Advertisement

Pemkab Gunungkidul Minta Tambahan Kuota Gas Melon Sebanyak 25 Persen

David Kurniawan
Selasa, 25 Februari 2025 - 14:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Pemkab Gunungkidul Minta Tambahan Kuota Gas Melon Sebanyak 25 Persen LPG 3 Kg di pangkalan. - Ilustrasi - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Perdagangan Gunungkdul mengajukan tambahan kuota LPG kemasan tiga kilogram ke Pertamina. Tambahan dilakukan untuk mengantisipasi adanya kenaikan permintaan saat Puasa hingga Lebaran.

Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul, Kelik Yuniantoro mengatakan, pemakaian gas melon setiap bulannya di kisaran 500.000 tabung. Ia tidak menampik di awal Februari, sempat terjadi kelangkaan di pasaran yang membuat harganya naik.

Advertisement

Untuk mengantisipasi hal yang sama saat Puasa dan Lebaran, maka dilakukan penambahan kuota ke Pertamina. Tambahan yang diajukan di kisaran 15-25% dengan harapan bisa menjaga kebutuhan stok di pasaran.

“Kalau saat sekarang, stoknya masih mencukupi. Tapi, tetap harus ada antisipasi karena saat Lebaran berpotensi terjadi kenaikan permintaan. Makanya kami ajukan tambahan untuk menjaga stok,” kata Kelik, Selasa (25/2/2025).

BACA JUGA: Cegah Kelangkaan, Pemkab Bantul Imbau Masyarakat Beli Elpiji 3 Kg Secukupnya Sesuai Kebutuhan

Dia berharap, permintaan tambahan kuota dapat disetujui. Keberadaan stok dibutuhkan agar tidak menyebabkan terjadinya kelangkaan yang berujung kenaikan harga jual. “Makanya kita upayakan tambahan pasokan, selain itu juga ada upaya pengawasan di lapangan berkaitan dengan penyaluran,” katanya.

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan Gunungkidul, Ris Heryani mengatakan, untuk saat sekarang, stok gas subsidi kemasan tiga kilogram dipastikan aman. Hal ini berbeda dengan kondisi di awal bulan yang terjadi kelangkaan sehingga harga jual mengalami kenaikan.

“Dulu sempat tembus Rp23.000 per tabungnya, tapi sekarang sudah turun,” kata Ris.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, kelangkaan gas melon terjadi karena terhambatnya pasokan distribusi. Kapal pemasok komoditas ini tidak bisa bersandar di Pelabuhan dan berdampak terhadap rantai distribusi di Masyarakat.

“Tapi, kondisi sekarang sudah normal karena pasokan lancar,” katanya.

Terpisah, salah seorang warga di Kalurahan Sumbergiri, Ponjong, Amalia Damayanti mengatakan, harga jual gas melon di pasaran sudah berangsur turun. Hal ini tak lepas dari stok di warung-warung yang sudah banyak tersedia sehingga tidak jadi kelangkaan.

“Harga sempat tembus Rp23.000, tapi sekarang sudah ada yang beli dengan harga Rp21.000 per tabungnya,” katanya.

Ia berharap keberadaan stok gas melon bisa terjaga sehingga Masyarakat tidak kesusahan memenuhi kebutuhan bahan bakar untuk memasak ini. “Jangan sampai langka, karena pasti harga jualnya akan naik,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mudik Lebaran 2025: 10 Ribu Tiket Damri Ludes Terjual

News
| Selasa, 25 Februari 2025, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Sempat Ditutup Akibat Cuaca Ekstrem, Ranu Regulo di Kawasan Bromo Tengger Semeru Dibuka Kembali

Wisata
| Sabtu, 22 Februari 2025, 12:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement