Advertisement
Soal Kebijakan Satu Arah di Plengkung Gading, Begini Kata Pakar

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Kebijakan manajemen lalu lintas satu arah di kawasan Plengkung Gading dinilai akademisi bukan sekadar upaya mengatasi kemacetan, tetapi juga bagian dari strategi perlindungan terhadap bangunan bersejarah.
Akademisi Universitas Janabadra (UJB) Jogja, Nindyo Cahyo Kresnanto menyoroti dua faktor utama yang melatarbelakangi kebijakan ini, yaitu traffic vibration (getaran lalu lintas) dan traffic pollution (polusi lalu lintas).
Advertisement
BACA JUGA: Sultan Jogja Sebut Wacana Penutupan Plengkung Gading untuk Jalankan Rekomendasi UNESCO
Plengkung Gading merupakan salah satu bagian dari benteng Keraton Yogyakarta yang telah berdiri lebih dari 250 tahun. Struktur bangunan ini sebagian besar terdiri dari susunan bata yang rentan terhadap dampak lingkungan modern, terutama akibat getaran yang dihasilkan oleh kendaraan yang melintas.
“Vibrasi lalu lintas dapat menyebabkan retakan mikro pada dinding, fondasi, atau elemen struktural lainnya. Jika terus dibiarkan, retakan ini akan membesar dan melemahkan struktur bangunan,” ujar Nindyo, Selasa (25/2/2025).
Selain itu, degradasi material menjadi ancaman serius. Material seperti batu bata dan mortar yang digunakan dalam konstruksi bangunan tua bisa mengalami kerapuhan lebih cepat akibat getaran berulang. “Kondisi ini makin berisiko jika bangunan berdiri di atas tanah lunak. Getaran yang terus-menerus dapat menyebabkan konsolidasi tanah dan berujung pada penurunan fondasi (settlement),” tambahnya.
Batas getaran yang aman untuk bangunan bersejarah berkisar 0,12 in/sec untuk struktur yang lebih tua dan rentan. Sementara itu, untuk getaran yang bersifat transien seperti ledakan, batas amannya adalah 0,2 in/sec.
“Jika berbicara tentang bangunan yang memiliki nilai sejarah tinggi, seperti Plengkung Gading, maka batas getaran perlu ditegakkan lebih ketat, bahkan hingga 0,06 in/sec,” jelasnya.
BACA JUGA: Uji Coba Sistem Satu Arah di Plengkung Gading Jogja Dimulai Maret 2025
Selain getaran, polusi lalu lintas juga menjadi faktor yang mempercepat degradasi Plengkung Gading. Emisi gas kendaraan, debu, dan zat kimia dari asap kendaraan dapat menyebabkan kerusakan fisik, kimia, dan biologis pada material bangunan.
"Gas polutan bisa bereaksi dengan permukaan bangunan dan mempercepat proses pelapukan. Selain itu, debu dan partikel halus yang terus-menerus menempel pada permukaan bata dapat mempercepat keausan,” terang Nindyo.
Dampak ini bukan hanya merusak keindahan visual bangunan, tetapi juga berisiko mengubah sifat mekanis material yang menyusun struktur. Dalam jangka panjang, polusi dapat menyebabkan pengelupasan dan degradasi mortar yang berfungsi sebagai perekat batu bata, sehingga melemahkan keseluruhan bangunan.
Melihat ancaman yang ada, kebijakan manajemen lalu lintas satu arah dinilai sebagai langkah preventif yang perlu didukung. “Pembatasan akses kendaraan di sekitar Plengkung Gading penting untuk melindungi struktur fisiknya dari kerusakan lebih lanjut,” kata Nindyo.
Pembatasan ini terutama ditujukan untuk mengurangi lalu lintas kendaraan berat yang memiliki dampak lebih besar terhadap getaran dan polusi. Menurutnya, jika penutupan total lalu lintas dianggap terlalu drastis, ada beberapa alternatif yang bisa diterapkan seperti melarang kendaraan berat memasuki area Plengkung Gading untuk mengurangi intensitas getaran.
Kemudian membatasi akses kendaraan hanya pada jam-jam tertentu, misalnya hanya di malam hari saat volume lalu lintas lebih rendah atau mengubah area sekitar Plengkung Gading menjadi zona khusus pejalan kaki pada hari-hari tertentu, terutama saat akhir pekan atau momen wisata tertentu.
“Jika tidak segera mengambil langkah-langkah perlindungan, masyarakat berisiko kehilangan bagian dari sejarah yang tidak tergantikan. Kebijakan lalu lintas satu arah adalah bagian dari strategi konservasi yang perlu diterapkan dengan konsisten,” pungkas Nindyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Penyidik KPK Sita 4 Properti di Kasus Pemerasan dan Suap Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
Advertisement

Menikmati Gua-Gua yang Tidak Boleh Dilewatkan saat Berwisata ke Turki
Advertisement
Berita Populer
- 11.100 Warga Sleman Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan dari APBN Dicabut, Ini Penyebabnya
- Pertama Masuk Kerja, Wabup Gunungkidul Mulai Kenalan dengan Pegawai di Lingkup Pemkab
- Uji Coba Sistem Satu Arah di Plengkung Gading Jogja Dimulai Maret 2025
- Jelang Purna Tugas, Ratusan ASN Pemkot Jogja Dibekali Keterampilan Berkebun hingga Beternak
- Satpol PP Jogja Beri Sanksi Yustisi 4 Pedagang Street Coffee Kotabaru
Advertisement
Advertisement