Advertisement
Pemkot Sebut Kebijakan Baru Penjualan Gas Melon Tak Pengaruhi Ketersediaan di Kota Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Jogja, Veronica Ambar Ismuwardani memastikan kebijakan terbaru terkait dengan penjualan gas elpiji di tingkat masyarakat tak berpengaruh pada ketersediaan gas elpiji di Kota Jogja.
Diketahui, Pemerintah Pusat sebelumnya sempat melarang penjualan gas elpiji di tingkat pengecer. Akan tetapi kebijakan tersebut kemudian diubah sehingga pengecer kembali bisa menjual gas elpiji.
Advertisement
Ambar mengatakan stok gas tetap aman dan harga tetap terkendali. Dia selalu menjalin kerja sama dengan Pertamina.
Jika memang ada kekurangan stok, maka dia akan menerima laporan terkait kekurangan tersebut. "Sudah ada kebijakan dari Pusat. Sekarang kan sudah boleh ke pengecer. Dan terutama yang pasti stok aman, tersedia," ujar Ambar saat ditemui di Pasar Terban, Jumat (7/2/2025).
Ambar menambahkan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pertamina terkait dengan kebijakan terhadap pengecer seperti pengurusan nomor induk berusaha (NIB) atau kebijakan lainnya.
BACA JUGA: Sempat Khawatir, Masyarakat Lega dengan Pembatalan Larangan Pengecer Jual LPG 3 Kg
Dia mengatakan, pengecer tetap membutuhkan tambahan biaya untuk tenaga dan transport meskipun harga eceran tertinggi (HET) sudah diatur di tingkat pangkalan. "Ketika oke, ketika HET itu di pangkalan, tetapi bagaimana dengan teman-teman pengecer. Pengecer kan butuh tenaga, biaya transportasi, dan lain-lain, seharusnya dimaklumi. Tetapi yang kami jaga adalah ketersediaan barang itu ada, dan harganya tidak terlalu tinggi," tuturnya.
Bertugas Memantau
Mengenai dorongan dari Pemerintah Pusat untuk menjadikan pengecer sebagai sub-pangkalan, dia mengatakan pihaknya hanya bertugas untuk melakukan pemantauan. Komunikasi akan terjalin antara Hiswana Migas DIY, pangkalan, ataupun pengecer. "Kami hanya memonitor yang penting barang tersedia dan masyarakat dapat mengaksesnya dengan harga yang wajar," jelasnya.
Ambar menyebut terakhir kali pihaknya meminta penambahan stok gas elpiji adalah saat libur panjang Isra Mikraj dan Imlek beberapa waktu lalu.
Berkaitan dengan penambahan stok menghadapi momentum Ramadan, pihaknya akan menjalin komunikasi lanjutan dengan Hiswana Migas DIY. "Kalau menjelang puasa kami akan komunikasi lagi dengan Hiswana bagaimana ketersediaan di lapangan. Kota Jogja tidak ada kegaduhan. Ya biasa konsumen minta harga serendah-rendahnya, tapi kan kita lihat pasar.”,"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Danantara Bidik Industri Media dan Hiburan untuk Tambah Penerimaan Negara
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Bantul Targetkan Bangun 120 Kilometer Jalan Desa Setiap Tahun
- Gunungkidul Raup Rp214 Juta dalam 2 Hari Kunjungan Wisatawan, Destinasi Pantai Tetap Jadi Favorit
- Catat! Ini Jalur Trans Jogja, Melewati Tempat Wisata, Rumah Sakit dan Kampus
- Di Kulonprogo, Ditemukan Banyak Calon Penerima BSU Rekeningnya Tidak Aktif
- Top Ten News Harianjogja.com Senin 30 Juni 2025: Kunjungan Wisatawan, Impor Sapi hingga Muhammadiyah Bencana Buka Bank Syariah
Advertisement
Advertisement