Advertisement
Ribuan Anak di Kota Jogja Disabilitas, Ini yang Akan Dilakukan Disdikpora untuk Beri Fasilitas Inklusif

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Ribuan anak di Kota Jogja adalah siswa disabilitas. Berdasarkan data Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Jogja, mereka tersebar di jenjang Taman Kanak-Kanak, SD dan SMP.
Disdikpora Kota Jogja berupaya menghadirkan pendidikan inklusif di setiap jenjang pendidikan untuk memfasilitasi siswa disabilitas tersebut.
Advertisement
Kepala Disdikpora Kota Jogja, Budi Santosa Asrori menyampaikan jumlah anak disabilitas jenjang TK, SD dan SMP mencapai 1.200 orang. Dari jumlah tersebut, 70% di antaranya merupakan anak dengan slow learner.
Budi menilai keberadaan ribuan anak disabilitas tersebut memerlukan pendampingan khusus dalam pembelajaran.
“Kami menyiapkan pembelajaran yang lebih adaptif bagi anak berkebutuhan khusus, yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak,” ujarnya, Senin (9/6/2025).
Dia menuturkan Kota Jogja memiliki 130 orang guru pendamping khusus yang tersebar di berbagai sekolah pada setiap jenjang pendidikan.
Selain itu menurutnya, guru-guru di setiap jenjang pendidikan juga diberikan diklat agar mampu mendampingi pembelajaran anak disabilitas.
BACA JUGA: 1.600 Ekor Hewan Kurban di DIY Terindikasi Terkena Cacing Hati
“Kami berikan diklat untuk guru biasa [bukan guru pendamping khusus] agar semua guru mampu menangani anak berkebutuhan khusus,” katanya.
Dia menuturkan selama ini anak disabilitas telah ada di berbagai jenjang disabilitas, namun lantaran kurangnya kesadaran dari orang tua atau pihak sekolah untuk mengetahui kebutuhan anak sehingga sering kali kebutuhan tersebut tidak terakomodasi. Karena itu, Budi mendorong agar orang tua maupun pihak sekolah dapat melakukan asesmen terhadap anak yang diduga memiliki kebutuhan khusus. Dengan begitu, pembelajaran yang dilakukan dapat disesuaikan dengan kebutuhan anak tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala UPT ULD Dian Yunila Handayani menuturkan tahun ini ada 18 orang anak di Kota Jogja yang diterima di SD melalui sistem penerimaan murid baru (SPMB) jalur afirmasi disabilitas pada 2025. Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada 2024, jalur afirmasi disabilitas tingkat SD menerima delapan orang murid. Kemudian tahun 2203, ada enam orang murid yang diterima.
Sementara untuk jenjang TK, tahun ini ada tiga orang murid yang diterima. Jumlah tersebut juga meningkat dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya ada satu orang murid yang diterima.
“Kami berharap dapat meningkatkan pelayanan ke masyarakat khususnya melayani dan memberikan akses terbaik untuk anak penyandang disabilitas,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Puluhan Jemaah Haji Asal Jawa Tengah Meninggal Dunia di Tanah Suci, Dimakamkan di Sejumlah Lokasi
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Lima Orang Kena Denda Jutaan Akibat Buang Sampah Sembarangan di Sleman
- Kementerian PU Bangun Fasilitas Ramah Difabel di Sekolah Rakyat Purwomartani Sleman
- Pemda DIY Giatkan Restorasi Sosial Cegah Disrupsi Nilai-nilai Kesetiakawanan Sosial
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Rabu 11 Juni 2025, Berangkat dari Stasiun Palur, Jebres dan Solo Balapan
- Raperda RPJMD Sudah Dibahas, DPRD Gunungkidul Yakin Terbebas Sanksi Tidak Gajian
Advertisement
Advertisement