Advertisement
Pembangunan Shelter Pengungsian di Gunungkidul Difokuskan untuk Wilayah Rawan Longsor

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul berencana membangun shelter pengungsian di tiap kalurahan di Bumi Handayani. Meski demikian, prosesnya dilakukan secara bertahan dan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
Kepala Bidang Perumahan, DPUPRKP Gunungkidul, Nurgiyanto mengatakan, keberadaan shelter pengungsian merupakan bagian dari upaya mitigasi kebencanaan. Terlebih lagi, dilihat dari sisi geografis, wilayah Gunungkidul juga rawan bencana sehingga perlu dilaksanakan program kesiapsiagaan, guna antisipasi saat terjadi kebencanaan.
Advertisement
“Salah satunya dengan memberikan fasilitas shelter pengungsian di setiap kalurahan,” kata Nurgiyanto, Rabu (30/7/2025).
Meski demikian, untuk merealisasikan di setiap kalurahan tidak segampang yang direncanakan. Pasalnya, pembangunan membutuhkan biaya yang besar dikarenakan di satu lokasi butuh Rp500-600 juta sehingga untuk menjangkau di 144 kalurahan membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.
Sedangkan, dari sisi kemampuan keuangan daerah juga masih terbatas sehingga pelaksanaan dilakukan secara bertahap. Hingga sekarang, kata dia, shelter pengungsian sudah terbentuk di tiga kalurahan meliputi Candirejo, Semin; Tegalrejo, Gedangsari dan Katongan, Nglipar.
“Tahun ini juga dibangun di Kalurahan Serut, Gedangsari. Jadi, total sudah ada di empat lokasi,” katanya.
Dikarenakan keterbatasan anggaran, lanjut Nurgiyanto, pembangunan shelter difokuskan untuk berada di lokasi yang rawan longsor. Sebagai contoh, di tahun depan mengusulkan pembangunan di Kalurahan Rejosari, Semin.
“Fokus pembangunan shelter dilakukan di kalurahan yang rawan longsor sehingga jadi prioritas utama,” katanya.
Keberadaan shelter pengungsian akan dikelola oleh Pemerintah Kalurahan setempat. Hal ini disampikan oleh Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih saat meninjau lanjutan pembangunan shelter pengungsian di Kalurahan Candirejo, Senin (28/7/2025).
“Memang aset dan bangunan shelter milik pemkab, tapi dalam pengelolaan akan di kerja sama kan dengan pemerintah kalurahan,” kata Mbak Endah, sapaan akrabnya, Senin siang.
Di Kalurahan Candirejo, Semin keberadaan shelter hampir rampung karena tinggal melakukan penyempurnaan karena bangunan sudah jadi,” katanya.
Total pembangunan shelter di Candirejo membutuhkan biaya Rp650 juta. Adapun kapasitasnya mampu menampung sebanyak 90 pengungsi.
“Fasilitasnya juga lengkap karena ada kamar mandi, layanan air bersih hingga listrik. Harapannya bisa dimanfaatkan dengan optimal oleh kalurahan untuk antisipasi saat terjadi bencana,” katanya.
Menurut Endah, keberadaan shelter tak melulu untuk penampungan pengungsi. Pasalnya, juga bisa dipergunakan kegiatan Masyarakat lainnya seperti kegiatan olahraga bersama, arena bulutangkis hingga hajatan warga atau kegiatan kemasyarakatan lainnya.
“Kalau tidak ada bencana, boleh dipegunakan untuk olahraga seperti bulutangkis atau kegiatan warga. Yang terpenting, keberadaan shelter harus dikelola dengan baik dan dilakukan perawatan,” kata Bupati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Jaringan Gas Bumi Gaskita Akan Dibangun di Wilayah Sleman, Sasar Sektor Rumah Tangga
Advertisement

Wujudkan Pariwisata Berbasis Budaya, InJourney dan Kementerian Kebudayaan Sinergi Melakukan Pengelolaan Kompleks Candi Borobudur
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal DAMRI Jogja ke YIA, Kebumen dan Purworejo Hari Ini, Kamis 31 Juli 2025
- Jadwal SIM Keliling di Bantul Hari ini, Kamis 31 Juli 2025
- Jadwal KA Bandara Jogja Terbaru Hari Ini, Kamis 31 Juli 2025, Naik dari Stasiun Tugu Jogja hingga YIA
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Kamis 31 Juli 2025, Cerah Berawan
- Jadwal SIM Keliling di Kota Jogja Hari Ini, Kamis 31 Juli 2025
Advertisement
Advertisement