Advertisement
Lama Bersekolah di Gunungkidul Masih Setara Kelas 1 SMP, Pemkab Luncurkan Geni Seko Gunung untuk Pacu Pendidikan

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pendidikan Gunungkidul berkomitmen untuk meningkatkan lama sekolah di Bumi Handayani. Hingga saat ini, Pendidikan di Gunungkidul merupakan terendah di DIY karena rata-rata lama sekolah baru kelas 1 SMP atau 7,35 tahun.
Sekretaris Dinas Pendidikan Gunungkidul, Agus Subariyanta mengatakan, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan untuk memacu Pendidikan di Bumi Handayani. Tugas tidak hanya menyangkut kualitas, namun juga kuantitas pendidikannya.
Advertisement
BACA JUGA: Pembangunan Kantor Terpadu Pemkab Gunungkidul Belum Bisa Dilanjutkan, Begini Alasannya
Ia tidak menampik hingga sekarang lama sekolah masih terendah di DIY. Data di 2024 terlihat bahwa lama sekolah di Gunungkidul mencapai 7,35 tahun atau setara kelas 1 SMP.
“Ya kalau dilihat dari capaian ini, memang masih butuh peningkatan. Sebab, untuk daerah lain di DIY, tingkat lama sekolahnya sudah ada yang mencapai SMA, maka kami terus berupaya untuk meningkatkannya,” kata Agus, Senin (19/5/2025).
Menurut dia, salah satu upaya mendongkrak lama belajar di Gunungkidul dengan meluncurkan Gerakan Berani Sekolah Gunungkidul (Geni Seko Gunung) di Bangsal Sewokoprojo, Senin. Diharapkan melalui program ini bisa memacu semangat warga untuk melanjutkan belajarnya sehingga lama sekolah maupun indeks pembangunan manusia di Bumi Handayani terus meningkat.
“Mudah-mudahan program ini bisa berjalan dengan lancar sehingga memberikan dampak signifikan terhadap kualitas maupun kuantitas Pendidikan di Gunungkidul,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul, Nunuk Setyowati mengatakan, Geni Seko Gunung menjadi jalur Pendidikan bagi warga yang telah dewasa yang putus sekolah. Program dijalankan melalui kejar paket sesuai dengan tingkat Pendidikan terakhir.
“Jadi bisa dilanjutkan lagi sekolahnya. Bahkan, kami juga menyediakan beasiswa bagi yang berusia 24 tahun ke atas,” kata Nunuk.
Diharapkan dengan program ini bisa memeberikan motivasi kepada Masyarakat untuk terus belajar hingga jenjang tertinggi. “Tentunya dengan semangat belajar ini, maka berharap dapat meningkatkan lama belajar di Gunungkidul,” katanya.
Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto mengatakan, pentingnya kesetaraan pendidikan bagi seluruh warga. Menurut dia, Pendidikan non formal bukan pelengkap, bukan pengganti, tapi pilihan setara yang bermutu dan bermakna. “Gerakan ini bukan sekadar program, tapi sebuah harapan untuk masa depan. Mari bahu-membahu mendorong warga yang belum menyelesaikan pendidikan agar kembali belajar melalui pendidikan kesetaraan,” kata Joko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

6 WNI Ditangkap Atas Dugaan Promosi Pembayaran Dam Ilegal kepada Jemaah Calon Haji
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Jogja Disability Arts Perjuangkan Seniman Difabel Jadi Subjek di Ruang Seni
- Sepeda Gembira Kesiapsiagaan Bencana Berangsung Meriah di Mandala Krida Jogja, Jadi Sarana Edukasi Kebencanaan
- Dukung Program Kelurahan Tangguh Bencana, Taru Martani Turut Menyukseskan Event Sepeda Santai BPBD di Mandala Krida
- Jadwal Layanan SIM di Bantul, Senin 19 Mei 2025
- Jadwal Terbaru KRL Solo Jogja Pekan Ini 19-25 Mei 2025, Lengkap dari Stasiun Palur Sampai Tugu Jogja
Advertisement