Advertisement

Kunjungan Wisatawan ke Kebun Buah Mangunan Menurun Drastis, Ini Penyebabnya

Ujang Hasanudin
Jum'at, 17 Januari 2025 - 06:17 WIB
Ujang Hasanudin
Kunjungan Wisatawan ke Kebun Buah Mangunan Menurun Drastis, Ini Penyebabnya Wisatawan sedang melihat pemandangan lautan awan dari bukit di kawasan wisata Kebun Buah Mangunan. - Ist / visitingjogja

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul mencatat jumlah kunjungan wisatawan ke Kebun Buah Mangunan selama tahun 2024 lalu sebanyak 94.972 orang. Jumlah tersebut menurun drastis jika dibandingkan dengan kunjungan tahun sebelumnya sebanyak 115.351 orang.

Kebun Buah Mangunan sempat berjaya beberapa tahun lalu, jauh sebelum destinasi wisata di kawasan Mangunan bermunculan. Namun kini jumlah wisatawan ke Kebun Buah Mangunan terus merosot.

Advertisement

Dari catatan DKPP Bantul, jumlah kunjungan ke Kebun Buah Mangunan pada tahun 2018 lalu sebanyak  339.510 orang, kemudian menurun di tahun 2019 menjadi 274.193 orang, menurun lagi di tahun 2020 menjadi 92.00 orang, kemudian tahun 2021 turun lagi ke angka 64.900 orang.

Pada tahun 2022 jumlah kunjungan sebanyak 41.556 orang. Setahun kemudian jumlah kunjungan meningkat menjadi 115.351 pada 2023, namun kembali merosot di tahun 2024 lalu menjadi  94.972 orang.

Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo mengatakan ada berbagai aspek yang membuat kunjungan ke Kebun Buah Mangunan menurun. Pertama, karena musim penghujan yang mengurungkan niat wisatawan berkunjung ke objek wisata alam terbuka ini.

Kedua, karena tidak setiap saat musim buah. Karena tiap jenis buah berbeda berbuahnya. Untuk Desember dan Januari mmisalnya usim mangga dan rambutan, Januari Februari musim durian, Maret April musim jeruk, Maret, Juli dan November musim buah jambu dersono. Sedangkan sirsak dan sayur-sayuran dapat dinikmati setiap saat.

Ketiga, banyak serangan monyet ekor panjang yang menghabiskan buah. Keempat, fasilitas yang monoton. Joko mengakui tidak banyak inovasi yang dilakukan di Kebun Buah Mangunan. “Jadi kalah sama wisata-wisata yang dikelola swasta dan masyarakat,” ucapnya.

Selain itu, Joko menyebut dampak wabah Covid-19 hingga kini masih terasa. Menurutnya, penurunan kunjungan wisatawan sangat terasa sejak sejak Covid-19. “Dampak corona sampai sekarang masih terasa,” ujarnya.

Karena itu tahun ini pihaknya juga hanya menargetkan pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi pengunjung Kebun Buah Mangunan sekitar Rp800 juta. Jumlah tersebut jauh jika dibandingkan dengan beberapa tahun lalu yang bisa mencapai Rp2 miliar.

BACA JUGA: Datangkan Wisatawan ke Kebun Buah Mangunan, Pemkab Bantul Tanam 200 Pohon Kelengkeng

Anggota komisi B DPRD Bantul yang membidangi pertanian dan pariwisata, Heru Sudibyo meminta DKPP Bantul melakukan kajian yang komprehensif terlebih dahulu terkait dengan terus menurunnya jumlah kunjungan ke Kebun Buah Mangunan.

“Hasil kajian itu nantinya bisa menjadi dasar apa saja sarana penunjang wisata yang perlu diperbaiki. Jadi sebelum menargetkan PAD sebaiknya dilakukan kajian dahulu,” kata Heru.

Sebagaimana diketahui Kebun Buah Mangunan merupakan salah satu destinasi wisata di kawasan wisata Mangunan. Lokasinya berada di Jalan Imogiri-Dlingo, Dusun Sukorame, Kalurahan Mangunan, Kapanewon Dlingo, Bantul dengan ketinggian sekitar 250 MDPL. Jarak dari pusat Kota Jogja sekitar 25 kilometer.

Kebun Buah Mangunan dikelola oleh Pemkab Bantul melalui DKPP sejak 2003 lalu. Awalnya hanya untuk masyarakat setempat dalam mencukupi kebutuhan buah, namun diminati banyak wisatawan dari luar daerah bahkan wisatawan asing, sehingga pada 2009 Kebun Buah Mangunan mulai menerima wisatawan dan memberlakukan retribusi masuk.

Daya tarik di Kebun Buah Mangunan adalah pengunjung dapat memetik buah langsung seperti rambutan, jeruk, mangga, jambu, kelengkeng, durian, sawo, alpukat, pisang, dan sebagainya. Namun, jumlah buah yang dipetik dan dibeli dibatasi untuk setiap pengunjungnya.

Selain itu, Kebun Buah Mangunan berada di kawasan perbukitan sehingga pengunjung bisa menikmati pemandangan alam yang indah dengan view negeri di atas awan. Kemudian ada taman bermain anak, kolam renang, gazebo, panggung hiburan, tempat kemah, penginapan, pusat kuliner, tempat parkir luas, hingga toilet yang bersih.

Jika wisatawan tidak menginap atau kemah, waktu yang baik untuk berkunjung ke Kebun Buah mangunan adalah pagi hari sekitar pukul 05.00-08.00 WIB karena bisa melihat matahari terbit dan lautan awan. Namun bisa juga sore hari untuk menikmati matahari tenggelam.

Jam buka Kebun Buah Mangunan mulai Pukul 05.00 WIB hingga Pukul 18.00 WIB. Untuk tiket masuknya Rp7.000 per orang di hari biasa dan Rp8.000 per orang di hari libur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Periksa Wali Kota Semarang Terkait Kasus Dugaan Korupsi di Lingkungan Pemkot

News
| Jum'at, 17 Januari 2025, 13:37 WIB

Advertisement

alt

Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025

Wisata
| Selasa, 07 Januari 2025, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement