Advertisement

Kalurahan Sosromenduran Angkut Sampah Ke Depo dengan Transporter

Lugas Subarkah
Selasa, 25 Maret 2025 - 07:37 WIB
Ujang Hasanudin
Kalurahan Sosromenduran Angkut Sampah Ke Depo dengan Transporter Penggerobak mengngkut sampah Sosromenduran ke depo Pringgokusuman, beberapa waktu lalu. - ist Kalurahan Sosromenduran

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kalurahan Sosromenduran telah menjalankan kebijakan Walikota Jogja untuk mengangkut sampah ke depo melalui transporter sejak 1 Maret 2025. Sampah liar juga menjadi perhatian kalurahan.

Plt Lurah Sosromenduran, Elisabeth Susana, menjelaskan sesuai dengan arahan Walikota Jogja, sejak 1 Maret 2025 ia sudah melaksanakan pengangkutan sampah melalui penggerobak transporter. “Ada 27 penggerobak yang mengangkut. Tapi saya sedang berupaya menambah dua lagi jadi 29,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Advertisement

29 penggerobak ini ditugaskan untuk mengangkut sampah dari rumah tangga di 14 RW di Kelurahan Sosromenduran ke depo Pringgokusuman. Karena termasuk awal dalam penerapan kebijakan ini, ia pun harus mendampingi penggerobak ketika mengumpulkan sampah di depo.

Sampah yang masuk depo dipastikan sudah terpilah, baik oleh warga maupun dipilah sendiri oleh penggerobak. “Ada beberapa penggerobak yang masih memilah, tapi dipastikan sampai depo sudah dalam kondisi terpilah rapi,” ungkapnya.

Dengan penggerobak yang mengangkut sampah ke depo, maka warga tidak bisa lagi mengangkut sampah sendiri ke depo. Namun karena di wilayah Sosromenduran banyak tempat usaha seperti toko dan hotel, tidak semuanya berlangganan penggerobak. “Untuk toko dan hotel mereka mengelola mandiri, kerja sama dengan swasta,” katanya.

BACA JUGA: Hasto Pastikan Semua Depo Sampah di Jogja Bersih Saat Lebaran

Sampah liar juga menjadi perhatian kalurahan. Ia menceritakan setiap pagi ia sering keliling wilayahnya untuk melihat kondisi kebersihan. “Kemaren ada tiga pelaku usaha yang saya tegur karena ada tumpukan sampah di depannya. Mereka kooperatif,” ungkapnya.

Di samping pengangkutan sampah ke depo, di Kelurahan Sosromenduran juga terdapat 13 bank sampah yang semuanya aktif mengelola sampah anorganik dari warga di hampir setiap RW. “Bagus pengelolaan bank sampahnya, kalau ada kegiatan saya selalu datang,” kata dia.

Selain itu, warga juga sudah memiliki biopori untuk mengelola sampah organik terutama sisa makanan. “Tapi kalau musim hujan seperti ini kadang kurang maksimal karena lubangnya terisi air hujan,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ahmad Luthfi Berangkatkan 14 Ribu Orang Mudik Gratis, Uang Sakunya Bisa Buat Bangun Desa

News
| Rabu, 26 Maret 2025, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Taman Wisata Candi Siapkan Atraksi Menarik Selama Liburan Lebaran 2025, Catat Tanggalnya

Wisata
| Sabtu, 22 Maret 2025, 16:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement