Advertisement
Terjadi Pendangkalan, Lurah Gayamharjo Prambanan Minta Pemkab Sleman Rehabilitasi Embung Serut

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pemerintah Kalurahan Gayamharjo, Prambangan, Sleman meminta kepada Pemkab Bantul untuk melakukan pengerukan terhadap Embung Serut. Pasalnya, saat ini terjadi pendangkalan di embung tersebut, padahal embung itu digunakan untuk pengairan pertanian warga sekitar.
Lurah Gayamharjo, Parwoko, mengungkapkan saat ini embung tersebut mengalami sedimentasi. Meski dapat menjadi lahan resapan, namun penggunaan embung menjadi tidak optimal. Padahal, air yang tertampung dapat menjadi sumber pengairan pertanian warga.
“Penuh lumpur embungnya. Embung ini juga belum ada talut di dindingnya, samping-sampingnya,” kata Parwoko dihubungi, Minggu (9/3/2025).
Advertisement
BACA JUGA: Hati-Hati Ada Hoaks Bertebaran
Menurut dia, apabila embung tersebut mampu berfungsi optimal, masyarakat akan sangat terbantu. Sebab, karakteristik tanah di Gayamharjo, utamanya di perbatasan Gunungkidul merupakan batuan kapur. Selain itu, lahan pertanian di Gayamharjo juga mayoritas tadah hujan. Sehingga Embung Serut sangat penting, bahkan keberadaan embung tersebut pernah dimanfaatkan untuk budidaya ikan.
“Kami malah minta kalau bisa ada pengerukan atau apapun agar debit air bertambah. Tidak perlu membuat embung lagi. Masyarakat juga saya dorong untuk menafaatkan lahan tegalan untuk pertanian, bisa sayur dan buah juga,” imbuhnya.
Lebih jauh, dia menjelaskan penggunaan sumur bor di wilayahnya tidak selamanya optimal. Ada potensi air tanah lolos atau water loss. Parwoko mengaku sempat ada mata air yang hilang, utamanya di sisi selatan. Sementara wilayah Gayamharjo sisi utara lebih ramah pertanian.
“Sisi utara mulai dataran. Ada sumur bor juga yang dikelola warga lewat Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat,” ucapnya.
Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Sleman menyampaikan ada dua embung yang akan direhabilitasi. Rehab tersebut terbatas pada perbaikan/ pembangunan talut. Dua tersebut yaitu Embung Lemahbang, Gayamharjo, Prambanan dan Embung Klampeyan, Tlogoadi, Mlati.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPUPKP Sleman, Ari Triyono, mengatakan anggaran rehabilitasi berasal dari APBD Sleman 2025 dengan nilai kurang dari Rp200 juta. "Karena di bawah Rp200 juta, kami tidak melakukan lelang,” kata Ari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kemenkopolkam: Berantas Premanisme Berkedok Ormas Lewat Penindakan Hukum
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia 2025 Meningkat
- Pospit Pakem Kini Jadi Rumah Kedua Penggemar Olahraga Sepeda di Jogja
- Bangun Semangat Toleransi, Dialog Mahasiswa Antaragama Digelar Libatkan 7 Kampus
- Wamen PU Diana: Pembangunan Pasar Terban Jogja Selesai September 2025
- Angkat Konsep TerraDam, Mahasiswa UGM Raih Juara 2 Kompetisi Riset Aktuaria Internasional 2025
Advertisement