Advertisement
Selaraskan Pembangunan Kalurahan, Pemkab Kulonprogo Usulkan 2 Raperda
Suasana rapat paripurna DPRD Kulonprogo saat usulan dua Raperda dari Pemkab pada Senin (10/3 - 2025).
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO–Pemkab Kulonprogo mengusulkan pembahasan dua rencana peraturan daerah (Raperda) ke DPRD. Dua Raperda itu terkait keuangan kalurahan dan badan permusyawaratan kalurahan (BPKal).
Usulan itu disampaikan langsung oleh Bupati Kulonprogo, Agung Setyawan saat rapat paripurna DPRD pada Senin sore (10/3/2025) kemarin. Ia menyebut dua Raperda itu bertujuan untuk menyelaraskan pembangunan di tingkat kalurahan.
Advertisement
BACA JUGA: Penanganan Kasus Leptospirosis di Nanggulan Kulonprogo Jadi Percontohan
Raperda terkait keuangan kalurahan, jelas Agung, bertujuan untuk menyelaraskan perubahan Undang-undang Desa No.3/2024 yang baru disahkan tahun lalu. Poin usulan itu antara lain menyangkut audit keuangan kalurahan yang dapat dilakukan oleh Inspektorat Daerah Kulonprogo hingga badan usaha milik desa (Bumdes).
Agung menjelaskan tujuan Raperda keuangan kalurahan ini agar memastikan pengelolaan yang akuntabel, tranparan, dan partisipatif. “Terkait Bumdes dalam Raperda ini kami usulkan agar juga bisa dilakukan audit atas kekayaan kalurahan yang dikelolanya secara bertahap,” jelasnya.
Sementara Raperda BPKal, lanjut Agung, bertujuan untuk menyelesaikannya dengan Perda No.4/2019 tentang Penetapan Kalurahan. “Dalam Perda itu disebut nomenklaturnya kalurahan sebagai tindak lanjut Undang-undang Keistimewaan, jadi kami sesuaikan,” ungkapnya.
Usulan dua Raperda itu sudah diterima DPRD Kulonprogo dan tengah dibahas oleh panitia khusus (Pansus) yang dibentuknya. Ketua Pansus Raperda Keuangan Kalurahan, Suryanto menyebut pihaknya meminta Pemkab agar menjelaskan secara rinci tentang urgensi mengingat sudah ada Perda No.8/2019 tentang Keuangan Desa.
Suryanto juga meminta penjelasan terkait perbedaan Raperda itu dengan Perda sebelumnya. Sementara Ketua Pansus Raperda BPKal, Nasib Wardoyo menyebut penyelenggaraan pembangunan kalurahan masih didominasi pamong dan partisipasi anggota elemen lain masih minim.
Nasib berharap dalam Raperda BPKal ini terdapat upaya penguatan lembaga itu dalam pengawalan program pembangunan di tiap kalurahan. “BPKal ini dibentuk untuk jadi penyeimbang, harapan kami perlu ada langkah-langkah yang lebih konkret dalam menguatkan fungsi lembaga ini,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
DJ Panda dan Erika Carlina akan Kembali Bertemu, Ini Tujuannya
Advertisement
Besok, 2 Kereta Pusaka Keraton Jogja Berusia Ratusan Tahun Diarak
Advertisement
Berita Populer
- Hujan Deras Disertai Angin Kencang Terjang Bantul, 10 Titik Terdampak
- Kampung Nelayan Merah Putih di Pantai Baru Ditarget Rampung Akhir 2025
- Polisi Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Kecelakaan Maut di Rongkop
- Gempa Tektonik Magnitudo 3,4 Guncang Wonosobo Jawa Tengah
- Wisata Jogja Belum Samai Tahun Lalu, Dinpar Andalkan Sport Tourism
Advertisement
Advertisement



