Advertisement
Pemkot Sebut Kebijakan Baru Penjualan Gas Melon Tak Pengaruhi Ketersediaan di Kota Jogja
![Pemkot Sebut Kebijakan Baru Penjualan Gas Melon Tak Pengaruhi Ketersediaan di Kota Jogja](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/07/1203432/gas-3-kg.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Jogja, Veronica Ambar Ismuwardani memastikan kebijakan terbaru terkait dengan penjualan gas elpiji di tingkat masyarakat tak berpengaruh pada ketersediaan gas elpiji di Kota Jogja.
Diketahui, Pemerintah Pusat sebelumnya sempat melarang penjualan gas elpiji di tingkat pengecer. Akan tetapi kebijakan tersebut kemudian diubah sehingga pengecer kembali bisa menjual gas elpiji.
Advertisement
Ambar mengatakan stok gas tetap aman dan harga tetap terkendali. Dia selalu menjalin kerja sama dengan Pertamina.
Jika memang ada kekurangan stok, maka dia akan menerima laporan terkait kekurangan tersebut. "Sudah ada kebijakan dari Pusat. Sekarang kan sudah boleh ke pengecer. Dan terutama yang pasti stok aman, tersedia," ujar Ambar saat ditemui di Pasar Terban, Jumat (7/2/2025).
Ambar menambahkan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pertamina terkait dengan kebijakan terhadap pengecer seperti pengurusan nomor induk berusaha (NIB) atau kebijakan lainnya.
BACA JUGA: Sempat Khawatir, Masyarakat Lega dengan Pembatalan Larangan Pengecer Jual LPG 3 Kg
Dia mengatakan, pengecer tetap membutuhkan tambahan biaya untuk tenaga dan transport meskipun harga eceran tertinggi (HET) sudah diatur di tingkat pangkalan. "Ketika oke, ketika HET itu di pangkalan, tetapi bagaimana dengan teman-teman pengecer. Pengecer kan butuh tenaga, biaya transportasi, dan lain-lain, seharusnya dimaklumi. Tetapi yang kami jaga adalah ketersediaan barang itu ada, dan harganya tidak terlalu tinggi," tuturnya.
Bertugas Memantau
Mengenai dorongan dari Pemerintah Pusat untuk menjadikan pengecer sebagai sub-pangkalan, dia mengatakan pihaknya hanya bertugas untuk melakukan pemantauan. Komunikasi akan terjalin antara Hiswana Migas DIY, pangkalan, ataupun pengecer. "Kami hanya memonitor yang penting barang tersedia dan masyarakat dapat mengaksesnya dengan harga yang wajar," jelasnya.
Ambar menyebut terakhir kali pihaknya meminta penambahan stok gas elpiji adalah saat libur panjang Isra Mikraj dan Imlek beberapa waktu lalu.
Berkaitan dengan penambahan stok menghadapi momentum Ramadan, pihaknya akan menjalin komunikasi lanjutan dengan Hiswana Migas DIY. "Kalau menjelang puasa kami akan komunikasi lagi dengan Hiswana bagaimana ketersediaan di lapangan. Kota Jogja tidak ada kegaduhan. Ya biasa konsumen minta harga serendah-rendahnya, tapi kan kita lihat pasar.”,"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/07/1203457/bendera-amerika-serikat.jpg)
Dampak Kebijakan Imigrasi Donald Trump, 2 Orang WNI Ditangkap
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/01/27/1202297/liburan-garut.jpg)
Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati
Advertisement
Berita Populer
- Vaksinasi PMK di Sleman Capai 100%, Pemkab Tunggu Tambahan Vaksin dari Pusat
- Promosikan Sleman, Dispar Gelar Travel Dialog dan Table Top di Cirebon dan Karawang
- Penangana Darurat Groundsill Sungai Progo yang Jebol Mulai Diperbaiki BBWSO
- Jadwal KA Bandara Naik dari Stasiun Tugu Jogja ke YIA, Jumat 7 Februari 2025
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini 7 Februari 2025, Berangkat dari Stasiun Palur, Jebres, dan Purwosari
Advertisement
Advertisement