Advertisement

Harga Daging Ayam dan Cabai di Sleman Mulai Turun, Telur Masih Tinggi

Catur Dwi Janati
Senin, 28 April 2025 - 20:57 WIB
Ujang Hasanudin
Harga Daging Ayam dan Cabai di Sleman Mulai Turun, Telur Masih Tinggi Ilustrasi daging ayam. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN -- Pascalebaran Idulfitri 2025 harga sejumlah bahan pangan di Sleman mulai kembali turun. Hanya komoditas telur yang saat ini harganya masih terpantau tinggi. 

Kepala Bidang Usaha Perdagangan Disperindag Sleman, Kurnia Astuti menjelaskan beberapa komoditas mengalami penurunan harga usai lebaran. Dua di antaranya yang mengalami penurunan harga saat ini yakni komoditas cabai dan daging ayam.

"Kembali normal dan cenderung ada penurunan harga untuk cabai. Daging ayam juga menurun," kata Nia pada Senin (28/4/2025).

Advertisement

Nia menjelaskan penurunan harga bahan pangan ini dikarenakan turunnya permintaan dari masyrakat. Minat masyarakat memberi beberapa bahan pangan mengalami penurunan pasca lebaran. 

"Karena penurunan permintaan. Usai lebaran minat masyarakat beli daging ayam menurun," tandasnya. 

Meski beberapa komoditas telah menunjukan tren penurunan harga usai lebaran, untuk komoditas telur saat ini harganya masih tinggi. Dijelaskan Nia tingginya harga telur disebabkan oleh permintaan telur yang masih tinggi pasca lebaran. 

"Permintaan masih tinggi sementara suplai cenderung menurun," jelasnya  

Dikatakan Nia turunnya produksi ayam ini karena populasi ayam petelur yang merosot. Saat ini harga telur ayam mencapai Rp26.500 per kilogramnya. 

"Penurunan populasi ayam petelur," lanjut Nia.

BACA JUGA: Kasus Mafia Tanah Menimpa Mbah Tupon, Polisi Periksa Sejumlah Saksi

Kasubbag TU UPTD Pelayanan Pasar Wilayah II, Sarjiyem menambahkan bila menurut pantauan di wilayahnya harga telur ayam bahkan tembus di angka 28.000 per kilogram. Padahal sebelumnya harga telur hanya dibandeeol Rp25.000 per kilogram  

"Terakhir sebelum naik menjadi Rp28.000 di harga Rp25.000," tuturnya. 

Senada dengan Nia, harga telur yang masih tinggi ini disebut Sarjiyem terjadi karena naiknya permintaan masyarakat akan telur. Kendati masih mahal, Sarjiyem mengatakan pasokan telur mudah didapatkan.

"Mudah didapat, distribusi lancar," tegasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kasus Putusan Lepas Korupsi CPO, Kejagung Periksa Dua Hakim

News
| Senin, 28 April 2025, 23:17 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng

Wisata
| Minggu, 27 April 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement