Advertisement

Groundsill Sungai Progo Jebol, Pemkab Bantul Sebut Kemen-PU Siapkan Bangunan Baru

Jumali
Kamis, 30 Januari 2025 - 21:17 WIB
Arief Junianto
Groundsill Sungai Progo Jebol, Pemkab Bantul Sebut Kemen-PU Siapkan Bangunan Baru Kondisi bangunan dam dan groundsill Sungai Progo yang jebol, Selasa (28/1/2025). - Harian Jogja/Arief Junianto

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Menyikapi jebolnya groundsill dan bangunan dam Sungai Progo di Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) Bantul, Jimmy Alran Manumpak Simbolon mengatakan bahwa berdasarkan asesmen yang dilakukan oleh pihaknya bersama dengan Kementerian PU, besaran dana untuk renovasi groundsill Sungai Progo mencapai lebih dari Rp1,5 miliar.

Bahkan dari informasi yang diterima Jimmy, nantinya tidak hanya renovasi terhadap groundsill Sungai Progo. "Informasi yang kami peroleh saat kemarin koordinasi dengan Kementerian PU, malah akan dibangun baru dengan anggaran multiyears, karena bentangnya cukup panjang," kata dia.

Advertisement

Jimmy mengakui kejadian groundsill Sungai Progo jebol bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, pada 2001 groundsill di lokasi yang sama, juga jebol. Saat itu, Kementerian PU melakukan pembangunan baru groundsill yang saat ini lokasinya tidak jauh dari groundsill yang jebol. "Itu pun dulu dibangun dengan anggaran multiyears," jelasnya.

Saluran Irigasi

Jimmy mengungkapkan, setelah jebolnya groundsill Sungai Progo, saat ini pihaknya memilih fokus kepada pengamanan saluran irigasi. Pasalnya, jebolnya groundsill Sungai Progo dipastikan akan berdampak kepada penurunan aliran air. "Ini harus kami antisipasi jangan sampai ada penurunan air," ucapnya.

BACA JUGA: Jadi Biang Kerusakan Lingkungan, Kontribusi Tambang Pasir Progo untuk APBD Bantul cuma Rp20 Jutaan

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul Joko Waluyo mengatakan insiden jebolnya groundsill Sungai Progo dipastikan tidak berdampak kepada sektor pertanian.

Pasalnya, selama ini saluran irigasi ke 2.400 hektare sawah di Kapanewon Srandakan dan sekitarnya berasal dari dam Kamijoro. "Selama ini memang dari sana [Kamijoro]. Jadi tidak akan berpengaruh," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Lima Sandera Warga Thailand Dibebaskan di Gaza

News
| Kamis, 30 Januari 2025, 23:47 WIB

Advertisement

alt

Hindari Macet dengan Liburan Staycation, Ini Tipsnya

Wisata
| Senin, 27 Januari 2025, 18:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement