Advertisement
Kalurahan Sosromenduran Angkut Sampah Ke Depo dengan Transporter

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kalurahan Sosromenduran telah menjalankan kebijakan Walikota Jogja untuk mengangkut sampah ke depo melalui transporter sejak 1 Maret 2025. Sampah liar juga menjadi perhatian kalurahan.
Plt Lurah Sosromenduran, Elisabeth Susana, menjelaskan sesuai dengan arahan Walikota Jogja, sejak 1 Maret 2025 ia sudah melaksanakan pengangkutan sampah melalui penggerobak transporter. “Ada 27 penggerobak yang mengangkut. Tapi saya sedang berupaya menambah dua lagi jadi 29,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Advertisement
29 penggerobak ini ditugaskan untuk mengangkut sampah dari rumah tangga di 14 RW di Kelurahan Sosromenduran ke depo Pringgokusuman. Karena termasuk awal dalam penerapan kebijakan ini, ia pun harus mendampingi penggerobak ketika mengumpulkan sampah di depo.
Sampah yang masuk depo dipastikan sudah terpilah, baik oleh warga maupun dipilah sendiri oleh penggerobak. “Ada beberapa penggerobak yang masih memilah, tapi dipastikan sampai depo sudah dalam kondisi terpilah rapi,” ungkapnya.
Dengan penggerobak yang mengangkut sampah ke depo, maka warga tidak bisa lagi mengangkut sampah sendiri ke depo. Namun karena di wilayah Sosromenduran banyak tempat usaha seperti toko dan hotel, tidak semuanya berlangganan penggerobak. “Untuk toko dan hotel mereka mengelola mandiri, kerja sama dengan swasta,” katanya.
BACA JUGA: Hasto Pastikan Semua Depo Sampah di Jogja Bersih Saat Lebaran
Sampah liar juga menjadi perhatian kalurahan. Ia menceritakan setiap pagi ia sering keliling wilayahnya untuk melihat kondisi kebersihan. “Kemaren ada tiga pelaku usaha yang saya tegur karena ada tumpukan sampah di depannya. Mereka kooperatif,” ungkapnya.
Di samping pengangkutan sampah ke depo, di Kelurahan Sosromenduran juga terdapat 13 bank sampah yang semuanya aktif mengelola sampah anorganik dari warga di hampir setiap RW. “Bagus pengelolaan bank sampahnya, kalau ada kegiatan saya selalu datang,” kata dia.
Selain itu, warga juga sudah memiliki biopori untuk mengelola sampah organik terutama sisa makanan. “Tapi kalau musim hujan seperti ini kadang kurang maksimal karena lubangnya terisi air hujan,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ahmad Luthfi Berangkatkan 14 Ribu Orang Mudik Gratis, Uang Sakunya Bisa Buat Bangun Desa
Advertisement

Taman Wisata Candi Siapkan Atraksi Menarik Selama Liburan Lebaran 2025, Catat Tanggalnya
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Bantul Keluarkan Aturan Soal Pelaksanaan Takbir Keliling
- Waktu Buka Puasa untuk Wilayah Jogja dan Sekitarnya Hari Ini, Selasa 25 Maret 2025
- Kronologi Dua Anak Hanyut di Aliran Sungai Code, 1 Korban Dirawat Intensif di Rumah Sakit
- Jelang Lebaran, APILL Portable Mulai Dipasang di Simpang Kotabaru, Ini Tujuannya
- Pencairan BLT Dana Desa di Gunungkidul Ditarget Selesai Sebelum Lebaran
Advertisement
Advertisement