Advertisement
Groundsill Srandakan Ambrol, Jembatan Progo Terancam
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Jebolnya groundsill Sungai Progo di Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan Bantul, mulai berdampak luas.
Dari pengamatan Harianjogja.com, Selasa (28/1/2025), akibat jebolnya groundsill, bangunan dam di sisi timur sungai yang berbatasan langsung dengan bibir sungai, kini telah ambrol sejauh sekitar 4 meter.
Advertisement
Tak hanya itu, aliran air Sungai Progo di sisi selatan Jembatan Progo pun kini semakin melebar ke arah timur dan menggerus daratan.
Begitu juga dengan kaki jembatan pun terancam. Kaki Jembatan Progo lama kini terlihat yang paling terdampak. Tulang tiang penyangga kaki kini semakin terlihat seiring dengan menghilangnya sedimentasi dan arus serta debit air yang meninggi.
Kondisi Jembatan Progo lama setelah jebolnya groundsill. (Harian Jogja/Arief Junianto)
Personel Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Trimurti, Kelik HS pun membenarkan hal tersebut.
Ketika ditemui di lokasi ambrolnya bangunan dam, dia mencemaskan kondisi arus air Progo yang terus menggerus daratan dan tebing sungai. “Sebelum [grounsill] jebol, aliran air lurus ke selatan. Tetapi sekarang malah melebar ke timur seperti ini. Ini bahaya karena bisa menggerus tebing sungai dan bangunan dam ini,” kata dia.
Begitu pula dengan kondisi jembatan. Menurut dia, aliran air Progo yang semakin deras lantaran sedimen pasir yang hanyut karena jebolnya groundsill bisa mengancam tiang penyangga jembatan. “Saat ini yang sudah terlihat dampaknya ada di jembatan lama. Jembatan baru tinggal menunggu waktu,” kata dia.
BACA JUGA: Menteri PU Dody Hanggodo Sebut Ambrolnya Groundsill Srandakan Dipicu Penambangan Pasir Sungai Progo
Itulah sebabnya, dia berharap pemerintah terkait segera mengambil tindakan ihwal jebolnya groundsill tersebut. “Jika terlambat, saya khawatir, jembatan akan jadi korban,” ucap Kelik.
Warga yang nekat mendekat ke lokasi ambrolnya bangunan dam Sungai Progo di Kalurahan Trimurti. (Harian Jogja/Arief Junianto)
Sejauh ini, polisi diakuinya sudah bergerak cepat dengan memasang garis polisi demi mengamankan lokasi jebolnya bangunan dam.
Akan tetapi, dia menyayangkan masih banyaknya masyarakat yang melanggarnya dan nekat mendekat ke lokasi bangunan dam yang ambrol. “Demi konten, mereka in ikan membahayakan nyawa. Ini, kondisi tanahnya kan tidak stabil. Itulah sebabnya, kami berupaya sebisa mungkin ikut membantu mengamankan, mengantisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan,” ucap dia.
Penambangan Pasir
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo menyatakan ambolnya Groundsill Srandakan yang berada di aliran Sungai Progo kemungkinan dipicu oleh masifnya aktivitas penambangan pasir di Sungai Progo. Perbaikan harus segera dilakukan agar tidak menimbulkan dampak yang lebih luas.
Dody menyebut perbaikan groundsill yang ambrol di Srandakan harus segera dilakukan dan melihat kondisinya sudah darurat. Apalagi, beberapa area daratan telah terdampak akibat ambrolnya groundsill.
Dody juga tidak menampik jika tidak segera dilakukan perbaikan groundsill akan berdampak kepada Jembatan Srandakan dan Pandansimo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
30 Orang Tewas Akibat Desak-desakan di Festival Maha Kumbh Mela India
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Exit Toll Jogja-Bawen di Seyegan, DPRD DIY Minta Ada Penataan Berbasis Perekonomian Lokal
- Volume Sampah di Pantai Selatan Bantul Naik 25 Persen di Libur Isra Miraj dan Imlek 2025
- Groundsill Srandakan Ambrol Diduga Karena Penambangan Pasir, APH Diminta Tindak Tegas Penambang Ilegal
- Korban Keempat Tenggelam di Pantai Drini Ditemukan, Operasi Pencarian Dihentikan
- Libur Panjang Isra Mikraj dan Imlek 2025, Okupansi Hotel di Bantul Tembus 95 Persen Meski Tarif Naik
Advertisement
Advertisement