Advertisement

Ratusan Ternak di Sleman Terkena PMK, Vaksinasi Mulai Dilakukan

Andreas Yuda Pramono
Kamis, 16 Januari 2025 - 15:07 WIB
Sunartono
Ratusan Ternak di Sleman Terkena PMK, Vaksinasi Mulai Dilakukan Petugas sedang melakukan vaksin kepada sapi perah di Padukuhan Boyong, Kalurahan Hargobinangun, Pakem, Sleman pada Kamis (16/1/2025). - Harian Jogja/Andreas Yuda Pramono.

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman menyampaikan Bumi Sembada mendapat jatah 2.200 dosis vaksin pada Januari 2025. Vaksin ini harus segera digunakan dengan batas waktu hingga akhir Januari 2025.

Plt. Kepala DP3 Sleman, Suparmono mengatakan vaksin yang mereka dapat dari Pemerintah Pusat telah didistribusikan ke petugas-petugas inseminator. Ternak akan mendapat vaksin per enam bulan sekali.

Advertisement

“Ada vaksin booster juga, sebaiknya diambil. Secara bertahap Sleman akan terus mendapat jatah vaksin. Implementasi vaksinasi yang baik ini yang menyebabkan kasus penyakit mulut dan kuku di Sleman terkendali,” kata Suparmono ditemui di Boyong, Hargobinangun, Pakem, Kamis (16/1/2025).

Suparmono mencatat ada 274 ternak terkena PMK mulai 1 Desember 2024 hingga 14 Januari 2025. Dari jumlah tersebut, sebanyak 270 merupakan ternak sapi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 270 merupakan ternak sapi. Adapun sapi sembuh ada 40 ekor dengan beberapa sisanya mati dan potong bersyarat. Dengan Begitu kasus tersisa ada 206 kasus.

Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Sintong HMT Hutasoit mengatakan Kementerian Pertanian telah mendistribusikan 11.000 dosis vaksin ke DIY sejak dua hari lalu.

“Kami berharap program ini dilakukan serentak dan sampai akhir Januari dapat segera dihabiskan. Vaksin ini kami prioritaskan ke sentra-sentra ternak,” kata Sintong.

Sintong menyampaikan vaksinasi yang dilakukan dapat meningkatkan kekebalan populasi dengan syarat capaian 80% populasi tervaksin. Dengan begitu, kasus PMK dapat dilokalisir dan tidak menyebar ke wilayah lain.

Secara nasional, Kementerian Pertanian telah mengalokasikan 4 juta dosis vaksin. Adapun DIY mendapat sekitar 113.000 dosis. Distribusi vaksin dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama pada Januari, Februari, dan Maret dengan sekitar 60.000 dosis. Tahap kedua pada Juli, Agustus, dan September dengan sisa dosis.

Ihwa jumlah kasus, secara nasional per Rabu (15/1) ada 25.006 ekor ternak dengan mayoritas sapi terkena PMK. Persebarannya ada di 14 provinsi, 113 kabupaten/kota, 929 kecamatan, dan 2.736 desa. “Tren kasus PMK secara nasional menurun,” katanya.

Sintong mengimbau agar peternak segera melaporkan apabila ada ternak yang mengalami gejala PMK. Semakin cepat pelaporan, semakin cepat juga penanganannya. Paling tidak, ternak dapat sembuh dapat sepekan. Dia juga meminta agar peternak tidak terburu-buru menjual sapi terkena PMK. Pasalnya, PMK dapat diobati.

“Jangan terprovokasi harga oleh belantik. Dari sisi pembeli juga sama, jangan mudah tergiur ternak harga murah. Perlu dicermati lagi ihwal kesehatan ternak,” ucapnya.

Ketua Koperasi Pemasaran Boyong Sari Mulya, Wahyudi mengatakan DP3 memprioritaskan 125 ekor sapi perah jenis Friesian Holstein untuk mendapat vaksin. Dia mengaku kelompok yang berada di bawah naungan koperasi selalu mengikuti saran dari Puskeswan dalam melakukan vaksin. Wahyudi menambahkan pada 2022, kasus PMK menyerang ternak anggota koperasi di satu Padukuhan. Ada sekitar 60 sapi baik mati maupun potong bersyarat.

“Kalau situasi darurat kami mengadakan vaksin mandiri. Kemarin kami pesan 150 dosis dari koperasi di Jakarta,” kata Wahyudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bahlil Minta Dirjen Migas Tingkatkan Lifting Minyak

News
| Kamis, 16 Januari 2025, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025

Wisata
| Selasa, 07 Januari 2025, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement