Advertisement
Dianggarkan Rp1,4 Miliar, Program Padat Karya di Kota Jogja Digelar di Empat Lokasi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Sosial, Tenaga kerja dan transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Jogja akan melaksanakan program padat karya di empat lokasi pada 2025 ini. Semuanya dilaksanakan dengan APBD Kota Jogja.
Ketua Tim Kerja Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinsosnakertrans Kota Jogja, Mohammad Soko Marhendi, menjelaskan empat lokasi tersebut yakni di Pandeyan, Umbulharjo; Rejowinangun, Kotagede; Karangwaru, Tegalrejo; dan Bumijo, Jetis.
Advertisement
Padat karya di Pandeyan dan Rejowinangun yakni pembangunan talut permukiman, sedangkan di Karangwaru dan Bumijo yakni konblok dan SAH. “Setiap lokasi menggunakan anggaran sekitar Rp350 juta, totalnya Rp1,4 miliar,” ujarnya, Senin (10/2/2025).
BACA JUGA: Identifikasi Empat Lokasi Padat Karya di Sleman Rampung, Ini Daftarnya
Di setiap lokasi, program padat karya menyerap sebanyak 48 pekerja, denegan lama pengerjaan 30 hari kerja. Pengerjaan di empat lokasi tersebut dilakukan dalam waktu yang tidak bersamaan. Pengerjaan pertama akan dimulai pada akhir Februari ini.
Adapun pekerja yang direkrut dalam program padat karya harus merupakan warga di sekitar lokasi pengerjaan. Hal ini untuk memberdayakan masyarakat di sekitar lokasi tersebut. “Syaratnya harus warga di sekitar lokasi,” katanya.
Berbeda dari 2024 yang masih didukung dengan Bantuan Keuangan Khusus (BKK), program padat karya tahun ini seluruhnya menggunakan anggaran dari APBD Kota Jogja. “Tahun ini BKK belum ada informasi, biasanya akhir tahun sebelumnya sudah diketahui jika ada,” katanya.
BACA JUGA: Efisiensi Anggaran, Pemkab Kulonprogo Tunda Program Padat Karya di 29 Titik
Pada 2024, dari empat program padat karya yang dijalankan, tiga diantaranya menggunakan anggaran BKK. Namun dari sisi APBD Pemkot Jogja, jumlahnya malah meningkat, dari yang pada 2024 sebanyak satu lokasi, tahun ini menjadi empat lokasi.
Program padat karya 2025 juga turut terdampak kebijakan efisiensi anggaran. Dari usulan awal sebanyak lima lokasi, akhirnya hanya dilaksanakan di empat lokasi. “Diseleksi berdasarkan proposal yang masuk, mana yang perlu diprioritaskan,” ungkapnya.
Meski demikian, ia berharap pada anggaran perubahan nanti masih bisa ditambahkan satu lokasi lagi pelaksanaan program padat karya. “Harapannya nanti di perubahan bisa ditambahkan satu lokasi lagi, dari proposal sebelumnya yang sudah masuk,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pendaki Ilegal Gunung Merapi Ternyata Anggota Mapala, BTNGM Buat Edaran ke Seluruh Mapala se-Indonesia
- Wisatawan Asal Banjarnegara Terseret Ombak Pantai Parangtritis Belum Ditemukan
- Gadaikan Motor Sewaan, Pria Asal Lampung Dicokok Polisi
- Perumda Aneka Usaha Kulonprogo Diminta Buat Rencana Bisnis Baru, Modal Rp10 Miliar Harus Untung Dua Kali Lipat
- Pemkab Gunungkidul Diminta Lebih Serius untuk Garap Kawasan Industri Semin
Advertisement