Advertisement
Disnakertrans Bantul Anggarkan Rp19,5 Miliar untuk Program Padat Karya Infrastruktur Tahun Ini
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul menganggarkan Rp19,5 miliar untuk program padat karya infrastruktur dalam anggaran 2025 ini. Jumlah tersebut berkurang banyak jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Kepala Disnakertrans Bantul, Istirul Widilastuti mengatakan dalam Anggaran Pendapatan dan belanja Daerah (APBD) Bantul 2025 telah ditetapkan untuk program padat karya tahun ini sebanyak 195 lokasi atau titik dengan total anggaran Rp19,5 miliar.
Advertisement
Titik lokasi pengerjaan padat karya tersebar di 17 kapanewon dengan masing-masing titik atau paket sebesar Rp100 juta. "Jadi padat karya tahun ini ada 195 paket dengan masing-masing paket Rp100 juta," katanya kepada wartawan Selasa (7/1/2025).
Istirul mengatakan saat ini proyek padat karya infrastruktur tahun ini sudah dalam tahap identifikasi lokasi sejak akhir Desember. Setelah identifikasi lokasi selesai, kemudian akan dilakukan sosialisasi kepada kelompok yang mem[peroleh padat karya, kemudian pengiriman material ke lokasi padat karya.
"Kalau pengerjaan fisiknya kita targetkan dimulai serentak pada pertengahan Februari 2025 nanti," ujarnya.
Lebih lanjut Istirul mengatakan kegiatan padat karya merupakan program tahunan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul, dalam rangka membantu masyarakat mendapat pekerjaan sementara, dengan sasaran masyarakat pengangguran dan setengah pengangguran. karena itu dalam proses identifikasi lokasi padat karya ini, kata dia, wilayah dengan jumlah warga miskin atau penganggurannya banyak.
Dalam program padat karya ini setiap lokasi melibatkan sebanyak 26 orang atau pekerja. Setiap pekerja mendapatkan honor harian selama 21 hari kerja.
Selain itu, sasaran padat karya adalah lahan infrastruktur yang memang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat untuk menunjang mobilitas warga sehingga dapat meningkatkan ekonomi warga. Fisik infrastruktur yang dibangun di antaranya jalan cor blok, bangket, talut, dan drainase.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Perluasan Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Bantul Rumiyati menambahkan padat karya tahun ini lebih sedikit jika dibandingkan tahun 2024 lalu sebanyak 616 lokasi, karena tahun lalu ada DAK dari Pemda DIY. Tahun ini hanya dari APBD murni 2025.
Namun demikian, selain padat karya APBD murni, pada 2025 ini ada juga program padat karya dari dana keistimewaan (Danais) sebanyak 80 lokasi dengan nilai Rp55 juta per lokasi. Berbeda dengan padat karya reguler, padat karya danais sasarannya adalah lokasi yang dapat meningkatkan potensi desa. "Misalnya untuk membantu petani maka dibangun jalan usaha tanu, atau saluran irigasi petani rusak maka itu diperbaiki. Kemudian akses menuju desa wisata rusak itu bisa diperbaiki sehingga dapat menunjang potensi desa," paparnya.
Namun demikian untuk administrasi baik apdat karya reguler maupun padat karya danais tetap sama, yakni lokasi yang akan dibangun harus clear and clean, jika meewati lokasi pekarangan pribadi maka haru ada surat pernyataan kerelaan dari pemilik lahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Geger! Laut Dipagar Sejauh 30 Km Seusai Polemik PSN PIK 2, Ombudsman Lakukan Investigasi
Advertisement
Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Gunungkidul Ungkap Alasan Belum Menetapkan KLB PMK
- APBD Bantul 2025: Anggaran Belanja Makan dan Minum Rp22,8 Miliar Tak Terkena Rasionalisasi
- Gunungkidul Waspadai Ancaman Longsor dan Tanah Amblas di Musim Hujan
- SAR DIY Distrik Bantul Bedah 7 Rumah Tidak Layak Huni
- Harga Cabai Rawit di Jogja Makin Pedas, Tembus Rp110.000 per Kilogram
Advertisement
Advertisement