Advertisement

Jangan Berenang Melawan Arus, Begini Cara Keluar Saat Terjebak di Rip Current

Catur Dwi Janati
Sabtu, 01 Februari 2025 - 15:37 WIB
Arief Junianto
Jangan Berenang Melawan Arus, Begini Cara Keluar Saat Terjebak di Rip Current Tenggelam - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Rip current diduga menjadi sebab insiden terseretnya belasan siswa SMP 7 Mojokerto di Pantai Drini pada Rabu (29/1/2025) lalu. Pakar dari Universitas Gadjah Mada (UGM) membagikan sejumlah langkah yang bisa diambil agar bisa keluar saat terjebak di rip current

Rip current merupakan arus sempit tetapi memiliki kekuatan yang besar, biasanya tegak lurus dari bibir pantai menuju ke arah laut.

Advertisement

Arus ini terbentuk karena ombak yang datang pecah ketika mendekati pantai dan memunculkan arus umpan (feeder current) dan energi yang dipantulkan kembali ke arah laut. Beberapa arus umpan terakumulasi menjadi saluran arus yang kuat dan berbalik ke arah laut. 

Dosen Sekolah Vokasi UGM, Hendi Fachturohman mengungkapkan berdasarkan hasil risetnya kawasan Pantai Drini memiliki rip current dengan tipe menetap di lokasi tersebut. "Rip current yang bersifat menetap dapat muncul pada waktu tertentu ketika kondisi gelombang cukup," jelas Hendi, Jumat (31/1/2025).

Dijelaskan Hendi, faktor pembentuk rip current dipengaruhi oleh kondisi hidrodinamis atau ombak dan pasang surut serta kondisi batimetri atau kedalaman dasar laut.

Tak hanya itu, struktur keras seperti tebing juga bisa menjadi faktor pembentuk rip current karena memantulkan gelombang yang datang. 

Kendati demikian, rip current kata Hendi ada yang bersifat menetap dan ada pula yang berpindah pindah. Tipe rip current tergantung pada kondisi morfologi dasar laut ketika rip current terbentuk. "Peningkatan aktivitas gelombang dapat meningkatkan juga kekuatan rip current karena bisa membangkitkan arus umpan yang lebih kuat," ucap dia.

Untuk mengantisipasi jatuhnya korban, Hendi membagikan tips untuk mengetahui beberapa tanda-tanda yang bisa dikenali untuk mengetahui adanya rip current.

Tanda yang paling mudah dikenali adalah tidak terbentuknya buih setelah gelombang pecah.

Namun, jika ombak tidak pecah dan permukaan air yang terlihat tenang, tidak terdapat buih atau riak sebenarnya justru terdapat arus balik yang sangat berbahaya. "Yang jelas, jika tidak bisa berenang jangan sekali kali-kali masuk terlalu jauh ke laut, dan selalu patuhi imbauan petugas," tegasnya.

Berenang ke Samping

Apabila terjebak di dalam rip current, Hendi nenyarankan untuk berenang ke samping kanan atau kiri. Setelahnya, berenang mengikuti arah rip current hingga keluar dari saluran saat rip current terpecah sehingga bisa mudah untuk berenang menuju kembali ke darat.

Cara ini bisa dilakukan ketimbang harus melawan arus karena akan sangat susah dan banyak menghabiskan energi. "Pada kondisi rip current biasanya banyak menimbulkan korban. Korban kehabisan tenaga karena berusaha melawan arah arus," jelasnya.

Upaya Pemerintah

Menurut Hendi, pemerintah hendaknya memberikan perhatian lebih terhadap upaya mitigasi di kawasan pesisir, tidak hanya untuk rip current tapi juga ancaman bencana yang lain.

Selain itu, pengelola juga diharapkan Hendi memprioritaskan keselamatan dan keamanan pengunjung dan aktif melakukan edukasi dan sosialisasi. "Wisatawan juga perlu proaktif dalam mencari informasi mengenai hal-hal apa saja yang penting untuk dilakukan dan tidak dilakukan ketika berwisata ke pantai. Terpenting, mematuhi himbauan dari petugas," tegasnya.

Hendi mengatakan media edukasi dan cara-cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait rip current ini sebenarnya ada banyak. Akses informasi saat ini pun sudah sangat mudah. "Kami sebagai peneliti juga sudah berupaya untuk menyampaikan berbagai cara mitigasi dengan bekerjasama dengan berbagai media.”

Informasi mengenai rip current juga bisa disampaikan oleh para tour leader atau pihak-pihak yang berkepentingan di bidang wisata. "Kegiatan study tour sebenarnya menjadi wadah yang pas untuk edukasi hal-hal seperti ini sehingga ada proses pembelajaran yang disampaikan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pesawat Medis Berpenumpang 6 Orang Jatuh di Area Padat Gedung Philadelphia

News
| Sabtu, 01 Februari 2025, 14:07 WIB

Advertisement

alt

Hindari Macet dengan Liburan Staycation, Ini Tipsnya

Wisata
| Senin, 27 Januari 2025, 18:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement