Advertisement
Program JKN BPJS Kesehatan Jadi Proteksi Kesehatan Keluarga Petani

Advertisement
SLEMAN–Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah memberikan banyak manfaat kepada masyarakat, termasuk yang dirasakan keluarga petani di daerah Kabupaten Sleman, Ngatirah (63). Ngatirah terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK), keluarga petani asal Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman dapat terlindungi kesehatannya.
Perempuan lanjut usia itu memproteksi kesehatannya dengan Program JKN sejak 2010, setelah erupsi Gunung Merapi. Sejak saat itu, beberapa kali Program JKN menjadi jembatan dirinya mengakses layanan kesehatan di kala sakit. Seperti halnya saat ini, ketika Ngatirah terduduk di ranjang Rumah Sakit Bhayangkara. Ngatirah dibawa ke rumah sakit karena mengalami diare disertai lemas dan mual.
Advertisement
“Saya datang pada malam hari sekitar pukul 21.00 WIB melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Bhayangkara. Ngatirah merasa dilayani dengan baik dan cepat ketika berobat dengan BPJS Kesehatan. Proses administrasi juga sangat mudah, cukup berbekal kartu BPJS Kesehatan, saya langsung mendapatkan pelayanan medis,” kata Ngatirah.
Dokter menyarankan untuk segera menjalani perawatan rawat inap. Lalu Ngatirah dirawat selama dua malam. Setelah itu kondisi Ngatirah pun segera membaik.
"Sudah membaik, awalnya masuk lemas, dredeg, mules, mual-mual. Setelah dua hari di sini, dredeg sudah tidak, lemasnya sudah tidak, mual-mualnya juga sudah sembuh, diarenya juga sudah selesai," kata Ngatirah saat ditemui di RS Bhayangkara, Jumat (21/3/2025).
Momen ini bukan pertama kali Ngatirah menggunakan fasilitas Program JKN. Semenjak jadi peserta JKN, Ngatirah memang sudah beberapa kali menggunakan fasilitas untuk berobat. Namun sepengalamannya, mau itu di puskesmas maupun rumah sakit, siang maupun malam, pelayanan kesehatan yang ia dapat sebagai peserta JKN tetap prima dan optimal.
“Walaupun saya mendapatkan hak kelas tiga, akan tetapi layanan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan tidak ada perbedaan, semua setara. Dari fasilitas, obat, layanan, maupun ruang yang diberikan kepada pasien dianggap sudah sangat baik bagi peserta JKN," ungkapnya.
Ngatirah dan keluarganya sehari-hari berprofesi sebagai petani. Dengan aktivitas lapangan yang cukup intens, kadang membuat Ngatirah jatuh sakit. Namun adanya perlindungan dari Program JKN sangat membantu ia dan keluarganya.
"Beberapa kali untuk periksa ke puskesmas, seperti demam, pemeriksaan rutin, dan kadang dokter menyarankan untuk pemeriksaan laboratorium, semua dijamin program ini," ungkapnya.
Karena terdaftar sebagai peserta JKN dari segmen peserta PBI JK, maka iuran Ngatirah dan keluarganya dibayarkan oleh pemerintah. Mengingat banyaknya manfaat Program JKN, Ngatirah dan keluarganya berharap Program JKN ini terus ada karena dapat membantu masyarakat seperti dirinya mendapat fasilitas pengobatan yang cepat, tidak ada perbedaan dalam layanan kesehatan dan tanpa biaya.
“Saya dan keluarga berharap Program JKN dapat dipertahankan terus ke depannya. Semua prosesnya sangat mudah, membantu meringankan. Dipertahankan kalau bisa," katanya.
Anak Ngatirah, Sujini yang menemani ibunya selama menjalani pengobatan mengaku Program JKN sangat bermanfaat dan membantu meringankan keluarga dalam memperoleh fasilitas kesehatan. Banyak inovasi yang telah diciptakan oleh BPJS Kesehatan untuk mempermudah peserta JKN.
“Misalnya pada Aplikasi Mobile JKN, saya mengaku bisa melihat riwayat kesehatan ibu. Jadi seandainya ingin mengetahui ibu pernah periksa dimana saja dan sakitnya apa saja cukup melalui Aplikasi Mobile JKN,” ucap Sujini.
Tidak hanya Aplikasi Mobile JKN saja, tetapi ada juga layanan Whatsapp PANDAWA. Peserta dapat mengakses setiap hari selama 24 jam. Adapun jenis layanan yang masih dapat dimanfaatkan oleh peserta JKN seperti layanan informasi, layanan administrasi, hingga layanan pengaduan. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Tiga Anggota TNI Diperiksa Terkait Dugaan Penjualan Senjata Api ke KKB
Advertisement

Taman Wisata Candi Siapkan Atraksi Menarik Selama Liburan Lebaran 2025, Catat Tanggalnya
Advertisement
Berita Populer
- Bukit Gersang di Perbatasan Gunungkidul Disulap Jadi Kompleks Permakaman Elit, Harga Satu Kavling Bisa Rp300 Juta
- Top Ten News Harianjogja.com, Selasa 25 Maret 2025, Kondisi Lalu Lintas Exit Tol Purwomartani, Mafia Tanah Kas Desa, Jembatan Pandansimo
- Segini Harga Tiket Gembira Loka Selama Libur Lebaran 2025 dan Jam Bukanya
- BPJS Ketenagakerjaan Kulonprogo Salurkan Bantuan ke Panti Asuhan
- Selama Libur Lebaran 2025, Walhi Yogyakarta Prediksi Potensi 550 Ton Sampah Per Hari
Advertisement
Advertisement