Advertisement

Cabuli Anak di Hutan, Pria asal Semin Gunungkidul Digelandang Polisi

David Kurniawan
Kamis, 16 Januari 2025 - 18:27 WIB
Arief Junianto
Cabuli Anak di Hutan, Pria asal Semin Gunungkidul Digelandang Polisi Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Jajaran Polres Gunungkidul mengungkap kasus pencabulan anak dengan tersangka seorang pria MRN, 21, warga Kapanewon Semin. Dalam menjalankan aksi bejatnya, pelaku bermodus memberitahu korban untuk membantu menghilangkan susuk di kakinya. 

Kasi Humas Polres Gunungkidul, AKP Suranto mengatakan, korban dalam kasus ini adalah anak gadis berusia 17 tahun. Peristiwa dilaporkan pada 9 Desember 2024 lalu. “Tersangka datang sendiri ke Polres untuk kemudian diamankan guna mempertanggungjawabkan perbuatan yang telah dilakukannya,” kata Suranto kepada wartawan, Kamis (16/1/2025).

Advertisement

Dia menjelaskan, kejadian ini bermula saat MRN memberitahukan kepada korban jika korban memiliki susuk di salah satu kakinya pada September 2024 lalu. Korban pun dijanjikan untuk dibantu menghilangkan benda gaib tersebut.

Adapun untuk menghilangkan susuk itu harus berhubungan badan dengan pelaku. “Dengan dalih ini, pelaku kemudian menyetubuhi korban di hutan di daerah Nglipar,” ujar dia.

BACA JUGA: Kasus Pencabulan Anak Kembali Terjadi di Gunungkidul, Pelakunya Ayah Tiri

Mendengar pengakuan dari korban, keluarga tidak terima atas perbuatan MRN. Pihak keluarga melaporkan kepada pihak kepolisian. Pelaku akhirnya diminta datang ke Polres Gunungkidul pada 9 Desember 2024 lalu, dan dilakukan penahanan. “Sekarang masih menjalani pemeriksaan secara internsif,” katanya.

Selain pelaku, petugas kepolisian juga barang bukti berupa pakaian yang digunakan pelaku dan korban saat kejadian itu. Atas perbuatannya tersebut, pelaku dijerat pasal 81 atau Pasal 82 Undang-Undang No.17/2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.1/2016 tentang perubahan Kedua atas Undang-Undang No.23/2002 tentang perlindungan anak menjadi undang-undang. “Pelaku diancam dengan hukuman paling singkat lima tahun dan paling lama 15 tahun,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemagaran Laut, Nelayan Diperkirakan Rugi Rp9 Miliar

News
| Kamis, 16 Januari 2025, 22:47 WIB

Advertisement

alt

Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025

Wisata
| Selasa, 07 Januari 2025, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement