Advertisement

Salut! Warga Selomartani Kalasan Bantu Pemudik Menuju Tol Jogja-Solo, Tak Terganggu Lalu Lintas Masuk Perkampungan

Catur Dwi Janati
Selasa, 08 April 2025 - 10:07 WIB
Sunartono
Salut! Warga Selomartani Kalasan Bantu Pemudik Menuju Tol Jogja-Solo, Tak Terganggu Lalu Lintas Masuk Perkampungan Warga melakukan aktivitasi menjemur padi di tengah arus lalu lintas tol Jogja-Solo yang dialihkan ke perkampungan Jl. Padukuhan Pondok, Selomartani, Kalasan, Sleman, Jumat (4/4/2025). - Harian Jogja // Catur Dwi Janati 

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN— Perjalanan para pemudik menuju jalan tol Jogja-Solo melalui pintu tol fungsional Tamanmartani tak lepas dari bantuan warga Padukuhan Pondok, Selomartani, Kalasan yang mengarahkan kendaraan dari jalan kampung ke arah pintu tol Jogja-Solo.

Jl. Padukuhan Pondok yang digunakan sebagai rute pengalihan arus dari arah Jl. Pakem-Prambanan justru ditanggapi warga dengan bahu membahu memandu ribuan pemudik yang lewat ke arah pintu jalan bebas hambatan.

Advertisement

Berjarak 500 meter dari pintu tol fungsional Tamanmartani tol Jogja-Solo, sejumlah warga dari kalangan usia tampak guyub membantu kendaraan keluar dari jalan kampung menuju Jl. Tulung-Tamanmartani yang bisa mengarah ke pintu tol Jogja-Solo fungsional Tamanmartani. 

Tua muda, bahu membahu mengarahkan kendaraan yang terdampak pengalihan arus. Ada yang menahan kendaraan dari arah lain untuk memberi jalan kendaraan keluar dari jalan kampung, ada pula yang menanyai para pengendara arah mana yang hendak dituju. "Prambanan kiri, pintu tol Jogja-Solo] kanan," seru warga secara konstan setiap ada kendaraan yang hendak keluar dari jalan kampung. 

BACA JUGA: Volume Kendaraan Arah Keluar DIY lewat Pintu Tol Jogja-Solo di Tamanmartani Menurun

Warga yang membantu para pemudik untuk ke arah tujuannya ini merupakan anggota kelompok Jagawarga dan karang taruna. Mereka disebar di sepanjang jalan kampung untuk membantu pemudik yang hendak menuju jalan pulang. 

Total ada puluhan warga yang secara gotong royong terlibat dalam kegiatan ini. "Ini sekitar 35 orang dari Jagawarga gabung dengan Karang Taruna," ungkap Koordinator Jagawarga Padukuhan Pondok, Heru W Jumat (4/4/2025) di ujung Jl. Padukuhan Pondok  

Meski bersifat gotong royong, bantuan yang diberikan terbilang totalitas. Agar pemudik tak tersasar, warga disebar ke sejumlah simpang-simpang yang ada di sepanjang Jl. Padukuhan Pondok. Mereka mengarahkan pemudik menuju jalan keluar yang dekat dengan pintu tol jam demi jam. 

"Untuk yang pintu masuk dari jajaran polisi karena yang mengarahkan kendaraan dari jalan utama masuk ke kampung, dari jajaran polisi kita tidak berwenang," ujarnya

"Kalau di perkampungan di pertigaan di perempatan yang ada di kampung kita yang jaga, termasuk yang di sini ini paling ujungnya kita yang jaga," ungkapnya. 

Saat menyusuri Jl. Padukuhan Pondok, beberapa warga memang dengan sabar mengarahkan pengendara ke arah yang tepat. Ada kendaraan yang sempat hampir kebablasan, segera diarahkan warga menuju rute yang benar. 

Saat ramai, puluhan hingga ratusan kendaraan berbaris-baris membelah area pemukiman warga. Beberapa ada yang ikut menyaksikan fenomena ini di persimpangan, beberapa yang lain tetap melanjutkan aktivitasnya. Ada yang menjemur gabah, hingga mencabut hasil semaian padi di sawah.

BACA JUGA: Volume Kendaraan di Pintu Tol Jogja-Solo Titik Tamanmartani Sleman Mulai Landai

Aktivitas warga dengan adanya dampak lalu lintas yang sangat padat ini normatif. Sebagin besar warga di kampus tersebut berprofesi sebagai petani karena masih banyaknya lahan, sehingga keberadaan kendaraan melintas menjadi hiburan tersendiri. "Mungkin ini malah menjadi istilahnya hiburan bagi warga kampung dengan adanya mobil-mobil bagus yang lewat di sini," kata dia.

"Beliau [warga] sangat antusias dan open untuk para pemudik mungkin ada mudik lihat hal-hal yang di kota tidak dilihat mungkin membajak sawah, ada tanam padi di sini, malah para pemudik istilahnya bisa lihat langsung," imbuh Heru.

Dari persimpangan Cakruk Beringin setelah Terowongan Pondok Selo, anak-anak yang berada di tepi jalan melihat momen tak biasa ini. Satu per satu mobil yang lewat bergantian jadi tontonan sendiri bagi beberapa anak-anak. Belum lagi jalan tol Jogja-Solo yang tepat lewat di dekat perkampungan warga nampak terlihat melintas usai berhasil memasuki pintu tol. 

Warga yang bertugas tampak dengan sabar meladeni pertanyaan para pengendara yang menanyakan soal arah yang dituju.

"Berkaitan dengan dampak fungsional tol yang ada di Tamanmartani ini dari pihak Dishub maupun kepolisian koordinasi sama padukuan bahwapengalihan lalu lintas untuk mengurai kemacetan masuk ke tol Tamanmartani ini diarahkan ke Kampung Pondok. Untuk itu kami dari Jagawarga swadaya dengan masyarakat Pondok membantu mengurai kelancaran para pemudik yang akan masuk ke tol Tamanmartani sehingga dapat berjalan dengan lancar," tegasnya. 

Swadaya

Secara swadaya warga membantu para pemudik yang ingin menuju pintu tol dan melanjutkan perjalanannya ke tempat asalnya masing-masing. Sejak H+1, dari pagi pukul 08.00 WIB sampai petang pukul 18.00 WIB warga bersiaga untuk membantu pemudik. Hasilnya, pemudik lancar menuju jalan pulang, sementara warga tetap dapat beraktivitas seperti biasa. 

"Jadi dari arah Cangkringan sana jadi dimasukkan ke jalan kampung ini, jalan yang melewati Padukuan Pondok dengan dampak itu sangat crowded. Makanya kami dari Jagawarga Padukuan Pondok swadaya ikut mengatur sehingga terurai kemancetan ini. Sehingga para pemudik dapat lancar menuju ke pintu tol," ujarnya. 

BACA JUGA: H+4 Lebaran, Ribuan Kendaraan Memadati Area Pintu Tol Jogja-Solo Ruas Tamanmartani Sleman

Padahal, keberadaan para pemudik yang melintasi jalan kampung bukannya tak banyak. Kepadatan kendaraan bahkan terjadi dari pintu masuk jalan kampung sampai jalan keluar tempat berdiri Heru. 

"Sebenarnya kalau crowded dari tempat saya berdiri ini sampai di sana di pintu pengalihan itu memang sangat padat karena semua kendaraan ini masuk di sini mengular, tapi tetap jalan karena kita atur secara pergantian di sini kita intensifkan dengan teman-teman jaga warga Pondok ini dan Alhamdulillah terurai dan sampai saat ini pun aman terkendali," ucapnya. 

Dari ujung ke ujung sepanjang tiga kilometer warga dengan gotong royong terus memandu pemudik menuju arah tujuannya. Warga tak hanya berbagi jalan, namun juga berbagi ruang lainnya bersama pemudik seperti saat melaksanakan salat di masjid-masjid kampung.

"Kalau mungkin [berhenti] akses ke warung tidak tapi mungkin Salat Masjid. Pas Jumatan tadi ada yang mampir," cerita Heru. 

Warga Tak Terganggu

Salah satu pemuda yang ikut memandu para pemudik, Ega merasa pengalihan arus lalu lintas tol jogja-solo ke jalan kampung ini membuat suasana lebaran tahun ini menjadi ramai. Hiruk pikuk kendaraan melintas ke desanya untuk menuju pulang atau justru kembali keperantauan. "Kampungnya jadi ramai," ujarnya. 

Tak hanya anak-anak, bapak-bapak pun ikut berkumpul menyaksikan fenomena ini di salah satu simpang. Sembari memandu pemudik, para warga saling bercengkerama satu dan lainnya. "Biasanya dari pagi sampai sore mesti ada," ungkapnya.

BACA JUGA: Jalan Tol Jogja-Solo Ruas Prambanan-Tamanmartani Dibuka Mulai Hari Ini Senin 24 Maret 2025 Pukul 07.00 WIB

Warga lainnya, Maryati yang saat itu tengah meringkasi gabah yang dijemurnya nampak melakukan aktivitasnya seperti biasa. Padahal kendaraan hilir mudik hanya berjarak tak sampai semeter dari tempatnya menjemur gabah. 

"Senang aja. Aktivitas warga tetap biasanya, nyatanya saya tetap panen biasa, jemur biasa," kata dia. 

Menurut Maryati langkah ini diharapkan bisa membantu kepentingan bersama. "Untuk kepentingan masyarakat," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menhub Bantah Penurunan Jumlah Pemudik 2025 Akibat Daya Beli Masyarakat dan Ekonomi Melemah

News
| Minggu, 13 April 2025, 08:17 WIB

Advertisement

alt

Daftar 37 Negara Bebas Visa untuk Paspor Indonesia

Wisata
| Rabu, 09 April 2025, 23:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement