Advertisement
Fasilitasi Anak dengan Down Syndrome Pamerkan Karya dan Pementasan Seni

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK UGM), serta Pusat Informasi dan Kegiatan (PIK) POTADS Yogyakarta berkolaborasi menyelenggarakan rangkaian kegiatan inspiratif dan penuh makna dalam rangkaian memperingati Hari Down Syndrome Dunia (HDSD) 2025 di Auditorium RSA UGM.
Kegiatan itu selain memberikan edukasi kepada masyarakat lewat talkshow sekaligus memberian ruang bagi Anak dengan Down Syndrome (ADS) untuk berkarya.
Advertisement
BACA JUGA: Tiga Akun Instagram Terkait dengan Judi Online Ditutup Kementerian Komdigi
Ketua Panitia HDSD 2025 Widya Wasityastuti menjelaskan rangkaian acara dibuka dengan pameran karya seni yang menampilkan lukisan, batik, kerajinan tangan, serta berbagai produk kreatif lainnya hasil karya para ADS. Pameran ini menjadi ruang apresiasi terhadap kreativitas dan ekspresi unik para ADS, yang merefleksikan bahwa mereka mampu berkarya secara mandiri dan penuh warna.
"Panggung HDSD 2025 turut dimeriahkan oleh beragam penampilan seni yang menggugah semangat, seperti tari-tarian, penampilan angklung, flashmob yang itu ditampilkan adik-adik kita dari ADS," kata Widya dalam rilisnya.
Acara itu juga dihadiri ADS bernama Salma merupakan mahasiswa semester 8 Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga. Menurutnya hal ini menjadi sebuah testimoni nyata akan urgensi pendidikan inklusif, serta bagaimana dukungan yang tepat dapat membuka jalan menuju pendidikan tinggi bagi individu dengan Down
Syndrome.
Ketua PIK POTADS YogyakartaS iti Nurjanah menambahkan Perayaan HDSD 2025 yang merupakan kolaborasi antara RSA UGM, FKKMK UGM, dan PIK POTADS Yogyakarta kolaborasi event ini menunjukkan kekuatan sinergi antara sektor kesehatan, pendidikan dan komunitas dalam mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif dan suportif. Kehadiran tokohtokoh penting dari instansi pemerintah, dunia pendidikan, dan praktisi menunjukkan bahwa perubahan sistemik sangat mungkin diwujudkan melalui kolaborasi.
"Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi berbagai pihak untuk terus menciptakan ruang dan kesempatan yang setara, dengan menghargai keunikan setiap individu. PIK POTADS Yogyakarta sebagai bagian dari jaringan nasional Yayasan POTADS, terus berkomitmen menjadi pusat informasi dan advokasi untuk memberdayakan orang tua serta memperjuangkan hak-hak anak dengan Down Syndrome di Indonesia," katanya.
Dalam kegiatan itu juga digelar talkshow bertema inklusivitas dunia kerja bagi penyandang disabilitas, khususnya Down Syndrome. Menghadirkan narasumber dari Dinas Tenaga Kerja DIY, Santi Wirastuti, Kamar Dagang dan Industri Timotius Apriyanto dan Tenaga Medis dari RSA UGM Guritno Adistyawan.
Diskusi ini membahas membahas beragam topik penting seperti kebijakan dan regulasi ketenagakerjaan untuk disabilitas, peluang kerja inklusif, serta dukungan konkret yang dapat diberikan sektor swasta dan pemerintah dalam menciptakan lingkungan kerja amah disabilitas. "Diskusi juga menyoroti pentingnya pelatihan, pengembangan keterampilan, dan kesiapan sistem pendukung bagi transisi ADS menuju dunia kerja," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Diskon 50 Persen Harga Tiket Kapal Laut Berlaku hingga 31 Juli 2025
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Bus DAMRI Rute Jogja Semarang via Borobudur Hari Ini
- Ditemukan Penipuan Berkedok Aktivasi Identitas Kependudukan Digital, Warga Gunungkidul Diminta Waspada
- Satpol PP Bantul Tertibkan 51 Gelandangan dan Pengemis hingga Juni 2025
- Prakiraan Cuaca 18 Juni 2025, Langit DIY Cerah Sepanjang Hari
- Terima Penataan, Warga Tegal Lempuyangan Minta Bisa Rayakan Hari Kemerdekaan Terakhir
Advertisement
Advertisement