Hasan menjelaskan peninjauan pelaksanaan MBG dilakukan di sejumlah tempat, salah satunya TK Among Siwi dan SDN Sinduadi Timur yang memulai MBG pada gelombang kedua.
"Memang titik-titik makan bergizi gratis ini akan bertambah setiap minggu. Setiap minggu, mungkin nanti pekan juga akan ada tambahan titik-titik makan bergizi gratis," ungkap Hasan pada Jumat (17/1/2025).
Dari pantauan Hasan, pelaksanaan MBG di SDN Sinduadi Timur dan GK Among Siwi disambut antusias para siswa. Hal itu kata Hasan dapat dilihat dari lahapnya para siswa menyantab menu MBG yang dibagikan.
"Saya senang sekali tadi melihat, saya meninjau TK tadi, saya juga meninjau kelas 2 sama meninjau kelas 6, itu luar biasa , anak TK aja tadi makannya sangat lahap," ujarnya.
Salah satu hal yang menjadi catatan Hasan bagaimana anak-anak menghabiskan sayur yang disuguhkan salam MBG dengan lahap. Menurutnya hal ini bisa menjadi edukasi makan sehat kepada anak-anak.
BACA JUGA: Konstruksi Tol Jogja-Solo Ruas Klaten-Purwomartani Terus Dikebut
"Menunya tadi, hari ini ada ayam, ada sayur, ada tahu goreng tepung dan saya lihat mereka antusias sekali. Termasuk juga menghabiskan sayur nih. Jadi kayaknya ini edukasi yang bagus lah, anak-anak sudah mulai terbiasa makan sehat dan sayurnya juga dihabiskan," kata Hasan.
Selain itu dalam MBG yang dibagikan di TK Among Siwi dan SDN Sinduadi Timur sudah mencakup pula susu. Dijelaskan Hasan di sejumlah daerah yang punya sentra produksi susu, susu sapi memang telah disertakan dalam menu MBG.
"Hari ini menunya juga ada susu, saya lihat. Jadi untuk tempat-tempat tertentu yang memang tersedia produksi susu, memang akan disediakan susu di tempat ini," katanya.
Seiring berjalannya program ini lanjut Hasan, apa yang menjadi kekurangan di gelombang sebelumnya akan diperbaiki pada gelombang setelahnya.
"Saya rasa program yang ini, gelombang kedua ini, sangat baik ya, karena sudah belajar dari gelombang pertama, apa yang mungkin perlu diperbaiki dari gelombang pertama, di gelombang kedua ini sudah sangat banyak perbaikan," imbuhnya.
Soal evaluasi pelaksanaan MBG hingga saat ini, Hasan menyebut penguatan Standard Operating Procedure (SOP) menjadi salah satunya. Penguatan SOP ini sangat penting agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Paling kan yang beberapa kejadian kemarin itu menjadi evaluasi bagi BGN untuk memperkuat SOP. SOP-nya supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tuturnya.
"Tapi tadi saya lihat dapur yang di dekat sini [SDN Sinduadi Timur], itu dapurnya sangat proper, sangat bagus, peralatannya juga sangat proper, kebersihannya juga sangat terjaga dan proses masaknya tadi saya lihat sangat higienis," imbuhnya.
Hasan bahkan sempat mencicipi langsung menu makanan yang disuguhkan kepada anak-anak di dapur.
"Menunya juga enak. Kami cicipin tadi di dapur menunya, saya rasa anak-anak juga akan sangat suka," katanya.
Plt. Kepala Sekolah SDN Sinduadi Timur, Haryanta menilai program MBG dapat membantu pertumbuhan anak-anak. Apalagi di usia-usia ini merupakan masa tumbuh bagi anak.
Di SDN Sinduadi Timur, total ada 167 siswa yang menjadi sasaran program MBG. Dalam pelaksanaannya, sekolah akan memberikan jumlah siswa yang masuk ketika pada jam pertama pelajaran. Berdasarkan data tersebut dapur akan mengirimkan jumlah makanan yang sesuai dengan jumlah siswa yang masuk hari itu.
Sekolah lanjut Haryanta telah diminta untuk mengirimkan data anak-anak yang punya alergi makanan tertentu."Kemarin juga sudah dimintai daftar untuk anak-anak yang alergi terutama mengenai masalah telur," imbuhnya.
Meski terbilang tidak ada kendala selama pelaksanaan MBG di sekolahnya, Haryanta mengusulkan agar waktu pengedropan MBG bisa disesuaikan supaya tidak terlalu pagi. "Usulannya untuk kelas tinggi drop makanan jam sepuluh, kalau yang lain kelas 1-3 sama PAUD itu jam sembilan sudah dibagikan," tegasnya. (Catur Dwi Janati)