Advertisement
Komunitas Pariwisata Digandeng untuk Mencegah Praktik Nuthuk Harga Saat Libur Natal di Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Jogja mengantisipasi terjadinya praktik nuthuk atau mematok harga tak wajar selama momen libur Natal dan Tahun Baru. Fenomena nuthuk dikhawatirkan akan mencoreng citra pariwisata Kota Jogja di mata wisatawan.
Kabid Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Dispar Kota Jogja Husni Eko Prabowo menuturkan pihaknya intens melakukan komunikasi dengan komunitas pariwisata. Termasuk kepada para penyedia jasa transportasi maupun usaha jasa pariwisata.
Advertisement
Husni menyebut Dispar berupaya untuk memberi pemahaman kepada komunitas pariwisata untuk tidak mengambil keuntungan yang tidak wajar. Misalnya pada komunitas becak kayuh ataupun becak motor.
Husni mengatakan jika memang ada oknum becak motor ataupun becak kayuh yang memasang tarif di atas harga normal, maka komunitas justru yang akan bergerak dan mencari tahu siapa pelakunya.
"Mana kala ada satu oknum yang itu nanti melakukan tindakan yg tidk kita inginkan bersama justru komunitas ini sendiri yang akan bergerak mencari siapa itu dan memberi sanksi. Bahkan kalau saya minta datangkan ke Dispar siapa sih, dan kita beri penyadaran cepat banget untuk teman-teman komunitas," ujarnya.
BACA JUGA: Ini Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia Saat Duel Melawan Filipina di Manahan Besok
Sekretaris Dispar Kota Jogja Muhammad Zandaru menuturkan komunitas pariwisara yang menaikkan tarif di luar batas hingga menurunkan penumpang sembarangan ini menjadi tantangan tersendiri. Untuk itu, komunikasi dan sinergi selalu dibangun.
Sebagai langkah antisipasi, pihaknya menyiagakan posko tourist information service (TIS). Jika ditemui adanya pedagang, pengendara becak, hingga parkir nuthuk, maka wisatawan bisa melakukan pengaduan melalui TIS.
"TIS sudah ada hotline terkait dengan nomor-nomor yang bisa dihubungi. Nomor Dishub juga ada di TIS. Itu bagian dari layanan kami," ungkapnya.
Terpisah, Anggota Forpi Kota Jogja Baharuddin Kamba menjelaskan perlu tindakan tegas pada pelaku aksi nuthuk. Menurutnya, tak perlu ada toleransi mengingat akan berimbas pada pedagang maupun pelaku jasa lainnya.
Sanksi tegas, lanjutnya, sebagai efek jera bagi pelaku maupun lainnya. Begitupun dengan juru parkir atau jukir yang menaikkan tarif tidak sesuai aturan ya harus ditindak tegas.
"Vonis tipiring (Tindak Pidana Ringan) karena 'nuthuk' parkir diharapkan maksimal agar memberikan efek jera," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Hingga H+1 Lebaran, Lebih dari 2,1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Anggota Kepolisian Polda DIY Terlibat Laka Lantas hingga Meninggal di Jalan Baru Gading Gunungkidul
- Catat Ini Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo Selama Libur Lebaran, Berlaku hingga 13 April 2025
- Simak Jangan Sampai Salah Jadwal KRL Solo Jogja dari Stasiun Palur Sampai Tugu Jogja, Khusus Libur Lebaran hingga 13 April 2025
- Berikut Jadwal Angkutan Shuttle Rute Malioboro-Parangtritis. Cukup Bayar Rp11.600
- Top Ten News Harianjogja.com, Rabu 2 April 2025, Perhatikan. Ini Jadwal KRL Solo Jogja dari Stasiun Palur Sampai Tugu Jogja, Khusus Libur Lebaran hingga 13 April 2025
Advertisement
Advertisement