ITF Bawuran Beroperasi Februari 2025, Ini Tanggapan Bupati dan Ketua DPRD Bantul
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dan Ketua DPRD Bantul Hanung Raharjo memberikan tanggapan terkait target dari Perumda Aneka Dharma jika Januari 2025 akan menuntaskan pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) pusat karbonasi di Bawuran, Pleret, Bantul. Rencananya, ITF untuk penanganan sampah tersebut akan mulai dioperasionalkan pada Februari 2025.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan jika Perumda Aneka Dharma adalah lembaga yang oleh peraturan daerah diberikan kewenangan untuk melakukan aktivitas bisnis. Aneka Dharma adalah entitas bisnis yang tidak lagi anggarannya bergantung kepada APBD Bantul.
Advertisement
"Kecuali hanya penyertaan modal saja. Kita memang berikan kebebasan bagi mereka untuk menjalankan kerja sama dengan siapapun. Dan, Itu dimungkinkan," katanya, Selasa (17/12/2024).
Oleh karena itu, lanjut Halim, Aneka Dharma juga telah diamanahi untuk mengelola sampah maka, Pemkab mempersilakan kepada Perumda Aneka Dharma melakukan kerja sama operasional [KSO] ataupun bentuk kerja sama dengan perusahaan lainnya.
"Yang penting tugas untuk mengelola sampah dijalankan dengan baik," jelasnya.
Terkait target Februari 2025, ITF Bawuran mulai beroperasional seperti yang diklaim oleh Perumda Aneka Dharma, Halim menyatakan jika dirinya selama ini selalu mendorong untuk dilakukan upaya-upaya percepatan pembangunan dan pengoperasionalan dengan menggandeng pihak swasta lain.
Sebab, kata Halim, ITF Bawuran akan dikelola dengan profesional, dan bisnis. Alhasil, ukuran yang harus dicapai adalah efisiensi, efektivitas, dan tidak ada lagi subsidi dari Pemkab Bantul. "Kita hanya beri penyertaan modal [Perumda Aneka Dharma] setelah itu silakan berjalan," ungkapnya.
Terkait pengajuan utang yang dilakukan oleh Perumda Aneka Dharma ke salah satu bank untuk menyelesaikan pembangunan ITF Bawuran, Halim menyatakan hal itu hal biasa. Sebab, sebagai entitas bisnis, Perumda Aneka Dharma memiliki kewenangan untuk mengajukan utang maupun kerja sama dengan pihak lainnya.
"Jadi enggak ada larangan. Silakan. Saya selalu sampaikan, lakukan langkah strategis sebagai entitas bisnis. Sebegai entitas bisnis utang itu biasa," jelasnya.
Halim sendiri berharap dengan pengoperasionalan ITF Bawuran pada Februari 2025 maka target Bantul Bebas Sampah 2025 sudah bisa terealisai. Meskipun secara teori, diakui Halim itu mudah dicapai.
"Tapi kan sampah itu kan tidak hanya berasal dari Bantul saja, itu yang membuat diperlukan kalkulasi baru. Karena ada kota maka yang di Bawuran yang dikelola BUMD akan didorong skalanya menjadi lebih besar," papar Halim.
Ketua DPRD Bantul Hanung Raharjo mengapresiasi kinerja dari Perumda Aneka Dharma jika pada Februari 2025 benar-benar bisa mengoperasionalkan ITF dengan kemampuan 60 ton per hari tersebut. Hanya saja, politisi PDIP tersebut mengaku sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan dari Perumda Aneka Dharma terkait penyelesaian pembangunan ITF Bawuran.
"Saya belum dapat paparan terkait investor baru. Entah sudah dipaparkan di komisi B saat pembahasan APBD 2025 seperti apa, kita juga belum tahu," ungkap Hanung.
Diakui oleh Hanung, pada pembahasan RAPBD Bantul 2025, DPRD Bantul menolak memberikan penyertaan modal senilai Rp3 miliar untuk Perumda Aneka Dharma.
Penolakan itu bukan kali pertama, sebab sebelumya pada pembahasan APBD 2024 Perubahan, DPRD Bantul menolak memberikan penyertaan modal senilai Rp2 miliar.
Alasannya, diakui Hanung, karena Perumda Aneka Dharma tidak bisa meyakinkan dewan terkait dengan konsep bisnis ITF Bawuran yang akan dibangun oleh Perumda Aneka Dharma dan Perumda Aneka Dharma belum memiliki pengalaman dalam penanganan sampah.
" Mereka juga tidak bisa meyakinkan anggota DPRD ," katanya.
Sebelumnya, Direktur Perumda Aneka Dharma, Yuli Budi Sasangka mengklaim, jika pembangunan ITF Bawuran selesai paling lambat akhir Januari 2025. Lalu, pada awal bulan Februari 2025 akan dilakukan Commissioning Test dan pada pertengahan Februari 2025 akan dilakukan Grand Launching.
Alasannya, Yuli Budi jka kendala pendanaan, sudah tidak ada masalah. Karena, Tim KSO ITF Bawuran sudah mendapatkan investor, dan dijadwalkan pembangunan ITF Bawuran bisa dilanjutkan di bulan Desember 2024 ini.
"Alhamdulillah, saat ini kami sudah mendapatkan investor untuk menyelesaikan pembangunan ITF Bawuran,” tegas Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
OJK Sebut Eks Bos Investree Adrian Gunadi Jadi Tersangka dan Masuk DPO
Advertisement
Waterboom Jogja Rayakan Ulang Tahun ke-9, Ada Wahana Baru dan Promo Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Musim Hujan, Jangan Lupa Gunakan Pengering Payung Sebelum Masuk Stasiun Tugu Jogja
- Hujan Deras, Ratusan Hektare Lahan Pertanian di Bantul Terendam Air
- Satu Pelamar PPPK Sleman Dinyatakan Gugur
- Pengendalian DBD Pakai Wolbachia, Kemenkes Beri Bantuan untuk Dilanjutkan ke Empat Kota
- Target Perbaikan Jalan Tercapai, Penambalan Jalan Berlubang di Sleman Tetap Dilanjutkan
Advertisement
Advertisement