Advertisement
Covid-19 Merebak, Dinkes Sleman Akan Menerbitkan Surat Edaran

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman akan menerbitkan Surat Edaran (SE) Kepala Dinas sebagai tindak lanjut atas SE Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengenai peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara.
Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Sleman, Khamidah Yuliati, mengatakan Dinkes akan meneruskan informasi mengenai SE Dirjen Penanggulangan Penyakit Kemenkes tersebut ke setiap unit pelaksana teknis (UPT) jaringan Dinkes Sleman.
Advertisement
“Kami meneruskan informasi itu lewat SE Kepala Dinas. Tentu isinya mengenai kewaspadaan terhadap Covid-19 pada 2025,” kata Yuliati, Senin (2/6/2025).
SE Kepala Dinas tersebut, persisnya akan menyasar langsung ke setiap kepala puskesmas agar tetap waspada mengenai bermacam kemungkinan/potensi sebagaimana disampaikan di SE Dirjen di atas. Menurut Yuliati, masyarakat harus terus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Dinkes Sleman juga terus mengampanyekan tagline Cita Mas Jajar yang merupakan akronim dari cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak. Cuci tangan perlu dilakukan dengan sabun dan dibasuh dengan air mengalir.
Penggunaan masker, utamanya ketika sedang sakit sangat perlu dilakukan. Apabila perlu, seseorang perlu menjaga jarak dalam situasi tertentu.
BACA JUGA: Belasan Peninggalan di Gunungkidul Jadi Cagar Budaya, Ini Daftarnya
“Kalau SE Bupati kami tidak mengeluarkan. SE Bupati itu keluar jika betul-betul terjadi kasus dan memang ada outbreak dari kasus Covid-19. Kalau data kasus Covid-19, tadi saya tanya masih belum ada,” katanya.
Adapun SE Dirjen Penanggulangan Penyakit Kemenkes bernomor SR.03.01/C/1422/2025 menyatakan ada peningkatan di beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura memasuki pekan ke-12 2025.
Varian Covid-19 dominan yang menyebar di Thailand adalah XEC dan JN.1, di Singapura LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1), di Hongkong JN.1, dan di Malaysia adalah XEC (turunan JN.1). Meski demikian transmisi penularannya masih relatif rendah, dan angka kematiannya juga rendah.
Situasi Covid-19 di Indonesia memasuki minggu ke-20 saat ini menunjukkan tren penurunan kasus konfirmasi mingguan dari 28 kasus pada minggu ke-19 menjadi 3 kasus pada minggu ke-20 (positivity rate 0,59%), dengan varian dominan yang beredar adalah MB.1.1.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Profil Pangeran Alwaleed 'Sleeping Prince' Arab yang Meninggal Dunia usai Koma 20 Tahun
Advertisement

Agenda Wisata di Jogja 19-31 Juli 2025, dari Pertamax Turbo Drag Fest 2025, Gamelan Festival, KAI Bandara Night Fun Run hingga Tour De Merapi
Advertisement
Berita Populer
- Kunjungi Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi, Menko Pangan, Zulhas : Saya Kira Terbaik
- Warga Sleman Mulai Terima Bantuan Pangan Beras, Segini Jumlahnya
- Perkenalkan, Ini Lokomotif Hasil Reverse Engineering KAI dalam Jambore IRCC di Balai Yasa Yogyakarta
- Jembatan Pandansimo Siap Dioperasikan Seusai Audit Keselamatan, Target Paling Lambat 15 Agustus
- Kasus Korban Penipuan Kamboja, Disnakertrans Jogja Upayakan Tak Terulang
Advertisement
Advertisement