Advertisement

Dapat Hibah Pabrik Es Portabel, Pemkab Gunungkidul Masih Perlu Pastikan Suplai Listrik & Air

Andreas Yuda Pramono
Minggu, 29 September 2024 - 19:47 WIB
Arief Junianto
Dapat Hibah Pabrik Es Portabel, Pemkab Gunungkidul Masih Perlu Pastikan Suplai Listrik & Air Ilustrasi aktivitas kapal nelayan Gunungkidul. - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul menerima hibah pabrik es portabel berkapasitas 1 ton per hari dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Proses hibah ini masih menunggu kelengkapan syarat dokumen administrasi, termasuk kepastian dukungan suplai listrik 3 fase dari PT. PLN dan suplai air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Handayani.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunungkidul, Wahid Supriyadi mengatakan verifikasi dan validasi calon penerima dan calon lahan sebagai lokasi pembangunan pabrik es dilakukan di Padukuhan Warak, Girikarto, Panggang pada Kamis (26/9/2024) oleh Pembina Mutu Direktorat Pengolahan Ditjen Penguatan Daya Saing KKP.

Advertisement

“Kami masih melengkapi dokumen proposal dari koperasi calon pengelola untuk dukungan suplai listrik dari PLN dan air dari PDAM,” kata Wahid dihubungi, Sabtu (28/9/2024).

Wahid menambahkan pengelola pabrik es tersebut adalah Koperasi Panjolo Karto Mukti. Mereka juga masih melengkapi surat pernyataan lahan clean and clear, artinya bebas dari sengketa.

Terangnya, penandatanganan kontrak antara KKP dengan penyedia jasa rencananya dilakukan pada pekan kedua Oktober 2024 ini. Harapannya, pabrik es dapat terbangun dalam waktu sekitar dua bulan.

BACA JUGA: KKP Hibahkan Pabrik Es Batu Portabel Senilai Rp1,5 Miliar kepada Pemkab Gunungkidul

Lebih jauh, Wahid menjelaskan hibah pabrik es tersebut dimaksudkan untuk mendukung keberadaan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Gesing yang sudah beroperasi terbatas sejak akhir 2023. PPI Gesing yang rencananya akan diresmikan akhir Oktober 2024 oleh Gubernur DIY.

“Pabrik es portabel yang nilai hibahnya Rp1,5 miliar ini diperlukan untuk memasok es balok agar dapat menjaga kualitas mutu hasil tangkapan nelayan dalam sistem rantai dingin,” katanya.

Adapun kebutuhan es balok di Gunungkidul saat ini mencapai sekitar 20 ton per hari. Sementara Pabrik Es Sari Tirta Mina milik Pemkab Gunungkidul baru dapat mencukupi 10 ton per hari.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Gunungkidul, Rujimanto mengatakan pabrik es portable tersebut akan membantu nelayan, terutama ketika masuk musim panen ikan. “Di saat musim ikan, biasanya kami membutuhkan 300 balok es per hari,” kata Rujimanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Polisi Buru Penyebar Video Pembubaran Diskusi Refly Harun

News
| Minggu, 29 September 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Menyusuri Assos, Permata di Aegean Utara Turki

Wisata
| Sabtu, 28 September 2024, 01:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement