Advertisement
Raih Suara Terbanyak Pilkada Jogja, Ini Program Prioritas Hasto-Wawan di 100 Hari Pertama

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Meski belum ditetapkan dan belum dilantik, pasangan Hasto Wardoyo-Wawan Harmawan telah merumuskan sejumlah program strategis yang akan dia kerjakan bersama dengan Wawan dalam jangka pendek 100 hari pertama kerja.
KPU Kota Jogja baru saja menyelesaikan proses rekapitulasi perolehan suara Pilkada 2024 di tingkat kota. Hasilnya, pasangan Heroe Poerwadi-SW Supena mendapatkan sebanyak 45.518 suara, pasangan Hasto Wardoyo-Wawan Harmawan mendapatkan 87.485 suara, dan pasangan Afnan Hadikusumo-Singgih Raharjo sebanyak 63.876. Ini artinya, Hasto-Wawan menjadi pasangan calon wali kota dan wakil wali Kota Jogja yang mendapatkan suara terbanyak.
Advertisement
Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Hasto mengatakan persoalan sampah menjadi salah satu hal yang akan segera ia selesaikan.
Hasto menyebut, kondisi masyarakat yang hingga kini masih berdesakan membuang sampah di depo hingga munculnya tumpukan sampah di tepian jalan merupakan kondisi yang darurat. Apalagi saat musim hujan kondisi tumpukan sampah bisa semakin parah dan dikhawatirkan berdampak pada kesehatan lingkungan.
"Meskipun kami belum bisa mengatasi secara totally mengelola sampah tetapi yang darurat itu harus teratasi. Jadi, untuk sampah berserakan di sembarang tempat itu harus selesai," ujar Hasto, Minggu (1/12/2024).
Potensi Kampung
Selain fokus pada sampah, Hasto juga akan menggulirkan program One Village, One Sister University, One Company. Lewat program ini, Hasto mendorong terciptanya pengembangan 169 kampung di Kota Jogja.
Hasto menyebut, masing-masing kampung nantinya akan bermitra dengan universitas ataupun perusahaan sesuai dengan tematik di masing-masing kampung. Dia mencontohkan, misalnya wisata air yang bisa dikembangkan di wilayah sungai. Maka kampung yang memiliki potensi wisata air itu bisa menggandeng universitas sebagai mitra yang mempunyai keselarasan dengan program studi tertentu.
Begitu juga jika ada kampung dengan tematik wisata budaya, maka tak menutup kemungkinan Hasto akan turut mempertemukan kampung dengan kampus ISI Jogja. Pada 100 hari pertama kerja, Hasto menargetkan setidaknya sudah tercipta MoU antara kampung dengan universitas atau company.
BACA JUGA: Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 Rendah, KPU DIY Sebut Kualitas Demokrasi Meningkat
Dia memastikan dalam hal ini, Hasto tak mau memaksakan kampung di Kota Jogja untuk menjadi kampung wisata. Setiap kampung diharapkan bisa berkembang sesuai dengan potensi wilayahnya masing-masing.
"Saya tidak ingin semua kampung itu menjadi kampung wisata, sesuai dengan peluang yang paling mungkin di masing-masing kampung, sesuai dengan apa yang mau dikembangkan di kampung itu," ujar dia.
Tak hanya soal sampah dan pengembangan kampung, Hasto menilai pentingnya menjaga keistimewaan yang di Yogyakarta.
"Pada 100 hari pertama akan dilakukan kajian pembangunan berbasis budaya, pariwisata, dan penanda keistimewaan. Ini termasuk di dalamnya ada seperti poros dari Krapyak sampai ke Tugu," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pendaki Ilegal Gunung Merapi Ternyata Anggota Mapala, BTNGM Buat Edaran ke Seluruh Mapala se-Indonesia
- Wisatawan Asal Banjarnegara Terseret Ombak Pantai Parangtritis Belum Ditemukan
- Gadaikan Motor Sewaan, Pria Asal Lampung Dicokok Polisi
- Perumda Aneka Usaha Kulonprogo Diminta Buat Rencana Bisnis Baru, Modal Rp10 Miliar Harus Untung Dua Kali Lipat
- Pemkab Gunungkidul Diminta Lebih Serius untuk Garap Kawasan Industri Semin
Advertisement