Advertisement
Kasus Kepala SMPN Banguntapan Menyuruh Siswi Merokok, Ini Respons Disdikpora Bantul

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Empat siswi SMP Negeri 4 Banguntapan Bantul dihukum kepala sekolah dengan mengisap rokok akibat ketahuan membawa rokok elektrik.
Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Bantul menyebut akan memproses kasus ini.
Advertisement
Nurul Adiati, Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Disdikpora Bantul mengatakan, jawatannya telah menerima laporan dari dua pihak dan akan menindaklanjuti konflik tersebut.
“Laporan sudah kami terima dan kami tindak lanjuti. Kami baru berproses,” ujar Nurul Adiati, Selasa (5/5/2025).
Ketika disinggung soal potensi sanksi terhadap kepala sekolah, Nurul belum bisa mengungkapkan secara gamblang dan masih akan mempelajari fakta di lapangan. Keluarga siswi meminta kepala sekolah untuk diberi sanksi dipindahkan dari SMPN 4 Banguntapan.
“Tentu kami menindaklanjuti secara kepegawaian dulu karena urusannya kami di kepegawaian. Itu nanti ada timnya, tentu kami mencari fakta-fakta dulu di lapangan seperti apa baru akan kita bahas lebih lanjut,” kata dia.
Paman siswi, Galih Pamungkas melaporkan tindakan hukuman yang dilakukan kepala sekolah pada Senin (5/5/2025) lalu. Menurutnya, laporan ini merupakan kesepakatan dari orang tua keempat siswi yang dikenai hukuman.
BACA JUGA: Menyuruh Empat Siswi Merokok, Kepala SMPN 4 Banguntapan Bantul Dilaporkan ke Ombudsman
Galih menyayangkan tindakan kepala sekolah yang dinilai berlebihan dalam memberikan sanksi. Ia mengklaim bahwa siswi yang membawa rokok elektrik pod bukan untuk dipakai sendiri, melainkan untuk dijual.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 4 Banguntapan, Sugi Paryanto, mengakui hukuman merokok tersebut kurang pas diterapkan ke anak-anak. Namun, ia menegaskan keempat siswi yang dihukum kerap bermasalah saat di sekolah.
Sugi pun mengklaim hukuman disuruh merokok telah disosialisasikan kepada murid secara lisan sejak awal tahun ajaran.
“Biarpun di awal sudah disampaikan, ini semacam gertakan dengan harapan murid akan takut dengan gertakan ini dan mematuhi peraturan yang ada. Tapi tetap ada anak yang melanggar,” jelas Sugi, Selasa (6/5/2025).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Banjir di Kawasan Puncak Bogor, Satu Orang Meninggal Dunia dan 2 Masih Hilang
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Bencana Kekeringan Melanda Bantul, Sumber Air Mengering, Warga Trimurti Andalkan Bantuan Droping Air Setiap Hari
- Jadwal DAMRI Jogja ke Semarang Hari Ini
- Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 6 Juli 2025: Kasus Mas-mas Pelayaran, Kapolda DIY Digugat hingga Sekolah Kekurangan Siswa
- Perizinan Penambangan di DIY Dibatasi Sebulan, Penggunaan Alat Disesuaikan dengan Lokasi Tambang
- Cek! Jadwal Bus Sinar Jaya dari Malioboro Jogja ke Pantai Parangtritis Bantul dan Pantai Baron Gunungkidul
Advertisement
Advertisement