangkan instalasi mesin, running test dia rencanakan dilakukan pada Kamis (28/11).
Pabrik es yang merupakan hibah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tersebut diperkirakan dapat memproduksi 1 ton per hari es balok. Pengelola pabrik es tersebut nantinya dikelola Koperasi Panjolo Karto Mukti.
“Sekali produksi es balok butuh waktu sepuluh jam, untuk satu ton es balok. Kalau dua ton ya operasinya 24 jam,” katanya.
Lebih jauh, Wahid menegaskan keberadaan pabrik es berukuran 7 X 10 meter persegi itu akan menjadi salah satu pemasok es balok di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Gesing. Dengan sistem rantai dingin, kualitas mutu hasil tangkapan nelayan dapat dijaga.
Menurut catatan DKP Gunungkidul, kebutuhan es balok di Bumi Handayani mencapai 20 ton per hari. Sedangkan, Pabrik Es Sari Tirta Mina milik Pemkab Gunungkidul baru dapat memasok 10 ton per hari.
Pengurus Kelompok Nelayan Panjolo Mulyo, Sukadi mengatakan apabila musim ikan, kebutuhan es balok dapat mencapai sekitar 30 balok. Itu hanya untuk satu tengkulak. Kalau ditotal kebutuhan dalam sekali ambil dapat mencapai 100 balok.
“Kami beli es balok dari Pantai Depok. Harganya Rp30.000 beratnya 60 kilogram,” kata Sukadi.
Sebelumnya, Kepala DKP DIY, Bayu Mukti Sasongko mengatakan PPP Gesing diproyeksikan memproduksi ikan di perairan tangkap sebesar 5.920 ton per tahun, senilai kurang lebih Rp88 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Task Shifting di Dunia Medis Jadi Solusi di Daerah 3T
- Kemantren Umbulharjo Bentuk Paguyuban Transporter untuk Mendukung Wilayah Bebas Sampah
- BI DIY Diharapkan Bangun Ekonomi Inklusif dan Adaptif
- Workshop Kain Perca Hingga Fashion Show Anak Meriahkan The Lokstop #4 Hari Kedua
- Transformasi Digital Efisienkan Pelayanan Publik
Advertisement