Advertisement
Tok! BPBD Sleman Perpanjang Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi hingga Akhir Februari 2025
Ilustrasi salah satu rumah di Berbah, Sleman yang rusak akibat tertimpa pohon tumbang saat hujan deras disertai angin kencang. - Antara
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pemkab Sleman memerpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga Februari 2025. Adapun penanganan difokuskan untuk dampak dari cuaca ekstrem seperti angin kencang, banjir maupun tanah longsor.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Sleman, Bambang Kuntoro mengatakan siaga darurat bencana hidrometerologi di Sleman sudah berakhir pada 15 November 2024. Sama seperti penetapan sebelumnya, maka status ini kembali diperpanjang dan rencananya berakhir pada akhir Februari 2025.
Advertisement
“Masa berlaku selama tiga bulan dan surat perpanjangan status sudah di Bagian Hukum untuk ditandatangani Bupati Sleman,” kata Bambang saat dihubungi, Ahad (1/12/2024).
Dia menjelaskan, perpanjangan yang dilakukan kali ini berbeda dengan penetapan siaga darurat bencana hidrometeorologi pada periode September-November. Pasalnya, penetapan saat itu difokuskan untuk penanganan kekeringan karena dampak dari musim kemarau.
Adapun perpanjangan kali ini difokuskan untuk penangan masalah dampak dari cuaca ekstrem yang terdiri dari banjir, angin kencang hingga tanah longsor. “Berhubung musim hujan maka perpanjangan difokuskan untuk penangnaan dampak dari bencana hidrometeorologi basah,” katanya.
Ketua Pelaksana BPBD Sleman, Makwan mengatakan perpanjangan status siaga darurat bencana hidrometeorologi sebagai bagian dari mitigasi bencana. Terlebih lagi, saat ini sudah memasuki musim penghujang sehingga potensi bencana semakin tinggi sehingga harus diwaspadai.
Makwan memastikan seluruh personel yang dimiliki bersama dengan para relawan terus siaga dan siap diterjunkan pada saat terjadi peristiwa. “Semua kami siagakan untuk menghadapi ancaman dari bencana hidrometeorologi. Jadi, sewaktu-waktu dibutuhkan siap meluncur ke lokasi yang dibutuhkan,” ungkapnya.
BACA JUGA: Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Gunungkidul Segera Tetapkan Status Siaga
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Sleman, ST Haenry Dharma Widjaja mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan berbagai hal untuk menghadapi dampak bencana dari cuaca ekstrem.
Selain menyiagakan personel, juga sudah dilakukan upaya pengecekan secara rutin terhadap peralatan pendukung operasi yang dimiliki. Ia juga memastikan untuk keberadan early warning system (EWS) yang terpasang di lereng Merapi maupun pantauan longsor di perbukitan Prambanan berfungsi dengan baik.
“Tentu kami persiapkan semuanya mulai dari personel hingga alat-alat yang dibutuhkan. Pengecekan alat juga sangat penting agar saat digunakan bisa berfungsi maksimal,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Haenyeo Jeju Jadi Daya Tarik Wisata Dunia, Kini Krisis Regenerasi
Advertisement
Berita Populer
- Kemenkum DIY Wanti-Wanti Penipuan AI, Deepfake dan Voice Cloning
- 2 Korban Pohon Tumbang Monjali Dimakamkan di TPU Seyegan
- Remaja di Imogiri Dianiaya dengan Gesper, Polisi Buru Pelaku
- Renovasi Jembatan Kewek, Pemkot Jogja Wajib Kajian Cagar Budaya
- Hibah Dana Padukuhan Sleman 2026 Berpotensi Dipangkas Jadi Rp25 Juta
Advertisement
Advertisement




