Advertisement
Satu Hektare Sawah dan Dua Traktor Tertimbun Tanah Longsor di Kulonprogo
Senin, 02 Desember 2024 - 13:57 WIB
Maya Herawati
Kondisi lahan sawah tertimbun longsor di Padukuhan Kaliduren, Kalurahan Kebonharjo, Kapanewon Samigaluh, Senin (2/12 - 2024). Istimewa
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Lahan sawah seluas satu hektar tertimbun tanah longsor di Padukuhan Kaliduren, Kalurahan Kebonharjo, Kapanewon Samigaluh, Kulonprogo.
Longsor itu terjadi pada Jumat (29/11/2024) tapi hingga kini belum dilakukan evakuasi, hanya dua traktor yang tertimbun yang sudah dievakuasi pada Senin (2/12/2024).
Lahan sawah yang tertimpa tanah longsor itu rencananya akan ditanam padi pada musim hujan ini. Tapi karena material longsor masih menutup sebagian besar lahan maka rencana itu urung dilakukan.
Petugas penyuluh pertanian Kalurahan Kebonharjo, Saranta menjelaskan pada Senin siang bahwa terdapat belasan orang yang terdampak dari longsoran itu. "Sekitar 18 petani jadi belum bisa bertani lagi," jelasnya.
Saranta menerangkan evakuasi material tanah longsor urung dilakukan karena salah satunya cuaca yang masih dominan hujan tiap harinya sejak kejadian itu terjadi. Curah hujan yang tinggi membuat petani penggarap lahan yang terkena longsor itu masih menunggu hingga cuaca reda.
Ditakutkan jika segera dievakuasi dalam kondisi hujan, jelas Sarnata, tanah longsor susulan malah akan terjadi. "Sehingga kami pastikan dulu tidak ada longsor susulan, dan cuaca lebih kering agar lebih aman juga," katanya.
Penyuluh pertanian ini bersama warga terdampak tanah longsor juga sudah berkoordinasi dengan Kalurahan Kebonharjo. "Agar bisa bersama-sama gotong royong dan ada solusi juga," tuturnya.
Kepala BPBD Kulonprogo, Taufik Prihadi mengaku belum mendapat informasi kejadian tanah longsor di Kebonharjo itu. "Segera akan kami lakukan asesmen untuk mengetahui kebutuhan dan cara yang tepat untuk melakukan evakuasi dan penanganan," ungkapnya, Senin siang.
Taufik menjelaskan asesmen yang dilakukannya termasuk menghitung kebutuhan peralatan untuk evakuasi material. "Jika memang membutuhkan dan mengganggu keberlanjutan penghidupan warga, maka alat berat akan segera kami kirim," katanya.
Tim evakuasi dan penanganan bencana BPBD Kulonprogo, jelas Taufik, sudah berjaga 24 jam non-stop selama bencana hidrometeorologi berpotensi tinggi di wilayahnya.
"Tim juga akan kami kerahkan ke lokasi-lokasi kejadian bencana tanah longsor, harapannya warga juga bergotong royong bersama mengatasinya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Menyusuri Sungai Sekonyer, Gerbang Wisata Orang Utan Tanjung Puting
Wisata
| Sabtu, 27 Desember 2025, 20:27 WIB
Advertisement
Berita Populer
- 100 Personel Brimob Polda DIY Dikirim Bantu Operasi Kemanusiaan Aceh
- Konser Amal Titik Nol Jogja Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
- Eka Yoga Wiratana Dilantik Jadi Direktur RS PKU Sleman
- Jadwal Lengkap KRL Jogja-Solo Hari Ini Sabtu 27 Desember 2025
- BMKG Waspadai Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah Saat Nataru
Advertisement
Advertisement




