Advertisement
Menpar Luncurkan Gerakan Wisata Bersih dari Sampah di Pantai Parangtritis Bantul
Menteri Pariwisata RI, Widiyanti Putri Wardhana meluncurkan gerakan wisata bersih di Pantai Parangtritis pada Kamis (23/1/2025). Stefani Yulindriani - Harian Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Menteri Pariwisata RI, Widiyanti Putri Wardhana meluncurkan gerakan wisata bersih di Pantai Parangtritis pada Kamis (23/1/2025). Gerakan tersebut dicanangkan untuk mendorong destinasi wisata bersih dari sampah.
Menurut Menpar gerakan wisata bersih tersebut digelar karena di Pantai Parangtritis telah ada gerakan masyarakat untuk membersihkan pantai. "Di sini gerakan membersihkan pantai dilakukan mencapai dua hingga tiga kali dalam sehari. Kami ingin memberikan contoh dan inspirasi bagi destinasi [wisata] lainnya,” ujarnya, Kamis (23/1/2025).
Advertisement
BACA JUGA: Luapan Lumpur Akibat Proyek Kelok 23 di Bantul Masih Bisa Terjadi, Ini Antisipasi yang Dilakukan Satker PJN
Dia menuturkan, Kemenpar memberikan pelatihan kepada masyarakat untuk mengelola sampah pantai. Dalam pelatihan tersebut, sampah pantai diolah menjadi produk daur ulang yang dapat digunakan kembali. Dia menuturkan pihaknya juga akan bekerjasama dengan akademisi untuk memberikan pelatihan tersebut.
Menpar berharap gerakan bersih sampah tersebut dapat ditiru di daerah lain. Menurutnya, kebersihan dapat meningkatkan kenyamanan dan citra Indonesia di mata internasional. "Harapannya lebih banyak lagi wisatawan yang datang ke desa wisata dan destinasi wisata di Jogja,” ujarnya.
Sementara Gubernur DIY, Sri Sultan HB X menilai keberadaan gerakan wisata bersih tersebut diharapkan bukan hanya sekedar menjaga kebersihan destinasi wisata dari sampah, melainkan dapat menanamkan pentingnya prinsip sapta pesona yang mengajarkan kebersihan dan keindahan destinasi wisata.
BACA JUGA: Perda Sampah Terbaru Akan Atur Tipping Fee Sampah
“Kebersihan destinasi wisata merupakan bagian dari pelayanan prima kepada wisatawan, sekaligus bentuk penghormatan terhadap alam dan budaya,” ujarnya.
Sri Sultan menambahkan dalam filosofi Jawa ada konsep memayu hayuning bawana yaitu tanggung jawab manusia untuk memperindah dunia dan menjaga keseimbangan. Dalam konteks pariwisata berkelanjutan, menurutnya, menciptakan harmoni antara pemanfaatan ekonomi bagi masyarakat lokal, pelestarian budaya bagi masyarakat dan wisatawan serta pelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Impor Pakaian Bekas Ilegal Diduga Berasal dari Tiga Negara Ini
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Influenza di Jogja Naik, Wali Kota Imbau Warga Jaga Kesehatan
- Main Malam Ini, PSS Sleman Ubah Formasi Hadapi Persipura
- Pemkab Sleman Perkuat SDM Lewat Program Beasiswa Pendidikan
- Klinik Merah Putih Jadi Pembahasan di Jampusnas 2025 Sleman
- DIY Jadi Magnet Baru Klub Super League untuk Pemusatan Latihan
Advertisement
Advertisement



