Advertisement

Promo Desember

Bersertifikasi IG, Kualitas Kopi Robusta Merapi Tak Perlu Diragukan

Media Digital
Rabu, 18 Desember 2024 - 19:57 WIB
Arief Junianto
Bersertifikasi IG, Kualitas Kopi Robusta Merapi Tak Perlu Diragukan Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa. - Istimewa

Advertisement

SLEMAN—Berwisata ke kawasan Gunung Merapi sangat disayangkan jika melewatkan salah satu sajian khas autentiknya, yakni Kopi Robusta Merapi. Produk hasil petani Sleman ini bukan lagi pemain baru di mata wisatawan.

Nama Kopi Robusta Merapi sudah dikenal sebagai salah satu oleh-oleh bagi para pelancong yang ingin membawa memori hangat dari kawasan Gunung Merapi.

Advertisement

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, mengatakan eksistensi Kopi Robusta Merapi terus meningkat setiap tahun. Berdasarkan data Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, hasil produksi perkebunan rakyat untuk komoditas kopi robusta pada 2023 tercatat sebesar 3,7 kuintal/hektare.

“Upaya yang telah berjalan sejak 1900-an ini terus dikembangkan hingga saat ini untuk memberikan hasil yang terbaik, terutama saat diterima oleh konsumen,” kata Danang, Rabu (18/12/2024).

Kini, Kopi Robusta Merapi berkembang semakin pesat. Tak hanya karakteristik rasanya yang pekat dengan aroma yang khas, Kopi Robusta Merapi kini sudah mengantongi pengakuan dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) sebagai Indikasi Geografis (IG). “Indikasi geografis merupakan sertifikasi Kemenkumham yang menjamin keaslian dan keunikan suatu produk. Sertifikat ini memberikan pengakuan bahwa Kopi Robusta Merapi Sleman menjadi produk autentik dengan kualitas terjamin,” katanya.

Selain itu, hanya kopi yang ditanam dan diolah di wilayah lereng selatan Merapi dengan persyaratan tertentu yang berhak menggunakan nama tersebut. “Tentu, raihan prestasi ini mampu meningkatkan nilai jual Kopi Robusta Merapi di pasar nasional maupun internasional. Bukan tanpa sebab, dengan label IG, konsumen dapat mengetahui bahwa kopi ini merupakan produk dengan kualitas tepercaya,” katanya.

Menurut Danang, efek domino dari adanya Indikasi Geografis juga berujung baik bagi para petani. Pengakuan ini membuka peluang pelatihan, pendampingan, dan akses ke pasar yang lebih luas. “Dengan begitu, para petani dapat menjangkau kesempatan lebih banyak untuk belajar mengembangkan produk mereka, mulai dari teknik pengolahan pascapanen hingga strategi pemasaran,” ujarnya.

Dari seluruh manfaat ini, kehadiran label Indikasi Geografis tak dapat dilepaskan dengan pengaruh pada potensi pariwisata di lereng Merapi.

Hal ini dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara untuk mengenal lebih dekat terkait pengembangan agrowisata kopi, pemrosesan kopi, maupun pengalaman untuk mencicipi Kopi Robusta Merapi langsung di lokasi produksinya.

Untuk menambah pengalaman, wisatawan bisa mengikuti pengembangan agrowisata kopi di kawasan Desa Wisata (Dewis) Pentingsari dan Kopi Merapi Sumijo. Demikian juga, Kopi Merapi Kasno dari kebun kopi milik Kasno di Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan.

Ada juga budi daya kopi oleh Kelompok Tani Hutan Ngudi Makmur yang diketuai oleh Musimin di Dusun Turgo, Purwobinangun Pakem. Dengan berbagai manfaat dari Indikasi Geografis Kemenkumham, sudah seharusnya kabar ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Sleman.

Warga Bumi Sembada dapat turut andil melebarkan popularitas Kopi Robusta Merapi melalui media sosial. “Kami mengajak pelaku UMKM untuk ikut serta menggeliatkan esksitensi Kopi Robusta Merapi dengan menambahkan menu Kopi Merapi untuk semakin memperkenalkan dan mengunggulkan produk lokal Sleman agar semakin dikenal masyarakat luas dan memberikan dampak positif pada peningkatan kesejahteraan,” katanya.(***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Libur Akhir Tahun, Perputaran Uang Diprediksi Tembus Rp150 Triliun

News
| Rabu, 18 Desember 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Targetkan 700 Ribu Kunjungan, Taman Pintar Hadirkan Zona Planetarium dan Dome Area

Wisata
| Sabtu, 14 Desember 2024, 21:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement