Advertisement

Promo Desember

Perputaran Uang di Desa Wisata Wukirsari Bantul Capai Ratusan Juta per Bulan

Stefani Yulindriani Ria S. R
Jum'at, 20 Desember 2024 - 12:57 WIB
Ujang Hasanudin
Perputaran Uang di Desa Wisata Wukirsari Bantul Capai Ratusan Juta per Bulan Mantan Menparekraf Sandiaga Uno saat berkunjung ke Desa Wisata Wukirsari, Bantul, pertengahan tahun lalu. - Ist / KEMENPAREKRAF

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Desa Wisata Wukirsari mampu menarik ribuan wisatawan domestik dan mancanegara untuk berkunjung kesana setiap bulan. Uang yang beredar di sana setiap bulan mencapai ratusan juta.

Pengelola Desa Wisata Wukirsari, Nur Ahmadi mengaku wisatawan yang berkunjung ke Wukirsari rata-rata mencapai sekitar 4.000 per bulan. Dari jumlah tersebut 60% merupakan wisataan dari luar DIY, termasuk dari luar Jawa antara lain dari Sumatera, dan Lampung. Kemudian, 30% wisatawan dari DIY, dan 10% wisataan mancanegara. Wisatawan mancanegara yang berkunjung kesana antara lain dari Singapura, Amerika Serikat dan Brazil. 

Advertisement

Kunjungan tersebut menurutnya berasal dari rombongan pelajar, mahasiswa, komunitas maupun instansi. 

Mereka biasanya telah memesan paket wisata yang ada di Desa Wisata Wukirsari terlebih dahulu sebelum berkunjung kesana. 

"Mereka sudah jauh-jauh hari [memesan paket wisata], sudah terjadwal," katanya, Jumat (20/12/2024).

Dari kunjungan tersebut, Nur mengaku uang yang beredar di masyarakat capai ratusan juta. 

"Kalau wisatawan mengambil paket membatik minimal Rp50 ribu per orang, dan ada 4.000 wisatawan per bulan, jadi yang yang beredar ada sekitar Rp200 juta setiap bulan," kata Nur. 

BACA JUGA: Kementerian Hukum Lirik Desa Wisata Wukirsari untuk Ditetapkan Jadi Kawasan Ekosistem Kekayaan Intelektual

Dia mengaku Desa Wisata Wukirsari sengaja mengusung konsep quality based tourism, sehingga kualitas dalam melayani wisatawan menjadi yang utama. Pengelolaan wisata disana pun sudah mulai beralih dari konsep pariwisata yang mengandalkan massa atau mass tourism.

"Kita quality based tourism, kalau mass tourism jadi crowded, karena banyak wisatawan yang masuk," ujarnya. 

Konsep quality based tourism tersebut menurutnya pun memberikan dampak yang lebih luas pada masyarakat setempat. Konsep tersebut menurutnya sekarang dengan konsep community based tourism atau pariwisata berbasis masyarakat yang selama ini telah dilakukan di Desa Wisata Wukirsari. Disana, ada pelibatan warga setempat sebagai pengrajin batik, pengelola parkir, pedagang UMKM dan pemilik homestay dalam setiap kunjungan wisata. 

"Setiap ada lima orang wisatawan, kami memanggil satu orang pembatik untuk mendampingi," ujarnya. 

Dia pun menilai konsep pariwisata yang diterpakan disana dengan menggandeng berbagai lini masyarakat untuk terlibat dalam pengelolaan desa wisata akan memberikan multiplier effect bagi masyarakat setempat. 

"Kami selalu berpegang teguh pada konsep ini [community based tourism], [dengan] satu kawasan desa yang dikelola masyarakat agar masyarakat merasakan dampak pariwisata," imbuh Nur. 

Nur mengaku ada 610 orang pengrajin batik, dan puluhan warga pemilik homestay yang terlibat dalam pengelolaan desa wisata tersebut. Dia berharap semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan desa wisata tersebut.

Sejauh ini, menurutnya, dari 16 dusun yang ada, hanya dusun Giriloyo yang dikenal dengan kerajinan batik dan Pucung yang dikenal dengan kerajinan wayang terlibat dalam paket wisata yang ada. Padahal menurutnya, dusun-dusun lain memiliki potensi yang dapat dijalan paket wisata. Dia pun berharap setiap dusun dapat merancang potensi yang ada menjadi paket wisata sehingga dampak kunjungan wisatawan di Desa Wisata Wukirsari bisa dirasakan disusun lainnya.

Sementara Plt Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Bantul, Fenty Yusdayati mengaku keberadaan aktivitas pariwisata di Desa Wisata Wukirsari mampu mendorong peningkatan ekonomi masyarakat setempat. Dia berharap kunjungan wisatawan disana terus meningkat sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.

"Pada November 2024, Wukirsari mendapat penghargaan sebagai desa wisata terbaik. Dengan adanya penghargaan itu, disini hampir setiap hari dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

JK Kembali Dilantik Jadi Ketua Umum PMI, Tegaskan Tidak Ada Dualisme Kepengurusan

News
| Jum'at, 20 Desember 2024, 15:47 WIB

Advertisement

alt

Nikmati Pergantian Tahun di Borobudur, Prambanan, dan TMII, ada Raisa hingga Meditasi Massal

Wisata
| Rabu, 18 Desember 2024, 22:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement