Advertisement
Teknis Pemulangan Mary Jane Belum Jelas

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Kabar gembira terkait dengan pemulangan Mary Jane Veloso ke Filipina menjelang Natal tampaknya harus ditunda. Terpidana mati kasus narkoba asal Filipina ini dipastikan masih akan merayakan Natal di Lapas Perempuan Kelas IIB Wonosari, Gunungkidul.
Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) DIY, Ahelya Abustam, menegaskan bahwa status hukum Mary Jane saat ini masih sebagai terpidana mati. Meskipun telah ada kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan Filipina untuk memulangkan Mary Jane, tapi hingga saat ini belum ada petunjuk resmi terkait pelaksanaan pemulangan tersebut.
Advertisement
"Meskipun sudah ada kesepakatan di tingkat menteri, namun hingga saat ini kami belum menerima petunjuk lebih lanjut mengenai pemulangan Mary Jane," ungkap Ahelya, di kantor Kejati DIY, Senin (9/12/2024).
Ahelya menjelaskan bahwa keputusan terkait pemulangan Mary Jane merupakan ranah pemerintah pusat. Meskipun Presiden telah menginstruksikan Menteri Hukum dan HAM untuk menindaklanjuti kasus ini, tapi prosesnya masih berjalan dan belum ada keputusan final.
"Perkara ini sudah dibicarakan di tingkat menteri, bahkan Presiden sudah memberikan arahan. Namun, kami masih menunggu petunjuk lebih lanjut," katanya.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk menolak permohonan grasi yang diajukan oleh Mary Jane. Namun, sebagai bentuk kemanusiaan, pemerintah Indonesia setuju untuk memulangkan Mary Jane ke Filipina.
BACA JUGA: Tabrak Truk, Warga Pengasih Meninggal di Tempat
"Grasi yang diajukan Mary Jane telah ditolak. Namun, pemerintah Indonesia memutuskan untuk memulangkannya ke Filipina. Selanjutnya, keputusan mengenai pemberian grasi atau remisi akan menjadi kewenangan pemerintah Filipina," jelas Ahelya.
Diberitakan sebelumnya, Filipina telah menyetujui prosedur pemindahan dan pemulangan terpidana hukuman mati kasus narkoba Mary Jane Veloso. Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra menuturkan kepada Reuters bahwa ia bersama dengan mitranya dari Filipina, akan menandatangani perjanjian, Jumat (6/12/2024).
Adapun, Yusril juga menuturkan bahwa Mary Jane diharapkan dapat kembali ke negara asalnya sebelum hari raya Natal. "Sesuai instruksi Presiden Prabowo, kalau memungkinkan, kasus ini bisa kita selesaikan sebelum Natal," tutur Yusril dikutip Bisnis.com, jaringan Harianjogja.com.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bahas Isu Jual-Beli Pulau Bersama Komisi II DPR RI, Menteri ATR/Kepala BPN Tegaskan Tanah di Indonesia Tidak Bisa Dimiliki Asing
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Libur Panjang 1 Sura, Penumpang KA Jarak Jauh di Daop 6 Jogja Melonjak 20 Persen
- Sambut Positif Putusan MK Terkait Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal, KPU DIY: Kurangi Beban Teknis
- Kelurahan Kadipaten Jogja Gencarkan Penggunaan Biopori Demi Kurangi Sampah Organik
- Pelajar Jogja Isi Liburan Sekolah dengan Lestarikan Budaya Jawa, Belajar Geguritan hingga Aksara Jawa
- Puluhan Warga Gunungkidul Ingin Bekerja di Luar Negeri, Taiwan Jadi Tujuan Favorit
Advertisement
Advertisement