Advertisement
Satpol PP Keluhkan Banyak Kabel Melengkung, Hambat Upaya Penanganan Kedaruratan

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Bidang Pemadam Kebakaran Satpol PP Sleman mengaku kesulitan memenuhi response time atau waktu tanggap 15 menit dalam setiap upaya penanganan kedaruratan. Hal ini disebabkan ada hambatan terhadap armada pemadam kebakaran (damkar) berupa banyaknya kabel yang melengkung.
Komandan Regu I Bidang Damkar Satpol PP Sleman, Bayu Ibrahim Aji, mengatakan kabel menjadi persoalan yang selalu dihadapi petugas damkar.
Advertisement
“Banyak kabel yang melengkung seperti jaringan kabel Internet dan listrik. Kondisi ini sangat membahayakan. Bahkan, beberapa waktu lalu ada kabel jaringan Internet yang putus terseret mobil damkar,” kata Bayu saat ditemui di kantornya, Selasa (4/3). terkait dengan kondisi ini, Bayu mengaku Satpol PP telah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti PT PLN.
Adapun jumlah kejadian kebakaran sepanjang 2024 sekitar 150 kejadian. Mayoritas kebakaran terjadi ketika musim kemarau. “Kalau kebakaran di permukiman sekitar 40 persen dari jumlah seluruh kejadian,” katanya.
Selain persoalan kabel, petugas damkar juga mengaku akses masuk ke lokasi kebakaran kadang sulit. Armada kebakaran tidak bisa masuk ke gang. Ada juga ruas jalan yang memiliki portal paten atau portal dikunci. Kunci ini kadang dibawa orang dan tidak dapat ditemui sehingga truk damkar tidak dapat masuk.
BACA JUGA: Nikita Mirzani Ditahan Polisi Terkait Dugaan Kasus Pemerasan kepada Dokter
“Seperti kebakaran di Niron, Pandowoharjo, Sleman kemarin. Dari maskas kami lokasinya hanya satu kilometer. Tetapi kerugian cukup besar karena armada kami kesulitan masuk ke lokasi sehingga pemadaman api terhambat,” ucapnya.
Guna mencegah kerugian, Satpol PP Sleman meminta bantuan armada damkar dari pos terdekat. Apabila kebakaran terjadi di Kapanewon Prambanan, maka Satpol PP akan meminta bantuan dari Pos Damkar Piyungan, Bantul.
Begitupun apabila kebakaran terjadi di Kapanewon Tempel, Satpol PP akan meminta bantuan pos damkar di Salam, Jawa Tengah. “Hitungan response time sejak kami menerima laporan pertama hingga menyemprotkan air pertama maksimal 15 menit,” katanya.
Guna mengatasi persoalan response time, Satpol PP Sleman berencana membangun satu pos damkar di Kapanewon Prambanan. Plt. Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Satpol PP Sleman, Sri Madu Rakyanto, mengatakan rencana pembangunan pos damkar masih berlangsung. “Tapi masih belum ada progres,” kata Madu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

9 Desa di Jateng Jadi Proyek Percontohan Penanggulangan Kemiskinan, Ini Daftarnya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Lawson Sajikan Kopi Pilihan yang Digemari Kaum Muda
- Diprediksi Sedot 450.000 Wisatawan pada Libur Sekolah, Dispar Sleman Proyeksikan Perputaran Uang Sentuh Rp1,2 Triliun
- Disdikpora Bantul Buka Posko Aduan SPMB 2025, Libatkan Dinsos dan Dukcapil
- Disperindag DIY Resmikan KINANTI, Inovasi Layanan Publik yang Merangkul Pelaku IKM
- Periksa Kehamilan hingga Operasi Gratis dengan BPJS
Advertisement
Advertisement