Advertisement
Tak Cuma Operasi Pasar, Ini Program Disperindag DIY Stabilkan Harga Bahan Pokok Saat Ramadan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Memasuki bulan suci Ramadan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menyiapkan serangkaian program untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok di pasaran.
Kepala Disperindag DIY, Yuna Pancawati mengungkapkan berbagai inisiatif telah dan akan terus dilakukan guna memastikan ketersediaan serta keterjangkauan harga kebutuhan pokok bagi masyarakat.
Advertisement
Salah satu langkah utama yang diambil adalah penyelenggaraan pasar murah. Program ini telah dimulai sejak pertengahan Februari dengan agenda berkelanjutan hingga akhir tahun. "Pasar murah pertama telah kami selenggarakan pada 13 Februari di halaman kantor Disperindag. Kegiatan serupa akan terus berlanjut pada Maret, Juni, Oktober, dan Desember," ujar Yuna, Minggu (2/3/2025).
Selain itu, pasar murah juga digelar di berbagai lokasi untuk menjangkau masyarakat lebih luas. "Pada 25 Februari lalu kami adakan pasar murah di Kalurahan Pondokrejo, Kapanewon Tempel, Sleman. Selanjutnya, pada 27 Februari, kami juga menggelar acara serupa di Kapanewon Dlingo, Bantul" jelasnya.
Produk yang dijual dalam pasar murah ini mencakup kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, telur, dan bawang merah. "Di Maret ini, pasar murah akan digelar di tiga kapanewon yang memiliki tingkat kemiskinan tinggi, sementara pada Mei, kegiatan ini akan menyasar wilayah Kulonprogo dan Gunungkidul, meski lokasi pastinya masih dalam pembahasan," tambahnya.
Selain pasar murah, Disperindag DIY juga menggelar operasi pasar di enam pasar pantauan. "Pada Februari, operasi pasar telah dilakukan di Pasar Argosari, Beringharjo, Imogiri, Prawirotaman, Pasar Sleman, dan Pasar Wates," kata Yuna.
Operasi pasar ini bertujuan mengendalikan harga bahan pokok, terutama komoditas yang mengalami lonjakan harga signifikan. "Kami akan melanjutkan operasi pasar ini pada Maret, Mei, Juli, dan Desember di enam pasar tersebut," imbuhnya.
Selain pasar murah dan operasi pasar, Disperindag DIY juga memperkenalkan program baru bernama Pasar Bensetu dengan menggandeng distributor. Program ini pertama kali dilaksanakan pada hari Sabtu pekan lalu di kantor Disperindag DIY. "Pasar ini pada dasarnya mirip dengan pasar murah, tapi bedanya produk-produk yang dijual murni berasal dari distributor tanpa adanya subsidi ongkos angkut dari pemerintah," ungkap Yuna.
Pasar Bensetu akan menjadi program bulanan yang diselenggarakan setiap Sabtu. "Kami menggandeng berbagai distributor, baik dari BUMN, BUMD, maupun pihak swasta untuk memastikan harga tetap stabil dan pasokan tetap terjaga," tambahnya.
Menghadapi potensi lonjakan permintaan selama Ramadan, Disperindag DIY terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan pasokan bahan pokok tetap aman. "Kami selalu berkomunikasi dengan Bulog, Tarumartani, PT RNI, dan para distributor lainnya. Mereka telah memastikan bahwa stok untuk Ramadan hingga Lebaran nanti sangat mencukupi," ujar Yuna.
Hanya saja, ia juga menyoroti tantangan yang mungkin muncul akibat kondisi cuaca yang kurang mendukung. "Hujan yang terus-menerus berpotensi mempengaruhi hasil panen, terutama untuk komoditas seperti cabai. Kami berharap pasokan tetap bisa terserap dengan baik agar harga tidak melonjak drastis," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ramadan, The Phoenix Hotel, Grand Mercure & Ibis Yogyakarta Adisucipto Siapkan Menu Spesial
Advertisement
Berita Populer
- Pemkot Jogja Sasar Pemeliharaan dan Pembangunan Saluran Drainase di 7 Titik
- Ribut-Ribut di Jalan Samas, Polisi Beri Tembakan Peringatan
- Takjil Berpotensi Hasilkan Sampah, Ini Imbauan Kemenag untuk Masjid di Jogja
- Cegah Kelangkaan Barang Selama Ramadan, Satgas Pangan Polda DIY Gencarkan Sidak
- Pemberian MBG selama Ramadan, SPPG Lanud Adisutjipto Pilih Tunggu BGN
Advertisement
Advertisement