Advertisement
Pemkab Gunungkidul Targetkan Pendapatan dari Pajak Reklame Sebesar Rp1,5 Miliar

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul menargetkan pajak reklame di 2025 sebesar Rp1,5 miliar. Untuk mengoptimalkan pendapatan ini upaya penertiban akan terus dilaksanakan.
Kepala Bidang Pendataan Pajak, Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Gunungkidul, Endang Listyo mengatakan, target pendapatan pajak reklame di tahun ini mengalami kenaikan tipis dibandingkan dengan proyeksi di 2024. Tahun lalu, pemkab menargetkan pendapatan asli daerah di sektor ini sebesar Rp1,45 miliar.
Advertisement
Adapun di 2025, targenya naik menjadi Rp1,5 miliar. Ia optimistis, bisa mencapai target ini dikarenakan realisasi pendapatan di 2024 bisa menembus Rp1,54 miliar.
BACA JUGA : Ada Penyesuaian, Ini Jadwal Layanan Samsat Keliling di Bantul Selama Ramadan 2025
“Kami yakin bisa memenuhi target pendapatan dari pajak reklame yang ditetapkan pemkab di tahun ini,” kata Endang kepada wartawan, Minggu (2/3/2025).
Menurut dia, target bisa terpenuhi karena pelayanan pajak yang semakin mudah dan bisa diakses secara online. Oleh karena itu, pihaknya tidak akan mentoleransi adanya tunggakan masalah pembayaran.
“Tahun lalu memang ada tunggakan sekitar Rp62,7 juta. Upaya penagihan terus dilakukan karena dari tunggakan tersebut, di awal 2025 sudah bisa tertaging sebesar Rp39,9 juta,” ungkapnya.
Pihaknya berharap pemilik reklame segera mengurus perpanjangan sebelum masa berlaku habis. “Tentunya kami juga memberikan waktu untuk membayarnya, tapi kalau tidak kooperatif maka bisa dilakukan penertiban yang bekerjasama dengan Satpol PP,” katanya.
Kepala Satpol PP Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan, pihaknya berkomitmen membantu pemkab untuk mengoptimalkan pendapatan dalam pajak reklame. Sesuai dengan ketugasan yang dimiliki, siap melakukan penertiban terhadap papan-papan reklame yang tak memiliki izin. “Kami rutin melakukan penertiban terhadap reklame yang tak berizin,” katanya.
Dia mencotohkan, sejak awal Januari sudah melakukan penertiban di sejumlah kapanewon seperti Patuk, Playen, Semanu, Karangmojo, Wonosari dengan jumlah ratusan reklame. Penertiban dilakukan sebagai upaya menyadarkan pemilik dalam upaya berkontribusi dalam mengoptimalkan pendapatan asli daerah.
BACA JUGA : Tak Ada Kenaikan Nilai Jual Beli Objek Pajak PBB P2 di Sleman pada 2025
“Kalau tidak berizin, maka tidak memberikan kontribusi ke daerah. Di sisi lain, juga ada pengaturannya sehingga pemasangan yang sembarangan dapat mengganggu keindahan maupun ketertiban umum,” kata mantan Kepala BPBD Gunungkidul ini.
Edy menambahkan, upaya penertiban mengacu pada Perda No.9/2023 tentang Pajak dan Retribusi Daerah. “Masyarakat juga bisa ikut berpartisipasi dalam pengawasan dengan melaporkan reklame yang tak berbayar. Selanjutnya, laporan tersebut ditindaklanjuti dengan upaya penertiban,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pagi Ini, Banjir di 4 Kelurahan di Jaksel Capai 230 Sentimeter
Advertisement
Ramadan, The Phoenix Hotel, Grand Mercure & Ibis Yogyakarta Adisucipto Siapkan Menu Spesial
Advertisement
Berita Populer
- Gempa Bumi Magnitudo 4,6 Terjadi di Bantul, Terasa hingga Trenggalek
- UMP Naik, Siltap Dukuh di Sleman Tak Ikut Naik
- Jaga Stabilitas Harga di Gunungkidul, Mbak Endah Siapkan Operasi Pasar Ramadan
- Bertransformasi Menjadi TPST, Kapasitas Pengolahan Sampah TPAS Wukirsari Meningkat 50%
- Jalan Candi Gebang Banjir, DPUPKP Sleman Janji Bersihkan Inlet Drainase
Advertisement
Advertisement