Advertisement
Menengok Perubahan Stadion Maguwoharjo yang Kini Berstandar FIFA

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Lebih dari setahun direnovasi, Stadion Maguwoharjo kini berubah. Selain bangku-bangku beton yang diganti kursi, sejumlah fasilitas penunjang keselamatan pun turut diperbaiki.
Di pintu gerbang stadion, hasil renovasi sudah terasa. Stadion kebanggaan warga Bumi Sembada yang semula didominasi warna biru itu, kini seakan berganti jersei. Warna krem menyelimuti nyaris di seluruh bagian muka stadion.
Advertisement
Direnovasi sejak 27 Desember 2023, Stadion Maguwoharjo "diresmikan" lagi pada Senin (17/3/2025) berbarengan dengan belasan stadion lain yang direnovasi Kementerian Pekerjaan Umum. Renovasi besar-besaran stadion di Tanah Air itu merupakan imbas Tragedi Kanjuruhan di Malang. Belasan stadion kemudian direnovasi agar lebih aman.
Dengan kucuran nilai kontrak Rp108 miliar lebih, Stadion Maguwoharjo dipercantik. Secara umum ada empat pekerjaan yang digarap di Stadion Maguwoharjo. Keempatnya meliputi pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, pekerjaan mekanik, electrical dan plumbing, dan pekerjaan lanskap.
Pada pada pekerjaan struktur, Stadion Maguwoharjo mengalami renovasi perkuatan struktur dengan metode jacketing. Kepala BPPW DIY, Jonny Zainuri Echsan menjelaskan penguatan struktur ini akan membuat stadion lebih aman.
Meski stadion makin kuat, Jonny mengingatkan batasan kekuatan struktur yang dibangun. Termasuk bila penonton di dalam stadion melakukan loncatan-loncatan. "Ya jangan loncat-loncatnya berlebihan, kan semua itu dibangun ada batasannya, kayak jembatan, segala macam kalau misalnya yang lewat melebihi tonase ada risiko," katanya.
Pada aspek pekerjaan arsitektur, perubahannya relatif bisa diamati langsung oleh penonton di stadion. Ada tiga perubahan arsitektur, pertama penambahan kursi, kedua penggantian rumput, dan ketiga penambahan tribune difabel. Kemudian, deretan bangku single seat tersusun rapi di bagian dalam, meninggalkan bangku-bangku beton yang ada di Stadion Maguwoharjo sebelumnya. Pemasangan kursi ini berimbas pada kapasitas penonton yang semula 35.000 penonton, kini menjadi 20.595. "Dengan penyesuaian standar FIFA, kapasitas menjadi berkurang. Jadi secara beban sebenarnya lebih mengecil tapi struktur bangunan kami perkuat," ungkap Jonny.
Selain deretan kursi anyar, perubahan yang mudah dilihat juga ada di hamparan lapangan hijau Stadion Maguwoharjo. Rumput di lapangan Stadion Maguwoharjo juga ikut diganti. Tentunya, kualitas rumput ini juga ditunggu para penonton ketika para pemain kebanggaan Sleman Fans berlaga di atas lapangan hijau Maguwoharjo.
Yang pasti, dari aspek drainase, penyerapan dan pengaliran air di lapangan Stadion Maguwoharjo lebih baik saat ini. "Bisa dilihat sendiri, intinya ada batas maksimumnya. Sepanjang renovasi, sudah ada beberapa kali pengujian dan beberapa kali penyesuaian. Alhamdulillah pengalirannya lebih cepat, waktunya lebih cepat, penyerapannya dan dialirkan ke drainase," jelasnya.
Sejumlah pihak yang mengikuti peresmian stadion berkesempatan melihat bagaimana hujan deras yang terjadi saat peresmian masih bisa diatasi lapangan Stadion Maguwoharjo dengan baik. "Itu sudah diakui oleh FIFA karena FIFA melakukan tes glinding, tes pantul dan juga infiltrasi. Sepanjang curah hujan normal dan wajar, tes sudah terpenuhi," ungkapnya.
Stadion juga dilengkapi fasilitas tribune bagi disabilitas. Bahkan akses menuju tribune difabel juga diperbaiki agar tidak terlalu curam.
"Tribune difabelnya ada 18 [seat]. Aksesnya diperbarui," ujarnya.
Sementara pada pekerjaan mekanik, electrical dan plumbing, Stadion Maguwoharjo kini mendapat penambahan sistem fire alarm dan sprinkle untuk pemadam kebakaran.
Stadion Maguwoharjo kini dilengkapi lampu LED dengan standar FIFA kelas C. Setidaknya ada 126 buah lampu FOP yang dipasang di Stadion Maguwoharjo. "Lampu sudah memenuhi persyaratan FIFA. Bukan hanya penambahan tapi sudah menyesuaikan dengan standar FIFA, tipe grade C. Jadi insyaallah pertandingan malam dengan broadcast-nya pun insyaallah bisa," kata Jonny.
Saat peresmian Stadion Maguwoharjo di sore menjelang petang, mendung pekat di sekitar stadion. Momen itu pun selanjutnya digunakan untuk menjajal lampu stadion. Meski hari mulai gelap dan mendung, stadion maupun lapangan tampak terlihat terang. Bahkan operator sempat menjajal fitur yang ada di lampu stadion, salah satunya fitur kedip yang bisa dijalankan lampu stadion.
Terakhir pada pekerjaan lanskap, renovasi Stadion Maguwoharjo juga menyasar pembuatan fasad utama sisi timur dan penambahan pagar di sisi utara, barat dan selatan.
BACA JUGA: Angin Kencang Terjang Bantul, Tiga Rumah Rusak
Tim Musafir
Sementara itu, Manajer PSS Leonard Tupamahu tahu betul rasanya didukung ribuan suporter PSS di Maguwoharjo. Keberadaan pemain ke-12 di Maguwoharjo menjadi booster pemain di setiap laga kandang PSS.
Selama renovasi, PSS terpaksa menjadi musafir dan berkandang ke sejumlah stadion lain. Hal ini menguras energi para pemain yang harus menempuh perjalanan jauh untuk laga kandang sendiri. "Setiap hari rasanya kayak away," ujarnya.
Bagi Leo, diresmikannya Stadion Maguwoharjo ini merupakan kabar baik bagi PSS. "Disambut baik dengan manajemen, tinggal izinnya diberikan kepada kami," ucapnya.
Pelatih PSS, Pieter Huistra, juga menantikan kembalinya tim ke Stadion Maguwoharjo. Baginya akan ada kekuatan lebih untuk tim ketika bermain di sana. "Ya tentu saya menantikan PSS bisa kembali ke Maguwoharjo, itu jelas. Ada kekuatan lebih, membuat sulit musuh [main di Maguwoharjo]," ujar Huistra.
Huistra yang pernah menukangi Borneo FC, tahu betul sulitnya berhadapan dengan PSS ketika bermain di Maguwoharjo. "Saya pernah sebagai pelatih yang bertandang ke sana, sulit untuk memberikan arahan dengan gemuruh suporter di sana," ungkapnya.
"Jadi saya akan sangat menantikannya [bermain di Maguwoharjo]," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Banjir Jabodetabek, PTPN Akui Lalai soal Alih Fungsi Lahan di Puncak Bogor
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sultan Minta PSS Tidak Irit Beli Pemain, Begini Jawaban Manajer PSS Leonard Tupamahu
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Rabu 19 Maret 2025, Berangkat dari Stasiun Palur hingga Tugu Jogja
- Jaga Stabilitas Harga, Gerakan Pangan Murah Digelar di Gunungkidul
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Rabu 19 Maret 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu hingga Purwosari
- Jadwal KA Bandara Jogja Terbaru Hari Ini, Rabu 19 Maret 2025, Naik dari Stasiun Tugu Jogja hingga YIA
Advertisement
Advertisement