Advertisement

Ada Bahaya Rip Current, Gugusan Pantai di Gunungkidul Dipasangi Bendera Peringatan

David Kurniawan
Senin, 03 Februari 2025 - 11:27 WIB
Sunartono
Ada Bahaya Rip Current, Gugusan Pantai di Gunungkidul Dipasangi Bendera Peringatan Ilustrasi. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Sedikitnya 15 bendera sebagai papan peringatan dipasang di sejumlah Pantai di Gunungkidul yang memiliki lokasi palung atau rip current. Diharapkan pemasangan ini bisa menjadi tanda agar pengunjung tidak bermain di lokasi berbahaya.

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah 2 di Pantai Baron, Marjono mengatakan, pemasangan bendera berwarna merah untuk peringatan dipasang, Minggu (2/2/2025). Didalam bender aini terdapat tulisan Daerah Berbahaya dan Dilarang Berenang.

Advertisement

“Sudah kita pasang dan total ada 15 bendera yang dijadikan peringatan kepada pengunjung agar tidak bermain di area berbahaya,” kata Marjono saat dihubungi, Senin (3/2/2025).

BACA JUGA : Jangan Berenang Melawan Arus, Begini Cara Keluar Saat Terjebak di Rip Current

Dia menjelaskan, bendera yang dipasang tidak banyak karena satu Pantai hanya satu bendera. Lokasi yang dipasang di antaranya Pantai Poktunggal, Sundak, Slili, Krakal, Pantai drini Sepanjang, Kukup, Nguyahan hingga Ngobaran.

“Lokasi bendera yang dipasang berada di area yang ada palungnya atau rip current,” ungkapnya.

Menurut Marjono pemasangan sebagai upaya antisipasi. Salah satunya agar musibah terseretnya belasan pengunjung yang mengakibatkan empat orang tewas tidak terulang.

“Kami terus berupaya mengurangi risiko kecelakaan laut. Selain memasang papan peringatan, juga sering menegur pengunjung secara langsung saat bermain di area berbahaya,” katanya.

Ditambahkan dia, pemasangan bendera sebagai penanda peringatan merupakan kegiatan rutin. Hal ini dikarenakan bendera-bendera yang dipasang tidak bertahan lama karena cepat rusak.

“Paling bertahan dua bulan. Kalau rusak, kami ganti yang baru. Bendera mudah rusak karena air laut dan Terik matahari,” katanya.

Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah 2 di Pantai Baron, Surisdiyanto mengatakan, sejak lima tahun terakhir sudah bekerja sama dengan UGM untuk meneliti rip current. Fenomena ini terjadi karena arus menemui garis Pantai yang melengkung. Ini bisa ditandai dengan adanya jeda di antara barisan gelombang pecah.

“Rip current hampir ditemui ada di Pantai di Gunungkidul. Kondisinya pun berbeda-beda, tapi area yang paling berbahaya berada di Pantai Drini,” katanya.

Menurut dia, upaya antisipasi di setiap Pantai terkait dengan rip current sudah dilakukan. Salah satunya dengan mengingatkan pengunjung melalui pengeras suara agar tidak mendekat ke lokasi berbahaya tersebut.

Meski demikian, sambung Suris, terkadang pengunjung kurang memperhatikan sehingga sering menyebabkan terjadinya kecelakaan laut. Yakni, pengunjung terseret arus hingga ke tengah.

“Memang ada pengunjung yang ngeyel dan tetap nnekat bermain di area berbahaya,” katanya.

Menurut dia, pada saat ada pengunjung yang terseret di area rip current diminta untuk tidak panik. Didalam kondisi tersebut, Suris meminta pengunjung mengikuti aliran karena semakin ke tengah arusnya akan melemah.

“Beda kalau langsung akan melawan arus dengan berenang menuju ke pinggir, malahan bisa kelelahan dan terseret. Baiknya, saat terseret mengikuti arus dan saat ke tengah kekuatannya memudar bisa dimanfaatkan berenang ke pinggir dengan mengindari lokasi rip current,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Presiden Prabowo Sidak Pembagian MBG di 2 Sekolah

News
| Senin, 03 Februari 2025, 12:47 WIB

Advertisement

alt

Hindari Macet dengan Liburan Staycation, Ini Tipsnya

Wisata
| Senin, 27 Januari 2025, 18:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement